Cara Mengenali dan Ciri-Ciri Autis Pada Anak

Dibuat oleh blogunik

Semua orang tua didunia ini pasti mengharapkan putra-putrinya tumbuh dengan sehat. Namun sayangnya tak semua anak terlahir dengan kondisi yang diharapkan orang tua. Beberapa anak bahkan ada yang dilahirkan tidak dalam kondisi normal, baik secara mental maupun secara fisik. Salah satunya seperti autisme yang sering diidap oleh anak-anak.

Autis sendiri merupakan kelainan perkembangan saraf yang ditandai dengan adanya gangguan dalam interaksi sosial, perkembangan bahasa, dan komunikasi. Ciri-ciri autisme bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai berat sehingga anak memerlukan perhatian khusus.

Gejala autisme pada anak dapat terlihat mulai dari tiga tahun pertama awal kehidupannya. Beberapa anak menunjukan gejala autisme sejak lahir namun terdapat juga anak yang awalnya terlihat memiliki perkembangan yang normal dan gejala autisme tersebut baru terlihat pada saat usia 18-36 bulan.

Seperti yang dialami oleh putra sulung aktris cantik Dian Sastrowardoyo yang terlahir dalam keadaan Autis. Hal inipun dibeberkan oleh Dian pada jumpa pers Special Kids Expo (SPEKIX) 2019 yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Pusat, Jumat 23 Agustus 2019. Dian mengatakan jika putranya pernah didiagnosis autisme. Hal tersebut tentu membuat Dian sedih pada saat itu dan berusaha mencari cara untuk menyembuhkan anaknya. Dian mengaku telah pergi ke beberapa dokter untuk menyembuhkan putranya, namun Dian harus menerima kenyataan anaknya yang masih 8 bulan berkebutuhan khusus.

Namun karena kegigihannya untuk membuat sang putra sembuh 100%, Dian membawa putranya untuk melakukan intervensi, terapi okupasi, wicara, dan perilaku. Berbagai terapi ini ternyata membawa dampak baik untuk Shailendra. Kondisinya makin membaik dan akhirnya setelah empat tahun terapi nonstop Dian menghentikan terapi pada putranya. Terapi sejak dini itu terbukti mampu membuat putra Dian dinyatakan tak perlu ikut terapi saat berusia 6 tahun. Putra Dian Sastro ini juga sudah bersikap normal layaknya anak-anak seusianya.

Perlu kamu tahu guys, kelainan Autis ini bisa diidap seseorang hingga mereka beranjak dewasa bahkan seumur hidup jika terlambat ditangani. Bisa dibayangkan bagaimana jika Dian Sastro terlambat mengetahui jika putranya mengidap autis? Ya, kemungkinan besar autis akan melekat pada putranya hingga dewasa. Pasalnya, umumnya kelainan autis merupakan kelainan yang tidak dapat disembuhkan. Beruntungnya Dian karena dengan cepat dapat mengetahui putranya memiliki ciri-ciri autis sehingga penanganan dapat cepat dilakukan.

Untuk itu, penting bagi para orang tua untuk mengetahui ciri-ciri autis sejak dini agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat sehingga putra-putri kalian dapat bebas dari namanya autis. Nah untuk itu, berikut beberapa cara mengenali ciri autis pada anak. Berikut ulasannya!

1. Sulit berkomunikasi

ciri-ciri-autis-pada-anak-Sulit-berkomunikasi

photo via verywellhealth.com

Salah satu ciri-ciri anak autis yang bisa kamu ketahui sedari dini adalah si anak akan kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Kesulitan berkomunikasi ini meliputi sulitnya memahami suatu pembicaraan, membaca, menulis dan ia sendiri sulit berbicara. Tak hanya itu ciri-ciri anak autis juga dapat diperhatikan berdasarkan pemahamannya terhadap gerakan tubuh. Biasanya mereka akan kesulitan untuk mengekspresikan diri menggunakan tubuhnya seperti melambai, menunjuk, menendang dan sebagainya.

Hal ini pun pernah terjadi pada putranya Dian Sastro, dimana Dian mengatakan jika putranya ingin menunjukkan sesuatu, maka putranya tidak menunjuk dengan telunjuk tangannya seperti yang umum dilakukan oleh anak-anak lain. Namun putranya justru menarik tangannya dan membawa sang ibu ke benda atau seseuatu yang ingin ditunjukan.

