Go-Jek Mulai Ekspansi ke Singapura
Akhirnya Go-Jek secara resmi mulai masuk pasar luar negeri Singapura. Adapun layanan versi beta dari aplikasi Go-Jek ini resmi mulai beroperasi di Singapura pada kamis 29/11/2018 ini. Namun untuk layanan ini belum tersedia untuk semua konsumen. Aplikasi versi beta dari Go-Jek ini hanya akan tersedia untuk konsumen dalam jumlah yang terbatas.
Tentu saja dengan hadirnya Go-Jek di Singapura akan membuat persaingan layanan ride hailing semakin memanas. Setelah sebelumnya layanan sejenis yakni Uber telah resmi meninggalkan pasar Asia Tenggara, kini para konsumen dan juga pengemudi akan memiliki alternatif lainnya selain Grab. CEO Go-Jek, Nadiem Makarim mengatakan akan memperkenalkan platformnya tersebut melalui promosi.
Ia mengatakan dengan tampilnya Go-Jek di Singapura, tentu saja akan menciptakan sebuah keseimbangan baru dengan memperkenalkan kompetisi yang dapat memberikan pilihan layanan terbaik bagi pengemudi dan juga konsumennya. Selain itu, dengan bertambahnya platform Raid Hailing ini, tentu saja akan membuat kompetisi semakin baik dari sisi kualitas layanan maupun harganya.
*Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Saat ini, Grab dan Go-Jek merupakamn dua buah Startup yang memiliki valuasi tertinggi di Asia Tenggara. Bahkan berdasarkan CB Insights, valuasi dari Grab sampai mencapai US$ 11 miliar sedangkan untuk Go-Jek sendiri telah mencapai sekitar US$ 5 Miliar.
photo via : www.jawapos.com
Geliat rencana ekspansi Go-Jek di Singapura ini memang telah terlihat semenjak akhir bulan lalu, yang mana Go-Jek meluncurkan sebuah portal layanan di Singapura untuk menjadi mitra pengemudi Gojek. Tapi berbeda dengan ekspansi di negara lainnya seperti di Indonesia, Vietnam ataupun Thailand, di negeri Singa ini, Go-Jek akan memulai debutnya untuk layanan roda empat. Hal tersebut memang dikarenakan memang di negara tersebut terdapat aturan yang tidak memperbolehkan kendaraan umum yang menggunakan roda dua.
Dalam usahanya tersebut, Go-Jek juga gencar menjalin kerja sama dengan beberpa perusahaan seperti DBS. Go-Jek menjalin kemitraan ini karena beranggapan jika langkah ini merupakan sebuah langkah yang strategis dalam pembayaran. Apalagi di Singapura, hampir 80% pendudukanya telah memiliki kartu debet dan juga kartu kredit. Di negara tersebut, DBS sendiri telah memiliki sekitar 4 juta nasabah dengan menggunakan kartu debet/ kredit.
*Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Selain itu, DBS sendiri merupakan sebuah operator dari salah satu platform layanan pembayaran digital paling populer di Singapura yakni DBS Paylah!. Aplikasi dompet digital ini sendiri ternyata telah melayani pembayaran secara non tunai semenjak tahun 2014 yang lalu.
Selain dengan DBS, Go-Jek juga giat melakukan penjajakan dengan perusahaan taxi terbesar di Singapura yakni ComfortDelGro. Operator taxi ini sendiri sebelumnya sebenarnya bersekutu dengan Uber di Asia Tenggara. Namun, setelah layanan ini diakusisi oleh Grab, ComfortFelGro memilih untuk menggunakan layanan mobil pribadi mililnya.
Go-Jek sendiri memang giat dalam hal ekspansinya di Asia Tenggara apalagi setelah adanya suntikan investasi dana sebesar US$2 miliar atau sebesar Rp 29 Triliun.