Quotes Fiersa Besari Tentang Cinta dan Kehidupan Yang Menginspirasi

Dibuat oleh blogunik

BlogUnik.com – Siapa yang tak mengenal Fiersa Besari? Ia merupakan penulis, YouTuber dan pemusik Indonesia. Karyanya tak perlu ditanyakan lagi ada banyak sekali mulai dari buku hingga musik. Ia juga dikenal menghasilkan quotes / tulisan bijak tentang cinta dan kehidupan yang mampu mewakili perasaan para anak muda yang sedang mencari jati diri. Bahkan kata-kata bijaknya ini juga kerap muncul sebagai ungkapan motivasi.

Nah, jika saat ini kamu sedang lelah dan membutuhkan dorongan semangat. Coba deh simak beberapa quotes penuh makna dari Fiersa Besari berikut ini.

1. Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.

2. Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus.

3. Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka. Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dulu sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah.

4. Hujan dan gebetan itu mirip. Ada yang mengaku suka, tapi hanya memandangnya dari tempat duduk yang hangat, berkata-kata romantis tanpa pernah mau bersinggungan. Ada yang betulan suka, mengalahkan rasa tidak nyaman, langsung berinteraksi dengannya meski berisiko sakit.

5. Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam.

6. Tidak perlu semuanya diceritakan pada dunia. Tetap sisakan misteri. Bukankah rasa penasaran yang membuat mereka terus menggali lebih dalam tentangmu?

7. Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk diutarakan, hanya untuk disyukuri keberadaannya.

8. Dan jangan lupa bahwa Tuhan menciptakanmu berjalan di muka bumi ini untuk sesuatu yang baik, maka berbuat baiklah untuk sesama, melebihi kau berbuat baik untuk dirimu sendiri.

9. Tak perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain. Kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu banyak orang yang sama seperti kebanyakan orang.

10. Dulu, pada suatu ketika, senja pernah indah, seindah janji-janji yang berujung menjadi sumpah serapah.

11. Aku diam, bukan berarti tak memperhatikan.

12. Lebih baik memastikan biarpun menyakitkan, daripada selamanya bertahan dalam ketakutan.

13. Kita enggak harus selalu mengomentari yang sedang ribut. Sesekali nggak apa-apa menyendiri. Bahagia di dunia kita sendiri.

14. Kita takkan hidup di planet ini untuk selamanya. Perjuangkan hari esok, berhenti menyesali hari kemarin, tetap tersenyum, bagikan kebaikan.

15. Lucu, kita membentuk pola pikir anak kecil agar tumbuh menjadi seperti kita. Padahal, diam-diam kita rindu menjadi anak kecil lagi.

16. Ternyata betul, semakin kita memandang segala sesuatu dengan negatif, semakin dunia memandang kita dengan negatif pula. Semakin kita berbagi kebaikan, semakin banyak pula kebaikan yang kita dapatkan. Teori ini tidak penah terlalu tua.

17. Menaruh harapan tidak perlu berlebihan. Beberapa rencana baik harus bertemu dengan kenyataan buruk

18. Jangan terlalu dalam, nanti susah keluar. Jangan terlalu terikat, nanti susah lepas. Jangan terlalu jatuh, nanti susah berdiri. Jangan terlalu bergantung, nanti susah mandiri. Saling menguatkan, bukan melemahkan.

19. Ketika kesetiaan menjadi barang mahal. Ketika kata maaf terlalu sulit untuk diucap. Ego siapa yang sedang kita beri makan?

20. Membenci dan mencemburui masa lalu adalah hal yang melelahkan. Kita takkan pernah bisa mengubahnya, kita hanya bisa belajar darinya.

21. Beberapa orang berhenti menyapa bukan karena perasaannya berhenti, melainkan karena telah mencapai titik kesadaran untuk berhenti disakiti.

22. Orang pandai takkan memaksakan keyakinannya pada orang lain, orang yang pandai akan menerima perbedaan dan mampu berjalan beriringan dengan mereka yang tidak berprinsip sama.

23. Tidak perlu bersama selamanya. Selamanya terlalu lama. Seumur hidup saja. Untukku, itu sudah lebih dari cukup.

24. Mau dibungkam dengan cara apa pun, mau disudutkan dengan isu apa pun, kebenaran tetaplah kebenaran. Ia akan hadir dengan caranya sendiri.

25. Jika mereka bertanya padaku apakah aku menyesal, jawabanku adalah tidak. Berhasil ataupun gagal, aku bangga hidup di atas keputusan yang kubuat sendiri.

26. Jangan lupa bahwa manusia mempunyai mimpi-mimpi untuk diraih, bukan dibunuh atas nama tuntutan hidup.

27. Akan tiba saatnya kita temukan alasan paling tepat untuk berjuang. Jika telah tiba, genggam erat. Sesuatu yang istimewa takan datang dua kali.