2. Tidak memiliki rasa simpati dan empati

ciri-ciri-autis-pada-anak-Tidak-berempati

photo via healthline.com

Banyak stigma keliru yang mengatakan kalau anak-anak penyandang autis tersebut tidak memiliki hati dan perasaan. Sebab kebanyakan ciri-ciri anak autis menunjukkan kalau mereka tidak pernah bisa ikut berempati dan bersimpati dengan perasaan yang sedih, sakit, bahagia ataupun perasaan lainnya. Mereka terkesan cuek dengan keadaan yang terjadi disekitarnya. Jika kamu berpikir demikian maka kamu salah guys! Mereka bukanlah anak-anak yang tidak punya hati, hanya saja mereka tidak dapat memahami perasaan orang lain. Untuk berkomunikasi dan mengekpresikan diri sendiri dengan orang lain saja mereka kesulitan apalagi harus memahami perasaan orang lain?. Kurangnya mereka dalam memahami perasaan orang lain inilah yang membuat mereka terlihat tidak memiliki rasa empati dan simpati.

3. Benci Disentuh

ciri-ciri-autis-pada-anak-Benci-Disentuh

photo via additudemag.com

Sebagian besar anak autis umumnya akan menunjukkan respon tidak suka jika ia menerima kontak fisik seperti disentuh ataupun dipeluk meskipun dari orang-orang terdekatnya. Jika anak autis disentuh, maka ia cenderung menghindar dan bersembunyi. Anak autis sering membuat batasan yang jelas antara dunia mereka dan dunia luar yang tidak boleh dilewati sembarangan, sehingga anak-anak autis terlihat seperti anti sosial. Tapi, tidak semua anak autis merujuk pada ciri-ciri ini, sebab ada beberapa ciri-ciri anak autis yang menunjukkan prilaku senang saat dipeluk oleh orang di sekitarnya.

4. Sulit kontak mata

ciri-ciri-autis-pada-anak-Sulit-kontak-mata

photo via theguardian.com

Ciri-ciri anak autis yang bisa kamu lihat pada anak selanjutnya adalah kontak mata. Anak autis biasanya akan sulit melakukan kontak mata pada siapapun, bahkan dengan ibunya sendiri. Anak autis akan menghindari kontak mata secara langsung pada lawan bicaranya bahkan ia akan cenderung menunduk ke bawah.

Selain itu, dikutip dari Detik.com, sulitnya kontak mata pada anak autis merupakan ciri-ciri awal yang sebenarnya sudah bisa dideteksi dari bayi yang berumur 9 bulan. Hal ini bisa dilihat saat ibu menyusui bayinya, namun bayi tidak sekalipun menatap mata sang ibu bahkan saat pipi sang bayi ditepuk-tepuk, bayi tidak memberikan respon ataupun reaksi selain itu pandangan matanya juga hanya satu arah. Jika hal ini terjadi pada anak kalian, maka ajari anak untuk menatap lawan bicara, dan jangan segan-segan untuk mengarahkan wajahnya agar menatap kamu.

5. Anak autis sulit dipanggil dengan namanya

ciri-ciri-autis-pada-anak-Anak-autis-sulit-dipanggil-dengan-namanya

photo via home.bt.com

Berbeda dari anak-anak normal lainnya yang akan merespon saat namanya dipanggil, anak-anak autis justru tidak akan merespon saat namanya dipanggil. Ciri-ciri anak autis ini diakibatkan bukan karena mereka tuli atau tidak mengetahui nama mereka, namun anak-anak autis memang sulit melakukan gerak respek sehingga saat ada yang memanggil dan meminta fokusnya maka ia akan sangat kesulitan. Hal ini dikarenakan karena biasanya anak autis mengalami gangguan dalam responnya.

6. Gerakan tidak terfokus

ciri-ciri-autis-pada-anak-Gerakan-tidak-terfokus

photo via theconversation.com

Kebanyakan anak autis akan terlihat sangat lincah atau bahkan hiperaktif. Namun umumnya gerakan lincah yang mereka lakukan biasanya tidak jelas dan tidak terfokus, seperti berlarian tidak jelas, berputar-putar tidak jelas dan berbagai perilaku lainnya yang bahkan bisa membahayakan. Gerakan yang mereka lakukan tidak terfokus sehingga mereka tidak bisa membedakan mana yang berbahaya bagi mereka. Bisa saja mereka berlarian di tangga, dilantai yang licin dan sebagainya. Gerakan yang tidak terlalu fokus akan sulit membantu anak untuk fokus pada hal disekitarnya.

