10 Kota Berhantu Terangker di Dunia

Ketika kalian mendengar kata “terangker” pastinya pikiran langsung tertuju dengan hal-hal yang mistis atau menyeramkan. Pada umumnya mungkin kita hanya mendengar tentang tempat-tempat terangker saja, namun bagaimana jika satu kota terkenal angker? Pastinya bulu kuduk langsung berdiri mendengarnya kan?

Kota-kota ini memiliki kesan horor kemungkinan karena ditinggalkan oleh penduduknya karena berbagai macam faktor seperti bencana alam, polusi, perang dan sebagainya. Meskipun sudah ditinggalkan, namun masih saja ada orang yang bernyali besar untuk mengunjunginya.

Kota-kota berhantu ini juga tersebar di beberapa negara dibelahan dunia, kira-kira kota-kota mana saja itu? Berikut ini beberapa kota berhantu terangker di dunia

1. Craco, Italia

photo via wikipedia.org

Pada umumnya kota terangker kerap memiliki kesan menyeramkan, namun berbeda dengan kota terangker satu ini dimana kota ini menyuguhkan pemandangan yang sangat cantik.

Kota ini terletak didaerah Basilicata dan provinsi Matera sekitar 25 mil dari Teluk Taranto. Kota ini dipenuhi bukit yang berombak-ombak dan hamparan pertanian gandum serta pertanian lainnya.

Namun pada tahun 1891 penduduk Craco yang kala itu berjumlah kurang lebih 2000 orang, dilanda permasalahan social dan kemiskinan sehingga banyak dari mereka yang merasa putus asa. Kemudian pada tahun 1892 dan 1922 ada sekitar 1300 orang pindah ke Amerika Utara.

photo via pubinfo.id

Kejadian tak diinginkan pun terjadi, dimana bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor dan kondisi pertanian yang memburuk membuat warga berimigrasi massal. Beberapa dari mereka pindah ke suatu lembah dekat Craco Peschiera.

Hingga kini Craco masih tertinggal dalam keadaan hancur, yang tersisa hanyalah peninggalan para penduduknya terdahulu. Namun meskipun begitu pemandangan unik dari Craco ini mampu memikat seorang sutradara film. Sehingga kota ini pun dijadikan sebagai setting film seperti The Nativity Story, Quantum of Solace dan Passion of the Christ.

2. Dhanushkodi, India

photo via renghaholidays.com

Kota satu ini hampir saja dihapus keberadaannya dari peta, namun para penduduk setempat menolak untuk pergi dari kawasan tersebut. Dhanushkodi adalah sebuah kota yang terlantar di ujung tenggara Pulau Pamban di negara bagian Tamil Nadu di India. Sebelumnya, tempat ini kota perdagangan yang amat berkembang. Terdapat kantor polisi, gereja, stasiun kereta api, sekolah dan ada sekitar 600 rumah penduduk.

Dhanushkodi ini diapit oleh dua laut yaitu Teluk Benggala dan Samudra Hindia. Karena inilah para penduduknya sangat bergantung dari hasil laut untuk mata pencahariannya.

photo via wikimedia.org

Namun pada tahun 1964, hal yang tidak diinginkan terjadi dimana kota ini diterjang badai besar yang sekaligus mengubah nasib mereka. Akibat bencana alam ini ada sekitar ratusan orang kehilangan nyawanya. Badai yang dahsyat itu pun mampu merendamkan rumah, jalan hingga tempat ibadah setinggi 5 meter dibawah laut.

Hal inilah yang menyebabkan kota Dhanushkodi ini tidak layak untuk ditempati, kemudian para warga pun dipindahkan ke Rameswaram. Meskipun sudah dipindahkan ke tempat yang lebih baik. Para warganya yang kebanyakan sebagai nelayan tidak bisa lepas dari laut, sehingga mereka memutuskan kembali ke asalnya. Di kota tersebut tidak ada listrik, air bersih, layanan medis dan lainnya. Tak jarang juga mereka masih hidup dalam ketakutan akan kehilangan rumah mereka sekali lagi.

