Lemahnya mental remaja jaman sekarang, “Blue Whale Challenge” Bermain dengan Nyawa

Dibuat oleh blogunik

Masih ingatkah kalian tentang permainan bodoh yang sanggup membahayakan para pemainnya hingga berujung maut? Yup!  yang kita kenal dengan permainan Skip Challenge. Permainan yang kita pikir sudah berlalu seperti badai itu ternyata melanda anak-anak muda jaman sekarang terutama di Rusia. Meskipun dengan nama berbeda, namun permainan ini lebih sadis dari permainan Skip Challenge sebelumnya.

Blue Whale Challenge adalah permainan yang saat ini sedang menyerang anak-anak muda terutama yang berada di Rusia. Blue Whale Challenge sendiri adalah permainan berbahaya yang menyebabkan banyaknya remaja bunuh diri. Permainan tersebut mengharuskan pemainnya untuk melakukan rangakaian tantangan yang bisa mencelakakan diri sendiri.

Permainan tersebut beredar luas di media sosial dan di Rusia sendiri diduga telah membuat sebanyak 130 remaja melakukan bunuh diri. Para pemain permainan berbahaya tersebut akan mendapatkan tantangan selama 50 hari penuh. Mulai dari menonton film horor seharian, mengukir bentuk paus di tangan dan puncaknya adalah melakukan bunuh diri.

Korban yang menjadi perhatian terbaru ialah Yulia Konstantinova dan Veronika Volkova yang berusia 15 dan 16 tahun. Mereka berdua melakukan bunuh diri pada bulan Februari lalu karena melompat dari lantai 14 apartemen di Siberia, Rusia. Sebelum bunuh diri, Yulia terlihat memposting gambar paus biru di akun media sosialnya.

Seperti yang diberitakan oleh Metro, ada dua remaja laki-laki yang sempat merekam detik-detik saat mereka berdua akan melakukan bunuh diri. Sehingga mereka berdua langsung ditangkap dan diinterogasi oleh kepolisian Rusia.

Dari investigasi, mereka menemukan bahwa para remaja itu saling kontak di media sosial. Mereka juga dihasut untuk melakukan bunuh diri karena telah diyakinkan bahwa mereka hidup dalam ketidaksempurnaan. Misalnya telah menjadi cewek yang gendut atau cowok yang pecundang.

Hasutan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sekelompok yang disebut sebagai admin dari permainan tersebut. Polisi menyatakan bahwa admin itu sangat mengetahui psikologis dari remaja sehingga banyak remaja yang mengikuti perintahnya untuk melakukan permainan berbahaya tersebut.

Pada tahun lalu, polisi sudah sempat menangkap pemimpin dari kelompok permainan tersebut. Seharusnya akan ada penurunan jumlah bunuh diri oleh remaja, tapi saat ini banyak remaja yang terlalu mudah dipengaruhi lewat media sosial. Itulah yang menyebabkan game berbahaya tersebut masih banyak dilakukan oleh para remaja di Rusia.

Walaupun di Indonesia belum ditemukan adanya remaja-remaja yang melakukan permainan ini, namun, tak ada salahnya jika kita selalu waspada dan hati-hati terhadap sesuatu hal yang baru.