7. Emosi yang tidak stabil

ciri-ciri-autis-pada-anak-Emosi-yang-tidak-stabil

photo via nct.org.uk

Emosi yang buruk dan tidak stabil juga menjadi ciri-ciri yang jelas pada anak autis. Anak autis biasanya tidak bisa mengendalikan atau mengontrol emosi mereka. Anak autis akan meluarkan segala emosinya baik itu marah maupun bahagia. Jika marah, anak autis umumnya menunjukkan prilaku tantrum yang sulit ditenangkan. Selain itu, anak dengan autisme cenderung memiliki sensitivitas perasaan yang tinggi. Artinya, sedikit saja hal yang membuat mereka merasa terancam akan menimbulkan kemarahan yang sering dan luar biasa. Bahkan parahnya mereka bisa menyakiti disi sendiri atau orang lain. Sedangkan jika bahagia, maka anak autis kebanyakan akan menunjukkan perilaku yang hiperaktif, tidak bisa diam, berteriak tidak jelas atau bahkan tertawa. Luapan emosi ini biasanya terjadi pada waktu yang tidak terduka dan dalam situasi apapun.

8. Menggunakan bahasa aneh

ciri-ciri-autis-pada-anak-Menggunakan-bahasa-aneh

photo via opencollege.info

Salah satu hal yang mudah untuk para orang tua dalam mengenali ciri-ciri anak autis adalah dari gaya bicaranya. Anak autis memiliki gaya bicara yang khas yaitu gagap, terlambat dan kurang bisa mengerti kata-kata yang sering digunakan oleh orang-orang pada umumnya. Anak autis juga terkadang memiliki bahasa dan istilah sendiri yang membuat lawan bicara bingung. Karena hal inilah banyak orang mengatakan anak autis sering menggunakan bahasa yang aneh. Selain bahasa yang aneh dan susah dimegerti mereka juga kerap mengulanng kata-kata yang sama bahkan bisa berjam-jam.

9. Ketertarikan pada suatu benda

ciri-ciri-autis-pada-anak-Ketertarikan-pada-suatu-benda

photo via factretriever.com

Ciri-ciri pada anak autis yang bisa kamu deteksi sedini mungkin berikutnya adalah ketertarikan pada suatu benda. Anak-anak autis umumnya secara tidak sadar akan menyukai benda-benda yang dinamis atau benda-benda yang bergerak secara berulang. Misalnya burung yang terbang, kipas angin dll. Mereka juga akan menirukan gerak dari burung seperti mengepakkan tanggannya seperti burung yang mengepakkan sayapnya ketika terbang.

Selain itu, anak-anak autis juga akan fokus pada benda-benda yang mereka sukai dan bisa bertahan hingga berjam-jam. Bahkan mereka akan selalu membawa barang yang sama karena dianggap benda itu sangat berharga sehingga tidak boleh ada yang menyentuhnya.

10. Suka pada satu hal secara berlebihan

ciri-ciri-autis-pada-anak-Suka-pada-satu-hal-secara-berlebihan

photo via wirukv.dosmallishthings.com

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, ciri-ciri anak autis yang bisa kalian deteksi dari dini adalah cara mereka menyukai sesuatu. Anak-anak autis biasanya menyukai sesuatu secara berlebihan. Benda-benda apapun bisa sangat ia sukai. Jika anak-anak normal kebanyakan suka dengan mainan, namun anak autis dapat menyukai berbagai hal secara random. Tak ada spesifikasi apa yang mereka sukai, karena bisa saja mereka sangat tertarik dengan benda-benda yang tidak jelas seperti batu atau benda lainnya. Tapi ada juga yang tertarik dengan gadget atau benda lainnya. Nah jika mereka sudah tertarik dengan suatu hal atau benda, maka rasa ketertarikannya ini akan sangat berlebihan.

