MRT Jakarta Segera Meluncur Di Akhir Maret 2019, Berikut Faktanya

Dibuat oleh blogunik

Jakarta memang identik dengan kemacetan, sehingga kemacetan sudah merupakan bagian keseharian masyarakat Jakarta. Jakarta hampir setiap hari mengalami kemacetan yang parah sehingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat khususnya pengguna jalan. Sebagian besar kemacetan disebabkan oleh banyaknya penggunaan kendaraan pribadi dan belum adanya transportasi masal untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut. Tentu saja hal tersebut menjadi sebuah PR bagi pemerintah setempat untuk menyediakan fasilitas taransportasi alternatif bagi masyarakat agar bisa meminimalisir kemacetan.

Setelah sekian lama menunggu, kini harapan warga Ibu Kota untuk bisa memiliki moda transportasi yang digadang-gadang bisa mengurai kemacetan akan segera terwujud dalam bentuk Mass Rapid Transit (MRT). Pastinya kalian semua sudah pada denger kan? Yup, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta ini rencananya akan mulai beroperasi penuh antara tanggal 24 Maret dan 31 Maret. Tapi sebelum kalian mulai beralih menggunakan MRT ini, ada baiknya kita mengupas sedikit fakta-fakta dibalik pembanguan MRT Jakarta satu ini. Berikut ulasannya!

1. Tujuan pembangunan MRT Jakarta

photo via : www.instagram.com/mrtjkt

Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, merupakan sebuah proyek infrastruktur yang digawangi oleh Pemerintah Daerah Jakarta yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang luar biasa di ibukota, Jakarta ini. Mengingat Jakarta merupakan ibukota dengan tingkat kepadatan yang tinggi serta tingkat kesibukan lalulintas yang tinggi dibanding dengan kota-kota lain di Indonesia.

2. Ide dicetuskan dari 40 tahun yang lalu

Guys, ternyata konsep dari MRT Jakarta sudah dicetuskan kurang lebih 40 tahun yang lalu lho! Sekitar 20 tahun dilakukan studi kelayakan, di mana hal ini dimulai pada tahun 1990 saat masih era Soeharto dan sekitar 15 tahun sejak Jepang menawarkan bantuan untuk bisa mengaplikasikan MRT. Ketika Joko Widodo menjadi Gubernur Jakarta di tahun 2012 (dibantu oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok), pasangan ini bersemangat untuk membawa perubahan dan mendorong realisasi dari proyek MRT Jakarta yang sudah tertunda lama dan sudah direncanakan oleh presiden lama.

3. Dibagi menjadi 2 fase

photo via : www.instagram.com/mrtjkt

Pembangunan MRT ini dibagi menjadi 2 fase guys, fase 1 menyambungkan Lebak Bulus dan Bundaran HI sepanjang 16 km. Fase 1 ini, didanai melalui pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC), yang kemudian bergabung ke dalam Japan International Cooperation Agency (JICA). Nah fase 1 ini lah yang sudah bisa kalian nikmati pada akhir Maret 2019 nanti.

Adapun Fase II dilanjutkan dari Bundaran HI ke Kampung Bandan meski ada wacana memperpanjang rute hingga Ancol atau Stadion BMW. Fase II ini rencananya dibangun tahun 2019 dan ditargetkan beroperasi 2024. Selain itu, ada wacana mengembangkan MRT hingga Tangerang Selatan (Tangsel). Jadi ditunggu aja yang fase ini rampung guys!

4. Melewati 13 Stasiun

Guys, naik MRT ini kalian bisa sekaligus jalan-jalan lho. Pasalnya MRT ini akan menyediakan rute yang cukup panjang. Pada fase 1 ini kamu akan menikmati MRT dengan rute 13 stasiun yang akan dilewati. Sebanyak 7 stasiun berada di atas (elevated) sepanjang 10 km dan 6 stasiun ada di bawah tanah (underground) sepanjang 6 km.

Selain itu stasiun yang akan dilewati di antaranya adalah Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sementara yang underground terdiri dari Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

5. Tarif yang murah

Presiden Joko Widodo menyebut, tarif MRT sepanjang Lebak Bulus Bundaran HI berkisar antara Rp8.000-9.000. Sebelumnya, perhitungan konsultan MRT Jakarta untuk tarif per 10 km sebesar Rp8.500. Tarif ini belum final karena memerlukan persetujuan pemerintah. Pasalnya, tarif tersebut disubsidi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jika tanpa subsidi, tarifnya akan berada di kisaran Rp20.000-25.000 per 10 km.

6. Beroperasi 20 jam

photo via : finance.detik.com

Pulang malam, gak ada angkot ataupun bus yang masih beroperasi, namun MRT Jakarta satu ini masih bisa mengakut kalian sampai tujuan. Pasalnya MRT Jakarta ini akan beroperasi hingga 20 jam guys! Dibuka pukul 05.00 WIB dan ditutup pukul 24.00 WIB. Sehingga bagi kamu yang bekerja dan pulang cukup malam akan tetap bisa menggunakan transportasi ini.

7. Kereta datang setiap 5 menit sekali

Ketepatan waktu menjadi prioritas bagi MRT Jakarta. Operator menjamin kereta akan datang setiap 5 menit sekali, terutama di jam-jam sibuk. Ada 16 rangkaian kereta. 14 kereta beroperasi penuh dan 2 kereta untuk cadangan. Setiap 1 rangkaian terdiri dari 6 gerbong kereta dan bisa diisi oleh 1.960 penumpang. Lewat MRT Jakarta, jarak tempuh Lebak Bulus-Bundaran HI hanya 30 menit. Kecepatan kereta maksimal di jalur layang 80 km per jam sementara di jalur bawah tanah bisa menembus 100 km per jam. Wow! Gak ada alasan telat lagi kalau pakai MRT Jakarta ini guys!