3. Great Blasket Island, Irlandia

photo via guide-irlande.com

Great Blasket Island adalah pulau utama Blaskets, pulau ini terletak kira-kira 2 kilometer dari daratan utama di Dunmore Head. Luas dari pulau ini sekitar 4,29 km2.

Pulau ini dihuni hingga tahun 1953 ketika pemerintah Irlandia memutuskan bahwa tidak dapat lagi menjamin keamanan penduduk yang tersisa karena pulau ini tidak aman. Pulau ini benar-benar terpencil, tidak ada wifi, listrik atau air panas dan air minum pun terbatas.

photo via independent.ie

Selain itu kota ini juga sangat sulit untuk diakses apalagi ketika cuaca sedang buruknya. Semenjak itu para penghuninya mulai migrasi keluar pulau. Hingga saat ini pulau ini masih meninggalkan bangunan-bangunan yang masih berdiri kokoh.

4. Kayaköy, Turki

photo via theculturetrip.com

Pulau terangker di dunia selanjutnya berada di Turki, dimana kota ini berada di lereng bukit pesisir barat daya Turki yang bernama Kayaköy. Kayaköy merupakan sebuah desa yang terdiri dari 500 rumah yang dibangun sekitar abad ke-18. Desa ini terletak sekitar 8 kilometer arah selatan kota Fethiye di Barat Daya Turki. Sebagian besar masyarakat disini menganut Kristen Ortodoks Yunani.

Kayaköy ini pada zaman dahulu disebur Livissi, dibangun pada abad ke-18 disitus kota kuno Lebessus dan diperkirakan telah menjadi tempat bagi penduduk Pulau Bizantium Gemiler yang melarikan diri untuk menghindari perampokan bajak laut.

Sebelum Perang Dunia I, banyak penduduk Yunani yang hidup damai di seluruh Turki barat. Namun ketika perang dimulai, orang Yunani mulai merasa berada di tanah musuh. Mereka pun dibantai habis-habisan oleh masyarakat Turki, ada juga yang melarikan diri ke Yunani dan ada juga yang dideportasi secara paksa.

photo via zen.yandex.ru

Warga yang tinggal di Livissi pun diusir dan harus pindah lokasi yang jaraknya sekitar 220 kilometer dengan berjalan kaki. Jarak yang sangat jauh itu pun membuat banyak penduduk yang tewas lantaran kelaparan dan kelelahan.

Setelah Turki kalah dalam Perang Dunia I dan kekaisaran Ottoman runtuh, penduduk Yunani memutuskan untuk kembali dan mereka merampas tanah yang dulu sempat mereka tinggali. Mereka menyerang Turki dan mengakibatkan kejahatan yang mengerikan seperti pembunuhan, pemerkosaan, mutilasi dan pembakaran kota.

Akhirnya pada tahun 1923, kedua negara memiliki kesepakatan untuk penukaran populasi. Ketika perang berakhir Livissi ditinggalkan, keluarga yang tersisa di deportasi.

Pada tahun 1957, terjadi sebuah gempa sebesar 7,1 magnitude di Livissi. Gempa bumi ini menghancurkan sebagian besar bangunan kota, kota ini pun berganti nama menjadi Kayakoy dan dipertahankan menjadi museum dan monumen bersejarah. Tapi pemerintah Turki berencana mengubah kota bersejarah ini menjadi kota dengan daya tarik wisata yang memilik htel, toko dan lainnya.

5. Lifta, Israel

photo via wikimedia.org

Lifta merupakan kota kecil yang berada di pinggir kota Yerusalem, kota kecil ini pun menjadi saksi bisu dari perang Israel dan Arab. Lifta adalah kampung yang sangat subur, setidaknya terdapat kurang lebih 1.500 pohon zaitun yang tumbuh disana. Masyarakat di kota ini sebagian besar mata pencahariannya adalah bertani.