Pada anak normal biasanya akan berhenti memainkannya jika mereka ditegur oleh orang tua mereka atau mereka sudah bosan dan lelah memainkannya. Namun anak autis akan betah fokus pada benda tersebut dalam waktu yang lama dan dia akan menjaganya seperti barang berharga. Jika ada yang mengusik benda favoritnya maka ia akan marah dan emosinya kadang sulit dikendalikan.

11. Sulit meniru

ciri-ciri-autis-pada-anak-Sulit-meniru

photo via autism.org.uk

Pada usia balita, orang tua biasanya melatih saraf motorik anaknya dengan cara menyuruhnya untuk menirukan berbagai suara atau gerakan yang orang tuanya peragakan. Seperti meniru suara anjing, kambing dan binatang-binatang lainnya. Orang tua juga kerap menampilkan raut wajah tertentu dan gerakan tertentu agar bayinya dapat meniru raut wajah dan gerakannya sehingga mereka tau kalau balitanya dapat mendengarkan sebuah perintah. Pada balita normal, hal ini akan dapat dilakukan oleh sang balita. Namun bagi balita yang autis, mereka akan sulit menirukan sesuatu.

12. Asyik dengan dunianya sendiri

ciri-ciri-autis-pada-anak-Asyik-dengan-dunianya-sendiri

photo via seedautismcenter.co

Salah satu ciri yang mengindikasi seorang anak mengidap autisme adalah anak tersebut lebih suka menyendiri daripada bergabung dengan teman sebayanya. Bukan karena mereka anti sosial, melainkan mereka memiliki dunianya sendiri dan hanya dia yang tahu bagaimana cara menikmati dunianya tersebut. Mereka hanya terfokus pada hal yang mereka sukai, jika sudah menemukan hal yang benar-benar disukai atau keahliannya maka anak autis merasa dunianya hanya untuk sendiri. Karena hal inilah anak autis tidak suka bermain dan berinteraksi dengan anak-anak sebayanya bahkan anak autis akan menghindari mereka. Saat bermain dengan dunianya sendiri inilah, anak autis akan mengekspresikan kemampuan bicaranya.

13. Ekspresi wajah

ciri-ciri-autis-pada-anak-Ekspresi-wajah

photo via toronto.citynews.ca

Cara mengenali tanda-tanda autis juga bisa dilihat sejak mereka masih bayi. Salah satunya dengan memperhatikan ekspresi wajah bayi. Pada usia 9 bulan, bayi normal biasanya berkomunikasi pada orang lain dengan menunjukkan ekspresi wajah tertentu seperti meringis, cemberut, tersenyum dan ekspresi wajah lainnya ketika di hibur dan digoda oleh keluarga ataupun orang lain.

Namun bayi yang menderita autis biasanya tidak mampu mengekpresikan suasana hatinya ketika ada seseorang yang menghibur ataupun menggodanya. Mereka biasanya akan menatap kosong dan datar orang di hadapannya dan langsung memalingkan wajah dengan cepat. Bahkan matanya akan sulit fokus pada satu arah. Namun jika mereka melihat sesuatu yang menarik menurutnya maka mereka akan tertawa dan senang sedangkan untuk yang tidak disukai atau tidak menarik perhatiannya maka ia akan memiliki wajah yang terkesan datar.

14. Menyukai kegiatan yang mengulang

ciri-ciri-autis-pada-anak-Menyukai-kegiatan-yang-mengulang

photo via sipendi.com

Tanda-tanda autis pada anak juga bisa diidentifikasi melalui kegiatan yang mengulang yang sering dilakukan oleh anak. Anak autis cenderung menyukai kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan dalam frekuensi yang sangat tinggi. Misalnya sering melompat yang dilakukan dimanapun dan kapanpun. Sering melafalkan satu kalimat atau satu lagu terus menerus dan sebagainya.

15. Sensitif terhadap suara bising

ciri-ciri-autis-pada-anak-Sensitif-teradap-suara-bising

photo via fakingnews.com

Anak yang mengidap autis akan memberikan respon yang berbeda terhadap bunyi atau suara. Respon pertama adalah ia akan sangat sensitif dengan suara keras. Ketika anak autis mendengar suara terlalu keras atau bising maka dirinya akan langsung gelisah dan tidak tenang bahkan respon mereka bisa berlebihan, bahkan bisa menjerit keras, berlari, melompat dan menutup telinganya saat mendengar suara. Sikap ini bisa dianggap ciri-ciri anak autis.

