10 Petinju Terbaik Sepanjang Masa

Dibuat oleh blogunik

Jika berbicara tentang dunia tinju dunia, ada begitu banyak petinju dengan karir cemerlang. Namun, siapa yang menurutmu berada di posisi teratas? Apakah Mike Tyson, Muhammad Ali atau Floyd Mayweather?

Dikutip dari thedelite.com, ternyata ada hal mengejutkan dimana Mike Tyson tidak masuk di dalam daftar 10 petinju terbaik sepanjang masa.

So daripada kamu penasaran, langsung saja simak rangkumannya berikut ini!

10. Julio Cesar Chaves

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via thesporting.blog

Julio Cesar Chaves juga dikenal dengan nama Julio César Chávez Sr., adalah mantan petinju profesional Meksiko yang berkompetisi dari tahun 1980 hingga 2005. Ia mengakhiri karirnya setelah mengalami cedera ditangan kanan ketika melawan Grover Willey. Chaves dikenal karena serangannya yang bertubi-tubi, dagu yang sekuat baja dan jangkauannya yang mencapai ketinggian 169 cm. Ia berhasil mendapatkan penghargaan tinju dunia selama 25 tahun karirny adan menduduki urutan ke-24 dari 50 petinjung terhebat sepanjang masa versi ESPN.

9. Oscar De La Hoya

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via scmp.com

Petinju yang dijuluki dengan The Golden Boy ini merupakan petinju Amerika Serikat keturunan Meksiko yang sudah pensiun. Ia mendapatkan medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992. Perlu diketahui ia berasal dari keluarga petinju. Dimasa kejayaannya, Oscar memenangi 11 gelar juara dunia dalam enam kelas. Petinju ini juga sempat mengukir rekor sensasional 31 – 0. Tapi kekalahannya dari Felix Trinidad pada 1999 mengawali kemundurannya. Setelah takluk dari Manny Pacquiao 2008, ia tidak pernah menginjakkan kaki di ring tinju lagi. Namun pada akhir tahun lalu, ia memberikan indikasi akan comeback.

8. Archie Moore

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via stlouiswalkoffame.org

Petinju terbaik sepanjang masa selanjutnya ada Archie Moore. Ia merupakan petinju profesional Amerika dan Juara Dunia Kelas Berat Ringan terlama sepanjang masa. Selain itu, ia juga yang memiliki karir profesional terpanjang dalam sejarah olahraga dimana ia berkompetisi dari tahun 1935 hingga 1963.

7. Bernard Hopkins

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via ringtv.com

Mantan petinju Amerika Serikat ini mendominasi kelas ringan diawal tahun 2000-an dengan kombinasi kecepatan dan presisi. Ia berkompetisi dari tahun 1988 sampai 2016. Hopkins salah satu petinju tersukses selama 3 dekade yang lalu dan merupakan salah satu great middleweight champions sepanjang masa. Selama rentang 28 tahun karirnya, ia pernah menghadapi nama-nama besar seperti Oscar De la Hoya, Jermain Taylor di kelas menengah, Antonio Tarver dan Roy Jones Jr di kelas berat ringan.

6. Joe Louis

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via artphotolimited.com

Joe Louis telah memenangkan kejuaraan tinju kelas berat di dunia, ia dikenal dengan Brown Bomber setelah memecahkan rekor tinju dan mempertahankan 25 gelar kemenangan. Ia menjadi pemenang dalam 27 pertarungan pertamanya, dari semuanya 4 diantarnya KO. John Louis memenangkan Golden Gloves dalam level kelas berat ringan, setelah kemenangan ini ia memenangkan 12 pertarungan dalam tahun pertama.

5. Muhammad Ali

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via mashable.com

Cassius Marcellus Clay, Jr. atau dikenal dengan Muhammad Ali merupakan mantan petinju professional asal Amerika Serikat. Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh olahraga yang paling penting dan terkenal dari abad ke-20. Di usia 22 tahun, Ali telah merebut juara dunia tinju kelas berat dari Sonny Liston dalam pertarungan di tahun 1964. Ali hingga saat ini merupakan satu-satunya juara dunia kelas berat sebanyak tiga kali, ia memenangkan gelar tersebut pada tahun 1964, 1974 dan 1978.

4. Sugar Ray Robinson

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via ligaolahraga.com

Sugar Ray Robinson merupakan salah satu dari 10 petinju terbaik sepanjang masa. Baru-baru ini ia dinobatkan sebagai petinju terbaik di dunia. Robinson bertanding pada kelas welterweight dan middleweight. Ia diberi penghargaan ke dalam International Boxing Hall of Fame pada tahun 1990.

3. Carlos Monzon

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via elcomercio.pe

Carlos Roque Monzón, dijuluki Escopeta adalah seorang petinju profesional Argentina yang memegang kejuaraan dunia kelas menengah yang tak terbantahkan selama 7 tahun. Ia juga masuk kedalam 10 besar petinju terbaik sepanjang masa.

2. Manny Pacquiao

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via twitter.com/mannypacquiao

Siapa yang tidak mengenal Manny Pacquiao? Ia adalah juara dunia tinju profesional asal Filipina. Manny Pacquiao menjadi satu dari sedikit petinju yang mampu bertahan di peringkat elit dunia dalam usia yang relatif senior. Menariknya, ia menjadi petinju dari Asia pertama yang berhasil meraih gelar juara tinju profesional di delapan kelas berbeda atau petinju kedua di dunia setelah Oscar de la Hoya.

1. Floyd Mayweather

Petinju Terbaik Sepanjang Masa

photo via inews.id

Di posisi pertama petinju terbaik sepanjang masa diduduki oleh Floyd Mayweather. Pria kebangsaan Amerika Serikat ini telah memenangkan enam kejuaraan tinju dunia di lima kelas berat berbeda dan menjadi atlet tinju yang tak terkalahkan dengan 40 menang termasuk 25 KO.

Mayweather seperti James Toney sering memanfaatkan bahu roll. Bahu roll teknik di dunia tinju di mana tangan kanan biasanya diangkat sedikit lebih tinggi dari biasanya, dalam posisi ini biasanya tangan kanan guna memblokir pukulan atau menutup bagian wajah yang no defense yaitu bagian pipi sebelah kanan, tangan kiri berada didepan dan bahu kiri ditinggikan di pipi untuk menutupi dagu dan juga pipi sebelah kiri.

Dari posisi ini, Mayweather biasanya melakukan blok, slip, dan mengalihkan sebagian besar lawan-lawannya sewaktu pukulan, bahkan ketika terpojok, dengan memutar kiri dan kanan mengikuti irama pukulan mereka. Tipe bertarung seperti biasanya menggunakan teknik counter untuk memukul lawan, karena petinju seperti ini lebih suka mengulur waktu dan membuat napas lawan habis terlebih dahulu.

Itulah 10 petinju terbaik sepanjang masa. Dari deretan diatas petinju favoritmu ada di dalam daftar tidak?