Nama Kelengkapan Pakaian Adat Bali Beserta Contohnya
Salah satu kebudayaan yang begitu melekat pada pulau dewata Bali adalah pakaian adat Bali. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh orang Bali, pasti selalu menggunakan pakaian adat khasnya. Perlu kamu ketahui, pakaian adat Bali memang tidak akan lepas dari aktivitas keagamaan umat Hindu di Bali. Bahkan masyarakt Bali tidak malu untuk menggunakan pakaian adat atau pakaian tradisional mereka untuk kegiatan sehari-hari. Para remaja di Bali bahkan berlomba-lomba mengoleksi berbagai model pakaian adat Bali yang anggun dan cantik yang bisa digunakan dalam acara-acara tetentu.
Busana atau pakaian adat Bali memang selalu mencuri perhatian, karena selain etnik, pakaian adat Bali selalu kental dengan nilai-nilai dan filosofi yang dalam. Selain terlihat berkarakter dan istimewa. Pakaian adat Bali juga memilki jenis tingkatan berdasarkan kelengkapan pada pakaian, waktu dan acara yang dihadirinya. Setiap tingkatan tersebut tentu saja memiliki perbedaan yang cukup mencolok, diantarnaya ialah :
1. Payas Agung
photo via instagram.com/sekarsandatbali
Tingkatan pada pakaian adat Bali yang pertama adalah Payas Agung. Pakaian payas agung berasal dari kata payas yang berarti riasan dan agung yang berarti besar, mewah ataupun megah. Jadi kalau diartikan pakaian ini merupakan pakaian atau busana yang memiliki kesan besar dan mewah sehingga pakaian ini tidak sembarang digunakan dalam berbagai acara.
Dulunya, payas agung merupakan bentuk payas (busana) tingkatan paling utama atau tertinggi dalam strata sosial pada zaman kerajaan. Payas ini penggunaannya sangat terbatas hanya diperuntukkan bagi keluarga kerajaan selama berlangsungnya prosesi upacara-upacara adat dalam perjalanan kehidupan manusia sesuai tradisi Bali, sebutlah seperti upacara memasuki usia remaja atau Munggah Deha, upacara potong gigi, serta prosesi pernikahan kalangan keluarga Kerajaan.
Namun kini, payas agung sudah mulai banyak digunakan oleh masyarakat umum di Bali, namun seringkali digunakan sebagai busana pengantin pada saat upacara pernikahan. Payas Agung terlihat begitu indah dengan hiasan kepala berupa mahkota emas yang tinggi menjulang dengan balutan kain berbagai warna yang dikenakan oleh pasangan pengantin.
Kelengkapan Payas Agung pada wanita
Kelengkapan payas agung pada wanita, bisa dilihat mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Adapun kelengkapan yang terdapat pada payas agung, diantaranya ialah :
1. Sanggul dan hiasan rambut berupa bungan emas dan bunga segar yang dibentuk menyerupai mahkota yang menjulang tinggi atau disebut gelungan
photo via instagram.com/sabali_photo
Rambut yang dihias sedemikian rupa dengan bunga emas sehingga berbentuk mahkota yang menjulang tinggi atau disebut gelungan. Penggunaan mahkota tersebut terdiri dari beberapa bagian seperti petitis dan tajuh emas di bagian atas. Rambut bagian belakang di sanggul dan dipercantik dengan bunga-bunga segar seperti mawar merah, cempaka putih dan kuning.
Bagi wanita di Bali memakai sanggul juga menjadi symbol status pernikahannya. Bagi anak gadis yang belum menikah, maka dia akan menggunakan sanggul atau pusung gonjer ketika melakukan upacara keagamaan sedangkan perempuan dewasa (sudah menikah) menggunakan sanggul (pusung tagel).
2. Srinata
photo via instagram.com/narendra_aishwarya_wedding
Kelengkapan berikutnya pada payas agung adalah srinata yaitu lengkungan simetris berwarna hitam legam. Srinata berfungsi memperindah sekaligus mengoreksi bentuk dahi, serta mengimbangi perhiasan kepala yang sedemikian mewah dan megah. Pada bagian tengah antara kedua alis mata dibubuhkan bulatan kecil warna merah sebagai simbol keselamatan dan kesejahteraan.
3. Busana payas agung
Payas Agung untuk pengantin wanita secara keseluruhan menggunakan busana bermotif prada. Berikut kelengkapannya:
- Tapih
photo via instagram.com/sigitparamartha
Tapil berupa kain panjang, para wanita biasanya menggunakannya hingga menutupi jari kaki atau menyentuh lantai. Kain lapis dalam yang disebut sinjang atau tapih ini berguna untuk mengatur langkah wanita agar terlihat anggun.
- Kamen prada/songket (dipakai setelah tapih)
photo via instagram.com/sigitparamartha
Kamen merupakan selembar kain yang biasa difungsikan sebagai penutup tubuh bagian bawah pada pakaian adat Bali. Bila diamati lebih detail, kamen ini mirip dengan sarung yang bentuknya persegi dan dibuat dari bahan kain tertentu. Kain pembuat kamen biasanya merupakan kain berbahan tipis. Untuk payas agung, biasanya menggunakan kamen songket ataupun prada.
- Kemben prada atau sabuk prada
photo via instagram.com/warisanbaliphoto
Setelah menggunakan tapih, busana adat Bali payas agung biasanya menggunakan kemben atau sabuk bermotif prada yang melilit tubuh bagian atas atau menutupi area dada hingga perut.
- Selendang
photo via instagram.com/sigitparamartha
Setelah menggunakan sabuk, biasanya area dada kembali dililitkan selendang panjang yang kemudian disampirkan ke bahu bagian kiri.
4. Aksesoris pelengkap
- Gelang kana pada pangkal lengan
photo via instagram.com/warisanbaliphoto
- Gelang naga satru di pergelangan tangan
photo via instagram.com/warisanbaliphoto
- Badong melingkari leher
photo via instagram.com/warisanbaliphoto
- Pending emas/Bekeng di pinggang
photo via instagram.com/warisanbaliphoto
- Subeng/giwang berukuran cukup besar di telinga
photo via instagram.com/ayu_dewi_salon_wedding
Kelengkapan Payas Agung pada laki-laki
Kelengkapan payas agung pada laki-laki hampir sama dengan payas agung wanita. Adapun ciri-ciri yang terdapat pada payas agung pria, diantaranya ialah :
1. Gelungan atau mahkota
photo via weddingku.com
Hiasan kepala pada payas agung pria berupa gelungan lengkap yang terdiri dari petitis keemasan di atas dahi, tajung, bunga bancangan, bunga sandat, dan garuda mungkur.
2. Busana payas agung pria
- Tapih berupa kain panjang menjuntai ke lantai
photo via instagram.com/sigitparamartha
Sama halnya seperti busana wanita, payas agung pada pria juga menggunakan tapih, hanya saja tapih pada pria lebih panjang dan menjuntai ke lantai. Biasanya saat pria berjalan, tapih ini akan disampirkan ke lengan kiri agar lebih mudah berjalan.
- Kamen prada/songket (dipakai setelah tapih)
photo via instagram.com/sigitparamartha
Setelah tapih, para pria juga menggunakan kamen, bisa kamen prada ataupun kamen songket. Panjang kamen biasanya dari dada hingga betis.
- Umpal
photo via instagram.com/sigitparamartha
Umpal yang dipakai pria digunakan untuk memperkuat ikatan tapih dan kamen. Umpal dieratkan di sebelah kanan atau tengah namun tertutup kemeja.
- Baju beludru
photo via instagram.com/sigitparamartha
Selanjutnya adalah baju beludru. Sebenarnya penggunaan baju beludru merupakan payas agung khas Singaraja, namun seiring perkembangan zaman pemakaian baju beludru telah digunakan masyarakat Bali pada umumnya. Tidak hanya terbuat dari kain beludru namun pakaian luar yang terlihat seperti kemeja safari atau blazer ini juga bisa ditemukan dalam bahan yang berbeda namun masih terlihat mewah.
3. Aksesoris pelengkap payas agung pria
- Badong atau bros
photo via instagram.com/sigitparamartha & mahligai-indonesia.com
Jika pada payas agung pria tidak menggunakan baju beludru atau baju penutup lainnya, maka pria wajib menggunakan badong. Badong sendiri merupakan aksesoris yang melingkar pada leher. Namun jika menggunakan baju penutup, aksesoris yang digunakan biasanya bros emas dengan ornamen Bali yang khas.