Respon kedua adalah anak autis justru mengabaikan suara yang ada di sekitarnya. Ia seolah tak mendengar bahkan jika ada suara keras yang tiba-tiba. Ia tidak akan menunjukkan respon terkejut, namun akan tetap diam dan melanjutkan aktivitasnya.

16. Kaku jika digendong

ciri-ciri-autis-pada-anak-Kaku-jika-digendong

photo via healthline.com

Cara mengenali ciri-ciri autis pada anak selanjutnya adalah dengan memperhatikan bahasa tubuhnya saat digendong. Dikutip dari Astaga.com, saat anak berusia 6-12 bulan digendong maka tubuhnya akan kaku dan tegang serta tidak memiliki ketertarikan untuk disentuh dan dibelai seperti anak lainnya. Padahal biasanya bayi sangat suka digendong dan dibelai-belai. Jika hal ini terjadi pada anak kalian, maka kemungkinan anak kamu mengalami autisme. Segeralah berkonsultasi pada ahlinya.

17. Belum bisa berjalan saat usianya sudah menginjak 2-3 tahun

ciri-ciri-autis-pada-anak-Belum-bisa-berjalan-saat-usianya-sudah-menginjak-2-3-tahun

photo via ambitiousaboutautism.org.uk

Umumnya anak-anak yang memasuki usia 2-3 tahun adalah anak-anak yang sedang aktif karena sudah bisa berjalan dan suka mengeksplorasi hal-hal yang ada disekitarnya. Namun lain halnya bagi anak yang mengalami autis. Mereka belum bisa berjalan dan masih digendong. Karena perkembangan sel motoriknya yang lambat, sehingga mengakibatkan anak-anak autis ini terlambat untuk bisa berjalan. Parahnya bahkan anak autis tidak mau menggerakkan tubuhnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri-ciri autisme yang bisa kamu ketahui dari klasifikasi umur mereka.

Ciri-ciri autisme pada bayi usia kurang dari 12 bulan

  • Tidak ada kontak mata ketika diajak berbicara.
  • Tidak tersenyum kembali kepada anda ketika Anda mengajaknya berbicara atau tersenyum
  • Tidak berespon terhadap suara.
  • Tidak tertarik ketika diajak bermain bersama.
  • Anak tidak menoleh ketika namanya dipanggil.

Gejala autisme pada anak usia 12 sampai 24 bulan

  • Tidak dapat menggunakan peralatan sehari-hari seperti sikat gigi, sisir, atau mainan.
  • Tidak mengeluarkan kata-kata untuk mulai berbicara. Pada usia 16 bulan, biasanya anak dapat mulai berbicara satu kata dan pada usia 24 bulan, anak dapat berbicara dua kata.
  • Tidak mampu untuk mengikuti perintah.

Gejala autisme pada anak usia 2 tahun ke atas

  • Menghindari kontak mata.
  • Kemampuan berbahasa yang terlambat. Anak sulit untuk memberi tahu apa yang ia butuhkan. Beberapa anak bahkan tidak mampu berbicara sama sekali.
  • Memiliki pola berbicara yang aneh. Intonasi berbicara anak tidak sesuai atau terdengar datar. Anak sering mengulang kata yang sama.
  • Tidak memiliki ketertarikan untuk bermain dengan orang lain.
  • Tidak bisa meniru bentuk suatu benda misalnya menggambar bentuk bola.
  • Mengalami masalah dalam tingkah laku. Anak menjadi hiperaktif, impulsif atau agresif.

Jika kalian menemukan ciri-ciri anak autis tersebut pada anak kalian, sebaiknya kalian segera memeriksakan anak kalian ke dokter spesialis anak ataupun psikiater anak untuk diberikan terapi. Penting untuk mengenali ciri-ciri anak autis sedini mungkin agar dapat segera memperoleh diagnosis dan penanganan yang tepat. Terapi yang dimulai sejak awal dapat meringankan gejala autisme yang diderita anak dan mencegahnya agar tidak berkembang menjadi berat. Memang tidak mudah menjadi orangtua dari anak yang penyandang autisme. Namun sebagai orang tua, selalu dampingi anak dan jangan pernah menyerah dan putus asa akan keadaan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *