Wajib Kalian Tahu!! Bedanya Tertarik, Kagum, Suka, Sayang dan Cinta

Dibuat oleh blogunik

Banyak diantara kita yang mungkin masih bingung mendefinisikan perasaan. Apakah kita memang cinta si dia atau hanya sekedar suka? Atau bahkan bisa saja kita hanya tertarik dan kagum dengan si dia.
Kata tertarik, kagum, suka, sayang dan cinta memang memiliki arti yang berbeda namun lain halnya jika kita sudah mengalami dan merasakan beberapa persaan itu, maka kita sendiri akan sangat sulit untuk mendefinisikan apakah perasaan yang kita alami itu adalah rasa tertarik?, rasa kagum?,  suka? atau rasa cinta?

Untuk membantu para sahabat Blog Unik untuk menentukan perasaan yang kalian saat ini rasakan pada si dia, Blog Unik akan berbagi penjelasan tentang bedannya rasa Tertarik, Kagum, Suka, Sayang dan Cinta agar kalian tidak bingung lagi terhadap perasaanmu ke dia. Penasaran? Cek it Out!

 

1. Tertarik

Rasa tertarik biasanya muncul paling pertama kali. Perasaan itu biasanya menyelip muncul ketika kamu tidak sengaja melihat atau menemukan sesuatu. Rasa tertarik ini adalah perasaan yang paling mendasar sebelum kamu bisa merasa kagum sama seseorang. Kalau kamu nggak tertarik sama seseorang, kamu nggak mungkin mendekati atau mencari tahu hingga bisa kagum, bahkan hingga suka, sayang dan cinta sama seseorang.

Waktu kamu tertarik, ada satu hal kecil dari diri seseorang yang membuatmu ingin mengenal dia lebih jauh lagi.

Setiap orang memiliki daya tarik yang hanya dianggap menarik oleh seseorang atau sebagian orang saja. Misalnya nih, mungkin kelebihanmu adalah orang yang straight to the point. Bagi sebagian orang mungkin hal itu bukan hal yang menarik dan menyenangkan, tapi mungkin buat seseorang atau sebagian orang, mereka melihatnya sebagai daya tarikmu.

Rasa tertarik ini mudah sekali untuk pudar, apalagi bila tidak dibarengi dengan kemauan untuk mengenal orang itu lebih dalam lagi. Dengan frekuensi pertemuan dan interaksi yang minim, rasa tertarik itu mungkin akan mengapung di sana. Menjadi sekadar rasa tertarik, tanpa bisa bertumbuh menjadi rasa kagum.

 

2. Kagum

Rasa kagum itu bisa muncul kapan saja, dimana saja, sama siapa saja dan biasanya muncul setelah rasa tertarik muncul. Rasa kagum nggak terbatas hanya sama lawan jenis, tapi kamu juga bisa kagum sama temanmu yang sesama jenis. Rasa kagum biasanya muncul setelah kamu tertarik sama seseorang. Kamu jadi kagum karena orang itu memiliki kelebihan yang menurutmu menarik.

Contohnya nih, kamu bisa saja kagum sama cowok yang cakep dan tampan atau cewek berparas cantik dan anggun , kamu bisa juga kagum sama pemain gitar yang baru kamu lihat di konser, walau kamu nggak kenal siapa orang itu atau pun bagaimana kebiasaannya sehari-hari setelah kamu tertarik melihat permainan gitarnya yang lihai. Kamu juga bisa saja kagum dengan temanmu yang baru selesai presentasi dengan flawless dan berhasil meyakinkan dirimu serta seisi ruangan bahwa pemikirannya itu super keren.

Biasanya, rasa kagum ini sifatnya sementara. Ketika kamu menemukan seseorang yang dapat membuatmu berdecak kagum lebih keras, maka rasa kagummu pada orang yang lama bisa saja hilang. Tapi ingat lho, sobat, rasa kagum itu juga benih dari cinta, yang kalau disirami secara rutin dan teratur bisa bertumbuh.

Bedanya kagum sama rasa lainnya? Saat kamu mengagumi seseorang, kamu akan selalu memperhatikan sisi atau kulit luarnya. Kamu hanya sebatas senang dengan apa yang ia lakukan dan ketika ada sisi buruk dari dirinya yang kamu temukan, rasa kagummu juga bisa hilang. Ketika seseorang itu tidak mencapai ekspektasimu, maka ucapkan sampai jumpa dengan orang itu.