- Gelang kana
photo via mahligai-indonesia.com
- Gelang naga satru
photo via mahligai-indonesia.com
- Keris bertahta batu-batu mulia
photo via instagram.com/pradabali_wedding
2. Payas Jangkep
photo via instagram.com/meylindatriyanthi
Pakaian adat Bali payas jangkep memiliki tingkatan di bawah payas agung, jangkep sendiri artinya lengkap. Pakaian adat payas jangkep ini sekilas hampir mirip dengan payas agung. Namun kesan glamornya masih kurang dibandingkan payas agung. Hanya seperti namanya saja aksesoris payas jangkep ini melengkapi 3 konsep dasar busana adat Bali, Biasanya payas jangkep dikenakan pada saat sesi lamaran pernikahan.
Kelengkapan Payas Jangkep pada wanita
- Sanggul
photo via instagram.com/pradabali_wedding
Pada Payas Jangkep, para wanita biasanya menggunakan sanggul tanpa srinata. Biasanya sanggul diberi hiasan buka emas dan bunga segar, namun tak setinggi dan seberat payas agung.
- Kebaya
photo via instagram.com/pradabali_wedding
Untuk atasan wanita biasanya menggunakan kebaya khas Bali. Kebaya yang digunakan biasanya berbahan brokat dengan desain yang mewah. Dilengkapi juga dengan korset atau bulang pasang semacen stagen yang digunakan sebelum kebaya. Bulang pasang pun memiliki makna yaitu sebagai simbol pengontrol emosi wanita.
- Senteng/selendang
photo via instagram.com/gowindaphotobali
Wanita diharuskan menggunakan senteng atau selendang. Bagi wanita senteng atau selendang bermakna sebagai pembenaran. Hal tersebut dimaksudkan bahwa wanita adalah orang yang akan membenarkan perilaku anak-anaknya atau sebagai pengajar. Dalam pemakaiannya, selendang dipakai di pinggang di luar kebaya.
- Kamen/wastra
photo via payasagungbali.com
Selanjutnya adalah kamen. Kamen adalah kain yang menutupi pinggang hingga kaki. Untuk Payas Jangkep ini biasanya tidak menggunakan kamen prada, namun menggunakan kamen songket atau jenis kamen lainnya.
Kelengkapan Payas Jangkep pada laki-laki
- Destar
photo via payasagungbali.com
Destar/udeng merupakan salah satu pakaian adat Bali yang biasa digunakan oleh pria sebagai penutup kepala. Udeng dibuat dari sebuah kain yang dijahit hingga membentuk suatu simpul di bagian tengah. Tidak semua udeng pun sama karena udeng akan digunakan sesuai kepentingan sang pengguna. Contohnya saat pergi ke pura atau kegiatan sosial udeng yang dipakai adalah Udeng Jejateran. Sedangkan untuk para raja atau untuk acara pernikahan yang digunakan adalah Udeng Kepang Dara dan terakhir untuk para pemimpin agama Uden Beblatukan-lah yang digunakan.
- Baju Safari
photo via tokopedia.com
Baju safari adalah salah satu pakaian adat Bali yang sering digunakan oleh kaum pria. Baju ini memiliki bentuk yang memang tidak jauh berbeda dengan kemeja pada umumnya. Bedanya, baju safari memiliki kerah dan dua saku di bagian kiri serta kanan bawah.
- Kamen/wastra
photo via baliya.id
Kamen merupakan kain tradisional khas Bali yang mempunyai bentuk serupa dengan sarung. Kamen bisa digunakan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, namun dengan cara penggunaannya yang berbeda-beda. Jika digunakan pada pria, pemakaian kamen diikatkan secara melingkar di bagian pinggang dari sebelah kiri ke kanan. Setelah itu, dibentuk sedikit lipatan di bagian depan dengan ujung yang meruncing menghadap ke bawah
- Saput/kampuh
photo via payasagungbali.com
Khusus untuk pria setelah memakai kamen/wastre harus mengenakan saput/kampuh yaitu kain 3/4 yang menutupi kamen dari pinggang hingga lutut. Hal tersebut memiliki filosofi sebagai penutup aura pria.