Kota ini dihuni sekitar 3.000 penduduk dimana rumah-rumah mereka disusun dengan menggunakan batu. Mayoritas penduduk Lifta adalah muslim keturunan Arab – Palestina, tapi ada juga yang beragama kristen.

photo via federacionpalestina.cl

Namun sayangnya pada tahun 1947 – 1948 terjadi perang sipil yang membuat warga desa mengungsi. Arab dan Yahudi memperebutkan Lifta dan menutup jalur barat untuk mengepung Yerusalem. Walupun begitu masih ada beberapa warga yang bertahan sehingga pasukan perang pun menghancurkan banyak bangunan agar penduduk tidak kembali.

Kini Lifta pun kosong, yang ada di perbukitan ini hanya bangunan kosong dan pepohonan. Banyak juga yang mengatakan jika Lifta berhantu.

6. Plymouth, Montserrat, Inggris

photo via wikipedia.org

Dulunya Plymouth merupakan ibu kota Montserrat sebuah teritorial luar negeri dari Britania Raya. Disini terdapat sebuah gunung berapi bernama Soufrière Hills.

Pada tahun 1995 terjadi erupsi vulkanik yang hebat dimana erupsi ini meluluhlantakkan kota, warga yang tinggal disana pun harus dievakuasi. Kota ini pun menjadi benar-benar kosong akibat diselimuti debu dan reruntuhan.

photo via orangesmile.com

Bencana alam ini pun menyebabkan penutupan dua pertiga bagian selatan pulau ini dan ditinggalkannya ibu kota Plymount yang dulu menjadi rumag bagi 12.000 orang.

7. Pulau Hashima, Jepang

photo via pacot.es

Siapa yang tidak mengenal pulau yang berada di Jepang satu ini yaitu Pulau Hashima atau dikenal juga dengan nama Gunkanjima yang berarti “Pulau Kapal Perang”. Pulau ini menjadi salah satu dari 505 pulau tak berpunghi di Prefektur Nagasaki.

Pada tahun 1887 hingga 1974, pulau ini sempat dihuni karena sempat dijadikan sebagai pusat pertambangan batu bara terbesar di Jepang yang dikelola oleh Mitsubishi.

Mitsubishi membeli pulau ini pada tahun 1890 untuk memulai proyek untuk mendapatkan batu bara dari dasar laut disekitar pulau tersebut. Pada tahun 1916 mereka membangun beton besar yang pertama di pulau tersebut, dimana blok apartemen ini dibangun untuk para pekerja dan berfungsi untuk melindungi mereka dari angin topan.

photo via nationalgeographic.com

Puncaknya pada tahun 1969, jumlah penduduk pulau ini membengkak ada sekitar 5259 penduduk tinggal disana. Kemudian pada tahun 1960 tambang batu bara ditutup dan digantikan dengan minyak bumi. Pada tahun 1974, Mitsubishi secara resmi mengumumkan penutupan tambang tersebut dan akhirnya mengosongkan pulau tersebut.

Ditinggal oleh penduduknya, membuat pulau ini terbelengkalai dan tidak terurus sehingga menimbulkan kesan angker.

Selain itu, pulau ini juga disebut Pulau Neraka oleh orang Korea. Hal ini dikarenakan pada tahun 1940 hingga 1945 sebanyak 600 – 800 orang buruh paksa Korea bekerja sebagai pekerja tambang di Pulau Hasima. Sekitar 122 orang diantaranya meninggal dunia akibat kehabisan nafas, penyakit, kelaparan, bunuh diri dan lainnya. Tak heran jika Pulau ini menambah kesan angker.

8. Pripyat, Ukraina

photo via instagram.com/private_chernobyl_guide

Pripyat adalah sebuah kota yang terletak di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Oblast Kiev, Ukraina bagian utara. Kota ini memiliki status khusus sebagai kota yang berada dibawah pengawasan langsung Oblast Kiev. Kota ini diawasi oleh Kementerian Keadaan Darurat Ukraina sebagai bagian dari wilayah yang terletak dalam zona alienasi.

