10 Tradisi Paling Mengerikan di Dunia, Bahkan Nyawa Taruhannya

Dibuat oleh blogunik

Masing – masing wilayah di Indonesia memiliki adat dan tradisinya masing – masing, tidak terkecuali pula di negara lain. Masing – masing negara, bahkan wilayah di negara tersebut mempunyai tradisi yang berbeda dalam melakukan sesuatu. Namun tidak semua tradisi yang ada di dunia ini bagus ataupun indah untuk dinikmati ataupun dilakukan.

Beberapa tradisi di dunia ini bahkan ada yang sangat mengerikan hanya untuk dilihat saja. Hal tersebut dikarenakan beberapa tradisi – tradisi yang ada tersebut lebih menyangkut pada kehidupan ataupun kematian seseorang. Berikut beberapa tradisi mengerikan yang ada di dunia.

1. Seppuku Atau Harakiri – Tradisi Bunuh Diri Di Jepang

Photo via japaneseid.blogspot.com

Seppuku atau yang lebih dikenal dengan Harakiri merupakan sebuah tradisi jepang kuno untuk menunjukkan kesetiannya. Hal ini biasanya dilakukan oleh masyarakat berkelas ataupun samurai. Harakiri berasal dari kata hara yang berarti perut dan kiru yang berarti memotong.

Prosesi bunuh diri ini dilakukan dengan cara merobek dan mengeluarkan isi perutnya. Dalam prosesi inipun tidak sembarangan ada beberapa hal yang harus diikuti. Dimana orang yang akan melakukan harakiri atau seppuku sebelumnya harus mandi, memakai kimono putih dan makan makanan favoritnya.

Saat proses harakiri, ia tidak sendirian. seorang yang akan melakukan harakiri ditemani oleh seorang kaishakunin. dimana kaishakunin bertugas memenggal kepala samurai yang telah merobe perutnya aga penderitaanya cepat berakhir.

2. Tradisi Melukai Diri Sendiri

Photo via viralasia.com

Tradisi ini dilakukan oleh kaum Syiah yang biasanya dilakukan pada bulan Muharram dimana mereka percaya pada bulan tersebut merupakan bulan sial. Sejak awal bulan Muharram, beberapa orang syiah biasanya tidak melakukan hal – hal penting.

Seperti tidak melakukan upacara pernikahan, bepergian, merias diri ataupun hanya untuk makan makanan yang enak pun tidak mereka lakukan pada bulan tersebut.

Mereka juga percaya jika ada anak yang lahir pada bulan tersebut maka akan selalu bernasib sial. Pada hari itu pun orang – orang syiah biasanya mnyiksa diri mereka dengan benda- benda tajam. Apalagi jika ditambah dengan mendengar sya’ir-sya’ir kisah terbunuhnya Husain bin ‘Ali Radhiyallahu ‘anhu di padang Karbala, semangat orang syiah untuk menyakiti diri sendiri semakin besar.

3. Tumbal Manusia

Photo via zonanetizen.com

Tumbal manusia merupakan sebuah praktek persembahan kepada dewa – dewi kuno ataupun sejenisnya yang dianggap berkuasa dan memberikan berkah pada suatu penduduk / suku pedalaman daerah tertentu. Tumbal manusia ini pun bervariasi, ada yang berupa anak kecil, atau gadis – gadis yang masih perawan.

Mereka yang menjadi tumbal biasanya dibunuh dengan cara yang berbeda- beda seprti dibakar, dipenggal, ataupun di kubur hidup – hidup. Tradisi ini sangat kental dahulunya pada masyarakt Mayans dan juga masyarakat Aztecs kuno. Walaupun upacara – upacara ini mungkin masih tetap dilakukan pada daerah – daerah terpencil di dunia ini.

4. Sati – Tradisi Bakar Diri Hidup-Hidup Di India

Sati merupakan sebuah aksi membakar diri hidup – hidup pada saat upacara pembakaran jenasah pria yang merupakan suami dari wanita tersebut. Sati dilakukan oleh kaum wanita untuk menunjukkan kesetiaanya pada sang pria yang memilikinya.

Tradisi ini dipercaya merupakan solusi yang lebih baik daripada mereka mengalami penyiksaan oleh ipar ataupun mertuanya atas kematian sang suami. Menurut ajaran Hindu di India, pelaku sati sangatlah diagungkan sebagai seorang pahlawan.

5. Duel – Tradisi Orang Barat

Duel merupakan pertarungan 1 lawan 1 yang biasanya dilakukan untuk kepuasan diri, dan memulihkan kehormatan ataupun harga diri seorang pria. Duel ini biasanya dilakukan menggunakan pistol ataupun pedang, dan saat duel berlangsung umumnya didampingi oleh perwakilan yang dipercaya.

Duel ini biasa dipraktekkan dulunya pada abad ke 15 – 20 oleh orang – orang barat dengan aturan yang telah disepakati sebelumnya. Duel inipun merupakan sebuah lambang kehormatan bagi para petarungnya.