- Umpal/Selendang
photo via senibudayaku.com
Umpal yang dipakai pria digunakan untuk memperkuat ikatan saput dan kamen. Umpal dieratkan di sebelah kanan atau namun tertutup kemeja atau baju safari. Umpal memiliki arti yang sama dengan selendang sebagai lambang kebenaran.
- Keris
photo via payasagungbali.com
3. Payas Madya
photo via smkwiraharapan.sch.id
Pakaian adat Bali payas Madya, mungkin kamu juga sudah tahu apa arti dari kata madya. Payas madya berarti busana atau riasan yang sedang atau menengah. Dalam artian tidak terlalu mewah atau tidak terlalu sederhana. Payas madya ini biasanya dikenakan oleh orang Bali untuk kepentingan upacara keagamaan seperti sembahyang ke Pura, hari raya umat Hindu, upacara kremasi, dan lain sebagainya. Payas madya adalah style yang paling sering digunakan oleh umat Hindu, karena peruntukannya begitu sering dalam kegiatan sehari-sehari.
Kelengkapan Payas Madya pada wanita
photo via instagram.com/makincaantik
- Kebaya
Kebaya yang digunakan untuk payas madya biasanya lebih sederhana. Untuk pergi ke pura ataupun untuk aktivitas persembahyangan, kebaya yang digunakan biasanya lebih sopan dan berlengan panjang, biasanya berwarna putih ataupun kuning. Sedangkan payas madya untuk pergi kondangan biasanya menggunakan kebaya modifikasi yang modelnya lebih glamor dan kekinian.
- Kamen
Untuk kamen wanita pada payas madya biasanya menggunakan kain lembaran yang dililitkan dari pinggang hingga menutupi pergelangan kaki. Namun sekarang model kamen di Bali sudah lebih bervariasi, kamu bisa menemukan kamen dengan model rok span yang lebih praktis.
- Selendang
Satu lagi yang paling penting digunakan saat menggunakan payas madya adalah selendang. Bagi wanita senteng atau selendang bermakna sebagai pembenaran. Hal tersebut dimaksudkan bahwa wanita adalah orang yang akan membenarkan perilaku anak-anaknya atau sebagai pengajar. Selendang dipakai di pinggang di luar kebaya.
Kelengkapan Payas Madya pada laki-laki
photo via instagram.com/ngurahmaniksurya01
Sama halnya dengan payas madya wanita, payas madya pria juga terlihat lebih sederhana. Hanya terdiri dari udeng, baju safari ataupun kemeja, kamen dan kampuh atau saput. Untuk pergi ke pura atau persembahyangan, pria di Bali biasanya menggunakan atasan berwarna putih.
- Udeng/Destar
- Baju Safari/kemeja
- Kamen
- Kain kampuh/saput
4. Payas ALit
Pakaian adat Bali payas alit, dari kata bali, alit berarti kecil atau sederhana. Jadi pengertiannya payas alit adalah busana atau riasan yang sederhana. Biasanya payas alit ini dikenakan oleh orang Bali pada saat yang tidak terlalu istimewa, seperti membersihkan tempat suci seperti Pura, kegiatan gotong royong, membantu tetangga disekitar jika mempunyai acara keagamaan, atau gotong royong membersihkan area Desa.
Kelengkapan Payas Payas Alit pada wanita
photo via instagram.com/st.semarajati
- Atasan bebas,boleh kaos ataupun kemeja yang penting rapi dan sopan
- Kamen
- Selendang
Kelengkapan Payas Payas ALit pada laki-laki
photo via instagram.com/st.yowanajaya
- Udeng/destar
- Atasan bebas,boleh kaos ataupun kemeja yang penting rapi dan sopan
- Kamen
- Umpal yang diikatkan dibawah pinggang setelah kaos
Nah itulah kelengkapan pada tingkatan busana adat Bali yang masih dilestarikan hingga saat ini. Bagi orang Bali khususnya untuk yang beragama Hindu, busana adat Bali khususnya busana payas madya telah menjadi busana yang wajib dimiliki. Bagaimana menurut kalian guys? Tertarik mencoba menggunakan busana adat Bali?