8. Menggunakan Teknologi Jepang

photo via : www.instagram.com/mrtjkt

Kereta MRT Jakarta memakai teknologi Jepang. Pengadaan gerbong kereta semuanya dipasok oleh Sumitomo Corporation dan Nippon Sharyo, dua perusahaan anggota konsorsium MRT Jakarta. Kereta MRT dipastikan beroperasi secara otomatis dengan dilengkapi teknologi kendali kereta berbasis komunikasi (communication based train control/CTBC). CBTC merupakan salah satu sistem tercanggih di dunia saat ini. Sistem CBTC pada MRT Jakarta adalah yang pertama di Indonesia. Dengan begitu, masinis hanya bertugas memencet tombol buka tutup pintu dan tombol starter untuk menjalankan kereta bahkan kereta tetap bisa berjalan tanpa adanya masinis. Tidak hanya kereta, berbagai fasilitas seperti pintu penumpang (passenger gate), pintu tepi peron (platform screen door), dan lain-lain juga diimpor dari Jepang. Bisa dibilang Shinkansen-nya Indonesia nih!

9. Uji coba gratis

PT MRT Jakarta memberi kesempatan pada masyarakat yang ingin merasakan sensasi naik MRT pertama kali sebelum beroperasi secara penuh (full trial run) pada 31 Maret 2019. 12 Maret 2019 adalah tanggal dimana publik bisa langsung mencobannya dengan mendaftar terlebih dahuli melalui website MRT. Usai mendaftar nantinya masyarakat akan mendapatkan quick response (QR) code atau bukti pendaftaran yang perlu dicetak. Bukti itu harus dibawa pada saat mau menjajal naik MRT. Selama masa uji coba MRT Jakarta, lanjut Muhammad Kamalludin, masyarakat tidak akan dipungut biaya alias gratis bahkan jumlah kuoata pun tak dibatasi. Ada yang mau nyoba gratisan dulu? buruan daftar guys!

10. Stasiun MRT standar internasional

photo via : www.instagram.com/mrtjkt

Bukan hanya kereta sanya yang canggih guys! Tapi stasiunnya pun dibuat taj jalah megah dari negara lain. Setiap stasiun didesain dengan tema berbeda, sesuai dengan ciri khas tiap lokasinya. Seperti misalnya Stasiun Bundaran HI akan menggunakan tema internasional, Stasiun Haji Nawi akan menggunakan tema Betawi, lalu Stasiun Blok M akan menggunakan tema Garden City.

Target yang ingin dicapai oleh PT MRT Jakarta setelah peresmiannya nanti adalah 65.000 penumpang per hari hingga akhir tahun 2019. Untuk memudahkan pencapaian target tersebut, pihak MRT Jakarta rupanya juga menyiapkan berbagai fasilitas untuk para penumpang. Terdapat fasilitas eskalator, elevator, ruang pertolongan pertama, ruang menyusui, toilet umum, Platform Screen Door (PSD), tempat duduk, station front office untuk layanan penumpang (customer services), ticket sales office (TOM), public announcement, serta tactile untuk penyandang disabilitas. Untuk passenger gate, selain yang biasa (dengan lebar 60 cm), juga tersedia wide passenger gate dengan lebar 90 cm untuk lalu-lalang pengguna kursi roda. Setiap stasiun juga akan dilengkapi dengan jaringan nirkabel, penampang informasi bagi para penumpang (passenger information display) yang berisi informasi status kedatangan dan keberangkatan kereta. Dengan begitu penumpang nyaman dan berahli menggunakan transportasi umum.

11. Sebagai tempat menyeberang jalan

Selain tempat untuk menunggu kereta, stasiun MRT juga bisa digunakan untuk menyebrang jalan lho guys! Jadi masyarakat tak perlu lagi menaiki jembatan penyeberangan orang (JPO) atau menggunakan pelican cross. Stasiun juga dilengkapi dengan bagian komersil yang dapat dengan bebas dilalui oleh masyarakat yang bukan penumpang MRT. Kawasan itu bernama concourse atau tempat terbuka stasiun. Di kawasan itu, nantinya akan tersedia convenience store, ATM, toko baju dan aksesoris, tempat makan, serta tempat pembelian tiket.

12. Bernama Ratangga

Uniknya, kereta MRT ini diberi nama, lho guys! Namanya adalah Ratangga. Nama ini diambil dari Kitab Arjunawijaya dan Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Di kitab itu, Ratangga sendiri berarti kereta kuda yang kuat dan digunakan untuk berperang. Dengan nama Ratangga, MRT Jakarta diharapkan bisa selalu kuat untuk mengangkut para penumpang di dalamnya.

13. Rencananya akan diperpanjang hingga Tangsel

photo via : www.instagram.com/mrtjkt

Proyek MRT diwacanakan akan diperpanjang hingga Tangsel yang akan melintasi Ciputat, Pondok Cabe, Pamulang, Puspitek, Rawa Buntu, hingga Kota Tangerang.

14. Menelan biaya triliuanan rupiah

Guys, tentunya dalam proyek MRT ini, pemerintah kita telah mengeluarkan biaya yang tak bisa dibilang sedikit. Tak tanggung-tanggung, untuk fase 1 menghabiskan biaya Rp 16 triliun dengan panjang 16 kilometer. Sementara fase 2 nilai investasinya Rp 22,5 triliun dengan panjang 8,6 kilometer.


Tinggalkan Balasan