6. Tradisi Mengikat Kaki Di China

Photo via nanlung.com.tw

Tradisi mengikat kaki ini telah ada sejak jaman dahulu tepatnya pada dinasti Tang (618-907). Mereka beranggapan semakin kecil kaki seorang wanita maka akan semakin cantik wanita tersebut. Proses pengikatan ini kebanyakan dimulai saat anak berusia empat hingga tujuh tahun.

Pengikatan kaki dilakukan dengan cara membalut kaki dengan ketat memakai kain sepanjang sepuluh kaki dengan lebar dua inchi, melipat empat jari kaki ke bagian bawah kaki dan menarik ibu jari kaki medekati tumit.

Perihal ini membuat kaki jadi lebih pendek. Pembalut kaki makin diketatkan dari hari ke hari dan kaki dipaksa memakai sepatu yang semakin kecil. Kaki mesti dicuci dan dipotong kukunya dikarenakan jika tidak akan membuat kuku-kuku di kaki yang diikat menusuk ke dalam dan menimbulkan infeksi.

Budaya mengikat kaki tersebar luas dalam mayoritas warga China hingga akhirnya dilarang pada Revolusi Sun Yat Sen tahun 1911.

7. Kebiri – Tradisi China Kuno

Tradisi ini telah ada beribu – ribu tahun yang lalu. Kasim merupakan sebutan seorang pria yang alat kelaminnya dipotong dengan sengaja atapun sebab lainnya. Seorang kasim biasanya bekerja diberbagai bidang yang biasanya bertekatan dengan istana seperti sebagai pelayan istana, pelayan rumah tangga, penyanyi, petugas keamanan, komandan militer ataupun pengawal kaum wanita.

Dalam tradisi China kuno, kebiri merupakan sebuah bentuk hukuman tradisional dan sekaligus sebagai salah satu cra untuk mendapatkan jabatan di kalangan istana kekaisaran China pada saat itu. Kasim biasanya dipekerjakan dan diberikan jabatan petugas – petugas negara yang tinggi karena orang China dulu beranggapan mereka para kasim tidak bisa memiliki keturunan, jadi mereka tak akan tergoda untuk merebut kekuasaan

8. Tradisi Pemakaman Langit Di Tibet

Pemakaman langit, mungkin itu merupakan sebutan yang cocok dengan prosesi pemakaman yang dilakukan oleh orang tibet ini. Dikarenakan letak geografis tempat mereka tinggal diatas pegunungan merupakan daerah dengan batuan keras dan tidak adanya tanah yang lembut, maka akan sangat sulit bagi mayat dari orang telah meninggal untuk dikubur

Oleh sebab itu, orang – orang tibet biasanya memotong – motong dan menghancurkan mayat dari orang yang telah meninggal untuk selanjutnya diberikan pada burung bangkai untuk dimakan. Mereka percaya dengan cara tersebut roh orang yang telah meninggal akan kekal berada di pegunungan.

9. Mati Ala Rahib Budha Di Jepang

Sokushinbutsu atau rahib buddha merupakan praktek memumikan diri sendiri. praktek ini dilaporkan terjadi di utara Jepang sekitar Prefektur Yamagata. Disana ditemukan sekitar 16 hingga 24 mummi.

Proses memumikan diri sendiri ini dimulai dengan selama tiga tahun para rahib ini hanya makan – makanan khusus yang terdiri dari kacang – kacangan dan biji- bijian, setelah itu hanya makan kulit dan akar – akar serta teh beracun dari getah pohon.

Dengan proses tersebut membuat mereka muntah dan dengan cepat menghilangkan cairan dalam tubuhnya serta mematikan anggota tubuh yang bisa menyebabkan kerusakan pada tubuh yang mampu menimbulkan kematian.

Akhirnya, para rahib biasanya akan mengurung diri dalam ruangan batu yang ukurannya hampir tak lebih besar dari tubuhnya. Penghubung ke dunia luar cuma tabung udara. Setiap hari dia mengingatkan pada orang-orang diluar bahwa dirinya masih hidup.

10. Sunat Ala Suku Mardudjara

Tradisi terpenting dari suku mardudjara aborigin di australia ini mungkin saja dapat di bilang cukup mengerikan, mereka melakukan sunat barbar pada organ intim para laki-laki muda di sana, dimana organ intim laki laki itu di potong memanjang ke arah bawah hingga bagian scrotum.

Dalam ritual sunat ini sang pemuda ditelentangkan di dekat api unggun, setelah itu dada si pemuda tersebut di duduki oleh kepala suku dengan menghadap ke arah kemaluan si pemuda tersebut. Setelah Itu kulit kemaluannya di potong dengan memakai pisau yang telah dijampi-jampi

Namun proses ritual tak berakhir sampai disini. Setelah proses pemotongan tersebut selesai si kepala suku memerintahkan si pemuda untuk membuka mulut dan selanjutnya si pemuda di haruskan menelan kulit kemaluannya sendiri tanpa harus dikunyah.

Save

Save