9 Tempat tinggal manusia yang paling ekstrim
Bumi ini merupakan tempat hidup bagi banyak mahluk hidup, tidak terkecuali manusia. Tiap jengkal tanah di bumi ini bisa dikatakan cocok digunakan sebagai tempat tinggal. Tapi meskipun begitu, jika melihat dari segi keamanan dan kenyamanan rumah tinggal, beberapa tempat mungkin tidak layk untuk dihuni.
Dilansir dari brighside.me, berikut kami sajikan beberapa tempat yang sebenarnya kurang layak untuk ditempati, akan tetapi banyak orang yang tinggal disana.
1. Jalan gunung di Asia
photo via : brightside.me
Terlepas dari bahaya ketinggian yang ada, jalan – jalan pegunungan di Asia terus sibuk dan terkadang hanya tersedia bagi penduduk lokal setempat dimana mereka harus menggunakan jalan jalur pegunungan tersebut untuk berpindah dari kota A ke kota B. Warga setempat mungkin sudah terbiasa akan hal tersebut, bahkan sering kali mereka menggunakan atap bus sebagai tempat penumpang apabila di dalam bus telah penuh.
2. Santos, City of the Leaning Towers, Brazil
photo via : brightside.me
Seperti yang bisa dilihat dengan jelas, memang bentuk dan posisi bangunan – bangunan ini terlihat aneh dimanaa posisinya yang miring seperti menara pisa. Kesalahan arsitektur ini mungkin akan sangat sulit untuk diperbaiki karena berhubungan dengan pondasinya. Akibat kedalaman pondasi yang kurang dalam, membuat bangunan ini terlalu lemah dalam hal fondasi untuk ukuran gedung besar dan tinggi. Meskipun hal tersebut dapat terlihat dengan jelas dan nyata, orang – orang yang menyewa bangunan tersebut masih tetap berani tinggal disana.
3. Solvay Hut, Swiss
photo via : brightside.me
Sebuah pondok diatas pegunungan dengan ketinggian 4.003 m dari permukaan lau ini terletak di rute menuju Matterhorn. Dalam pondok ini terdapat 10 tempat tidur dengan sebuah telepon radio. Tdaka ada makanan sama sekali di dalam pondok ini dan hanya dapat digunakan apabila terdapat keadaan darurat terkait cuaca di pegunungan tersebut.
4. Rumah pohon Korowai, Indonesia
photo via : brightside.me
Korowai merupakan orang – orang yang tinggal di bagian pedalaman papua barat, Indonesia. Kemampuan merekan untuk membuat rumah phon sungguh menakjubakan, dimana mereka mampu membuat rumah pohon hinga dari ketinggian 50m. Dengan begitu tingginya rumah pohon ini, dapat digunakan sebagai perlindungan diri baik dari banjir maupun dari para clan pesaing yang menculik para wanita dan anak – anak untuk dijadikan budak,
5. Kalapana, Hawaii
photo via : brightside.me
tahun 1986, gunung api di hawai meletus dan membuat tempat tersebut menjadi kota hantu dengan aliran lava yang sebelumnya mengaliri wilayah tersebut. Walaupun akses ke daerah ini telah ditutup, namun beberapa orang diyakini masih tinggal disanan. pada tahun 2010terdapat 35 buah rumah yag tersisa di kalana.
6. Biara Meteora, Yunani
photo via : brightside.me
Lokasi Biara Meteora di tebing curam memberikan keamanan melawan invasi. Sepanjang sejarah mereka, telah ada 22 atau 24 biara. Banyak dari mereka telah berubah menjadi reruntuhan, dan saat ini hanya ada 6: 4 biara jantan dan 2 nunneries.
7. Lichtenstein Castle, Jerman
photo via : brightside.me
Kastil megah bak cerita dongeng ini terletak pada ketinggian 817 meter dan disebalahnya terdapat rerutuhan benteng yang telah dibangun semenjak 1150-1200 dan hancur padaakhir abad ke- 14. Untuk kastil ini sendiri dibangun pada tahun 1840 – 1842 dan saat ini termasuk dalam Dukes of Urach. Rumah ini menyimpan berbagai barang bersejarah termasuk persenjataan dan koleksi baju bsei. Rumah ini terbuka untuk umum ataupun pengunjung.
8. The Hanging Monastery, China
photo via : brightside.me
Deretan kuil dan biara dibangun di sebuah tebing dekat gunung Heng. Bangunan ini merupakan gabungan antara altar buddha, Tao dan Konghucu. Sejumlah Aula dibangun di sepanjang tebing curam ini yang berfungsi sebagai dinding belakang. Sejak tahun 1982, biara – biara ini telah dilindungi sebagai monumen nasioanl China.
9. Castellfollit de la Roca, Spanyol
photo via : brightside.me
Castellfollit de la Roca adalah sebuah desa di provinsi Girona. Letaknya di atas batu karang terbentuk ribuan tahun yang lalu oleh lahar panas yang telah mengeras. Tebing basal di mana desa tersebut berada diatas tebing setinggi 50 meter dan membentang sejauh satu kilometer. Populasi desa ini sekitar 1.000 jiwa.