Tradisi-tradisi Unik Pada Saat Tahun Baru Imlek

Dibuat oleh blogunik

Imlek atau Sin Cia merupakan tahun baru Cina, pada umumnya dirayakan oleh warga Tionghoa. Tidak kalah dengan tahun baru Masehi, Imlek juga disambut dengan penuh sukacita dan harapan-harapan yang lebih baik untuk masa yang akan datang. Kata “Imlek” bukanlah nama dari perayaan tahun baru Tiongkok yang sebenarnya, kata ini diambil dari Bahasa Hokien dan hanya diketahui dan digunakan oleh orang Indonesia. Di luar perayaan ini dikenal dengan nama Chinese New Year untuk orang-orang barat dan “Guo Nian” atau “Xin Jia” untuk orang Tiongkok. Perayaan ini juga berkaitan erat dengan pesta perayaan datangnya musim semi yang dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama atau lebih dikenal dengan “Cap Go Meh”. Hari raya Imlek sendiri telah ada sejak 4000 tahun yang lalu dan seiring dengan berkembangnya zaman maka terbentuklah beberapa tradisi-tradisi yang menjadi turun menurun dan wajib dijalani dalam setiap perayaan Imlek. Berikut ini tradisi-tradisi unik pada saat tahun baru Imlek :

 

1. Membersihkan Rumah

Photo via : http://cleanmyspace.com

Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa satu hari menjelang Imlek, karena jika membersihkan rumah pada saat Imlek akan membuang keberuntungan di tahun tersebut.

 

2. Dekorasi Rumah Serba Berwarna Merah

Photo via : http://dma-upd.org

Setelah membersihkan rumah, mendekorasi rumah juga hal yang dilakukan menjelang Imlek. Pintu dan jendela akan dicat ulang dan ditempeli dengan kertas yang bertuliskan kalimat dan kata-kata baik. Dekorasi rumah harus menggunakan warna merah, karena warna merah dapat mengusir nian. Nian adalah sejenis makluk buas menurut kepercayaan orang Tionghoa yang hidup di dasar laut atau gunung, yang akan keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek. Kedatangan mereka pun dianggap mengganggu manusia, terutama anak kecil. Oleh karena itu warna merah digunakan untuk mengusir nian karena nian takut dengan warna merah. Tak heran juga jika pada saat Imlek banyak nuansa merah yang terlihat.

 

3. Hidangan Khas Imlek

Photo via : http://www.cityweekend.com.cn

Hari raya apapun itu kurang lengkap rasanya tidak menyajikan makanan wajib saat perayaan tersebut. Sama seperti perayaan Imlek, Imlek memiliki makanan khas seperti kue keranjang dan jeruk yang menjadi makanan wajib saat Imlek. Tidak hanya itu saja, saat Imlek mereka juga menyajikan makanan diatas nampan berbemtuk segi 6, segi 8 atau bulat dengan isi yang beragam, seperti buah kering, biji-bijian, kacang-kacangan dan permen. Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang di sajikan saat perayaan tersebut minimal terdiri dari 12 jenis yang melambangkan 12 shio dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Selain melambangkan shio, makanan tersebut juga memiliki makna sendiri seperti ayam utuh melambangkan kemakmuran keluarga, mie panjang melambangkan panjang umur maka dari itu setiap menyantapnya tidak boleh di potong dan lapis legit melambangkan rezeki yang berlapis-lapis. Saat Imlek hindari makan bubur karena bagi warga Tionghoa, bubur melambangkan kemiskinan.

 

4. Tidak Boleh Membalik Ikan Saat Menyantapnya

Photo via : http://www.seriouseats.com

Saat Imlek kamu dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah, kamu juga harus menyisakan ikan uang kamu makan untuk dimakan pada esok harinya. Masyarakat Tionghoa percaya kalau kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.

 

5. Kembang Api

Photo via : http://www.history.com

Kembang api merupakan salah satu pertunjukan yang sangat populer untuk memeriahkan Imlek, karena suara gaduhnya dipercaya membuat mahkluk jahat nian ketakutan. Selain itu Imlek identik dengan hujan, bagi masyarakat Tionghoa di saat Imlek, hujan sepanjang perayaan Imlek dikaitkan dnegan sumber rejeki dengan turunnya hujan maka banyak rezeki yang berdatangan di muka bumi.

 

6. Angpao

Photo via : http://blog.webcertain.com

Tradisi ini salah satu yang tidak pernah absen dalam setiap perayaan Imlek, bagi anak-anak dan orang yang masih lajang momen ini yang paling ditunggu-tunggu. Tradisi ini merupakan tradisi dimana masyarakat Tionghoa yang sudah menikah memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tuanya. Dalam kepercayaan Tionghoa, di dalam angpao tidak boleh mengandung angka 4, karena angka 4 dianggap membawa sial. Tak hanya itu saja, jumlah uang yang diberikan juga tidak boleh ganjil karena berhubungan dengan pemakaman.

 

7. Pagelaran Liong dan Barongsai

Photo via : http://www.mdpennysaver.com

Dalam kepercayaan orang Cina, Liong(naga) dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dapat membawa keberuntungan serta salah satu cara mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu manusia.

 

8. Mengunjungi Keluarga Besar

Photo via : www.beres.id

Tidak hanya saat lebaran, Imlek juga menjadi salah satu momen yang tepat untuk mengunjungi saudara agar mempererat tali persaudaraan. Tidak heran jika pada saat itu banyak masyarakat dari etnis Tionghoa pulang kampung untuk merayakan Imlek bersama keluarga mereka.

 

9. Tradisi Yu Sheng

Photo via : mothership.sg

Tradisi makan Yu Sheng adalah tradisi yang baru-baru ini menjadi tren di masyarakat Indonesia keturnan Tionghoa. Tradisi ini dibawa oleh para nelayan dari China Selatan yang hijrah ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Yu Sheng merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlek yang berhubungan dengan hidangan khusus di pergantian tahun. Sesuai adat, menu ini wajib di hidangkan dan disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang telah diberikan. Dalam tradisi Yu Sheng di sajikan dalam satu piring, di piring tersebut ada beberapa makanan dingin seperti irisan ikan salmon, wortel dan salad. Lalu diberikan saus wijen, buah plum dan sebagainnya. Para anggota yang duduk di meja akan mengaduk makanan tersebut bersama dan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan “Lao Qi” atau “Lao Hei”.