28. Wahai yang berpasangan, tidak perlu mengejek yang sendirian. Yang sendirian belum tentu akan berpasangan. Tapi yang berpasangan suatu saat nanti pasti akan sendirian.

29. Menaruh hati di atas ketidakpastian sikap sama saja dengan menaruh tangan di tangan seseorang yang sama sekali tidak ingin menggenggam.

30. Hati kita buatan Tuhan, bukan buatan Taiwan. Bisa rusak berulang kali, dan bisa betul berulang kali tanpa perlu dibawa ke bengkel. Jangan khawatir, bahkan badai terhebat pun pasti akan reda.

31. Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.

32. Hujan tidak pernah turun dengan maksud yang buruk. Waktu dan keadaanlah yang membuatnya terasa buruk.

33. Sadarlah bahwa Tuhan mengujimu karena Dia percaya dirimu lebih kuat dari yang kau duga. Bangkit. Hidup takan menunggu.

34. Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar impian. Hidup terlalu singkat untuk dipakai meratap.

35. Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.

36. Cinta memang tak butuh alasan, tapi sebuah komitmen butuh alasan.

37. Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu.

38. Bagi beberapa orang, move on tidak semudah itu. Ada pengalaman pahit dan trauma yang membuat seseorang enggan membuka hati untuk orang baru. Kita pernah merasakan itu. Alangkah tidak baiknya memaksa seseorang move on jika kita tidak tahu latar belakangnya.

39. Aku tidak tahu dimana ujung perjalanan ini, aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi, selama aku mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas.

40. Menangis tidak membuktikan kau lemah, itu mengindikasikan kau hidup. Apa yang kau lakukan setelah menangislah penentu lemah atau tidaknya dirimu.

41. Aku tidak mahir memimpin, tapi aku tahu cara menuntunmu.

42. Jika kita berjodoh, walaupun hari ini dan di tempat ini tidak bertemu, kita pasti akan tetap dipertemukan dengan cara yang lain.

43. Perasaan” tidak pernah salah, tidak pernah bisa diatur. Cara menyikapi dan mengutarakannya yang menentukan apakah kita akan salah atau tidak.

44. Selalu ada hari baru untuk setiap napas. Selalu ada kesempatan baru untuk kembali tersenyum. Patah hati tidak harus selamanya, kan?

45. Apakah kota masih untuk manusia, jika kita lahir, sekolah, kuliah, bekerja, lantas mati bagai robot yang tak mengerti alasan sebenarnya kenapa diutus ke muka bumi?

46. Banyak-banyak baca buku. Agar tidak gampang menerima informasi mentah-mentah.

47. Betapa banyak dari kita senang meributkan hal-hal kecil hingga terlupa akan gambaran besarnya.

48. Semakin kuat dirimu, semakin banyak yang ingin melemahkanmu. Semakin besar dirimu, semakin banyak yang ingin mengerdilkanmu. Semakin bebas dirimu, semakin banyak yang ingin mengekangmu. Semakin kau menjadi dirimu, semakin banyak yang ingin menjadi dirimu.

49. Enak atau tidaknya ucapan “selamat malam” dan “selamat pagi” itu tergantung siapa yang mengucapkan.

50. Jangan sampai bekerja, tapi malah dikerjain. Bermanfaat, tapi malah dimanfaatin.

51. Hidup bukan cuma soal memperjuangkan, tapi juga perihal memilih antara mempertahankan atau melepaskan.

52. Beberapa orang takut mengutarakan pendapat karena takut kehilangan pendapatan.

53. Enggak perlu memaksakan standarmu untuk hidup orang lain. Enggak semua orang punya cita-cita tinggi. Ada yang cukup dengan kesederhanaan, dan itu enggak apa-apa. Punya mimpi yang berbeda juga merupakan hak.

54. Perjuangan tidak melulu soal maju dan menyerang. Terkadang juga soal berdiri dan bertahan.

55. Kadang kita terlalu sibuk bicara, sampai lupa mendengar. Terlalu sibuk mengetik, sampai lupa memperhatikan. Terlalu sibuk ingin jadi orang besar, sampai lupa jadi orang baik. Merendahkan orang lain itu mudah. Merendahkan hati sendiri butuh banyak belajar.

56. Tapi, sehebat-hebatnya pengkritik, takkan berani mengkritik pasangan yang sedang sensi. Percayalah, saya sudah mencoba, dan hasilnya buruk.

57. Menerima realitas bahwa diri bisa salah juga enggak ada salahnya.

58. Lain kali main ke hatimu, aku mau bawa spidol permanen supaya bisa menulis namaku di sana.

59. Entah berapapun usia kita, akan selalu ada bahan kegelisahan untuk dipikirkan secara berlebihan.

60. Perasaan tidak bisa dilarang-larang. Tapi, bukan berarti tidak bisa disikapi dengan bijaksana.

Semoga quotes dari Fiersa Besari diatas bisa memberikan inspirasi positif dan semangat buat kamu untuk menjalani kehidupan!