Pada tahun 1970 kota ini didirikan sebagai tempat tinggal karyawan PLTN Chernobly, setidaknya terdapat 50.000 jiwa orang tinggal di kota ini. Kota ini memiliki infrastruktur yang cukup lengkap terdapat sekolah, rumah sakit, mall, restoran, cafe, bioskop, gedung olahraga, taman bermain, stasiun dan lainnya.

photo via helisyapi.com

Namun kejadian tak terduga terjadi pada tahun 1986 terjadilah ledakan pada reaktor No.4 yang menyebabkan bahan kimia radioaktif berbahaya dalam jumlah besar tersebar melalui udara dan menyebabkan kontaminasi ke daerah di sekitarnya.

Kota ini pun terpaksa harus dikosongkan setelah ledakan tersebut, kota yang awalnya memiliki penduduk cukup padat ini pun seketika menjadi kota tak berpenghuni.

9. Varosha, Famagusta, Cyprus

photo via businessinsider.com.au

Sebelum menjadi kota hantu, Varosha merupakan kota wisata yang modern, kota ini dipenuhi dengan fasilitas mewah yang mampu memanjakan wisatawan. Mayoritas penduduknya pada masa itu adalah orang-orang Yunani dengan jumlah penduduk mencapa 39.000 jiwa.

Kota ini ditinggalkan penduduknya setelah beruah menjadi medan perang ketika tentara Turki menginvasi, pasukan Yunani Siprus munder ke Larnaca dan warganya pun ikut lari karena takut dibantai.

photo via cnn.com

Pada akhirnya kota Famagusta ini jatuh ke tangan pasukan Turki. Namun invansi ini dianggap sebagai pendudukan ilegal oleh PBB dan Uni Eropa. PBB pun memberikan penyangga dan tanda bahwa kota ini terlarang bahkan PBB juga membatasi sekeliling kota dengan kawat berduri dan pos penjagaan area ini dijadikan sebagai zona militer.

Kini sudah berpuluh-puluh tahun berganti, kota Varosha pun berubah menjadi kota hantu. Semak belukar mengambil alih tempat ini bahkan pohon-pohon tumbuh dimana-mana.

10. Wittenoom, Australia Barat

photo via property145.com

Di Australia terdapat salah satu kota yang paling berbahaya dan terkontaminasi di dunia, dimana kota ini bernama Wittenoom. Sebelum menjadi kota tak berpenghuni, kota ini merupakan rumah bagi sekitar 20.000 penduduk.

Kota ini pernah berjaya sekitar tahun 1930 – 1966, dimana kota ini memiliki penduduk yang berprofesi sebagai pengangkut asbes biru yang mematikan. Bagimana tidak dikatakan mematikan, lebih dari 2.000 orang meninggal yang dikaitkan dengan kegiatan penambangan di Wittenoom dan seluruh kota ini adalah tempat yang terkontaminasi.

photo via kumparan.com

Saking berbahayanya kota ini, pada tahun 1978 pemerintah setempat pun memutuskan untu menutup kota ini atas dasar keselamatan warganya. Entah apa yang dipikirkan oleh orang-orang ini, kota Wittenoom ini sempat menjadi pusat wisata baru dan berhasil mendatangkan ribuan wisatawan hanya untuk mengambil foto yang kemudian diunggah ke media sosial.

Padahal paparan serat residu abses bisa berakibat fatal dan pihak berwenang pun sudah melakukan segala cara untuk menjauhkan orang-orang dari kawasan itu.

Hingga pada tahun 2006, pemerintah menghapus Wittenoom dari peta, menghilangkan tanda dan rambu jalan menuju kesana, memutuskan jaringan listrik dan memasang tanda peringatan.

Namun upaya tersebut tidak mempan bagi penggemar wisata ektrim, mereka mengabaikan peringatan tersebut dan tetap datang ke sana.

Itulah beberapa kota berhantu dan terangker di dunia. Kota-kota tersebut banyak ditinggalkan warganya karena beberapa faktor mulai dari bencana alam hingga perang. Meskipun kota-kota tersebut menyandang status angker, namun beberapa kotanya memiliki pemandangan yang menakjubkan karena ditumbuhi oleh tumbuhan liar atau disekitarnya memang memiliki pemandangan yang sangat indah.