 

3. Suka

Ketika kamu sudah tertarik dan kagum sama seseorang, lama kelamaan kamu bisa suka sama orang tersebut. Bagaimana bisa? Tidak ada penjelasan ilmiah di balik pernyataan ini tapi, satu hal yang penulis pegang pasti. Bila rasa kagum itu terus bertambah setiap waktunya, maka lama kelamaan secara tidak sadar, rasa suka bisa bertumbuh juga. Mungkin awalnya kamu kagum karena sifatnya yang super pengertian. Kamu heran karena ternyata di dunia ini masih ada sosok yang bisa mengerti dirimu yang memang mudah panik. Setiap hari ada saja yang membuatmu kagum, kamu membuka lapis demi lapis hal yang menarik tentang dirinya dan secara tidak sadar, kamu suka padanya.

Kamu ingin dia jadi milikmu. Kadang rasa suka itu sifatnya egois karena secara tidak sadar, kita menuntut orang lain untuk tetap berlaku seperti yang telah dia lakukan sebelumnya. Melakukan hal-hal yang membuat kita suka padanya. Kadang di tahap suka ini, kamu merasa sudah mengenal orang itu sepenuhnya. Tapi pada kenyataannya, masih banyak ‘sisi lain’ dari orang itu yang belum kamu ketahui. Kenyataannya, banyak orang yang setelah tahu ‘sisi lain’ tersebut, mereka memutuskan untuk mundur dari medan pertempuran.

 

4. Sayang

Rasa sayang ini porsinya lebih besar dari rasa suka. Kalau di depot-depot, bisa dibilang rasa sayang itu porsi jumbo. Rasa sukamu sudah terakumulasi dan kini berubah menjadi rasa sayang. Rasa ingin memiliki, rasa ingin menghabiskan waktu bersama. Kamu bisa dibilang sayang seseorang saat kamu sadar ingin bertemu dengan dirinya setiap hari karena kamu senang dan nyaman di sisinya.

Kamu merasa sayang padanya saat kamu melihat dia dari hatimu, bukan sekadar kulit luarnya saja. Kamu tahu sifat-sifat jeleknya dan berusaha untuk menemukan solusi untuk dirimu pribadi dan juga dirinya. Ketika kamu sayang seseorang, kamu bakalan berusaha supaya kalian berdua bisa bersatu, saling memiliki selamanya. Sebisa mungkin kamu akan menjadi yang terbaik untuknya dan berharap dia juga akan menjadi yang terbaik untuk dirimu.

Secara tidak langsung, ada tuntutan walau kesannya lebih halus dan rapi.

 

5. Cinta

Ini dia nih kasta tertingi dari perasaan seseorang di dunia. Nggak ada yang lebih tinggi lagi dari kata C-I-N-T-A. Ketika kamu sudah bertemu cinta, kamu juga akan bertemu dengan yang namanya pengorbanan. Karena tidak ada cinta yang benar-benar nyata di dunia ini tanpa pengorbanan. Jangan langsung percaya ketika seseorang berkata, “Aku cinta padamu” karena kalau dia tidak menunjukkannya lewat tindakan nyata (sebuah pengorbanan), maka semuanya sia-sia.

Ketika kamu merasakan cinta, kamu akan (bahkan wajib) memberikan 100 persen dari yang kamu miliki. Ketika kamu tahu apa yang namanya cinta, kamu tidak akan menuntut dia memberikan balasan. Mengapa? Alasannya ada dua. Pertama, karena kamu cinta pada orang itu dan cinta tidak menuntut. Kedua, karena cinta tidak menuntut, cinta hanya mengharapkan. Kamu akan menunggu, walau kadang kamu tahu penantianmu bakal sia-sia.

Kamu akan tetap memperhatikannya, walau kamu tahu dia memperhatikan orang lain. Kamu tetap memandangnya, walau kamu tahu di bola matanya ada sosok lain yang ia dambakan. Karena cinta berada di kasta paling tinggi, tidak heran tantangannya juga sangat besar.

Kamu yang mengerti cinta, berarti kamu juga mengerti ketika seseorang menjadi duniamu. Seakan-akan, dia jadi gravitasi yang selalu membuatmu jatuh berulang-ulang. Walau ada rasa sakit, tapi kamu indahkan karena dialah yang menjadi pusat duniamu.