Membosankan Dan Tidak Mendidiknya Program Televisi Indonesia

Dibuat oleh blogunik

Semakin maju dan canggihnya teknologi dijaman sekarang ini, ternyata tak membuat acara pertelevisian Indonesia lebih maju, bahkan semakin hari acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi Indonesia baik negeri maupun swasta semakin ngalur ngidul, tak berbobot dan tak mendidik. Mau itu sinetronnya, reality shownya, hingga acara musiknya. Semuanya bahkan hampir tak memberikan kesan positif untuk penontonnya.

Karena seperti yang kita tahu, para penontonnya, bukan hanya ibu-ibu rumah tangga, namun para remaja hingga anak-anak kecil yang masih dalam tahap meniru juga dapat menyaksikan acara televisi yang memang ditayangkan setiap hari dijam-jam yang masih dapat dijangkau oleh anak-anak. Sehingga bisa kita lihat asupan tontonan untuk anak-anak jaman sekarang tidak lagi “Tralala Trilili” yang penuh dengan keceriaan lagu anak-anak, namun yang mereka tonton malah kekonyolan para artis yang bisa dibilang tak dapat dicontoh untuk para penontonnya. Anak-anak jaman sekarang tidak lagi menonton animasi-animasi lucu yang dapat mengembangkan imajinasi, namun yang mereka tonton malah sinetron-sinetron tak berbobot yang mengekpos kegalauan cinta pemainnya ataupun mengekspos perkelahian karena memperebutkan cinta sesorang!

Kali ini Blog Unik akan membahas tentang beberapa poin yang menurut Blog Unik menjadikan acara-acara pertelevisian Indonesia semakin tidak mendidik dan terkesan membosakan, berikut ulasannya:

1. Menomor Satukan Rating

photo via : www.eletronicaleal.com

Rating yang tinggi memang mempengaruhi sebuah program tv itu disukai banyak orang atau tidak, rating yang baik juga menjadi daya tarik bagi para pihak pengiklan. Namun bukan berarti demi mencapai rating yang tinggi sebuah stasiun tv bisa melakukan berbagai cara demi manaikkan program tv yang mereka punya.

Program Televisi di Indonesia sekarang ini bisa dikatakan hanya mengejar rating yang tinggi untuk meraup untung dari pada mengoreksi acaranya apakah berbobot atau tidak. Banyak program TV yang demi menaikkan rating hingga menciptakan sebuah sensasi yang dapat menarik perhatian penonton, seperti mempertontonkan pertengkaran rumah tangga seseorang walaupun itu hanya settingan belaka.
“it’s all just for the sake of rating, guys!”

2. Durasi Penayangan Yang Lama

photo via : youtube.com

Salah satu yang membuat geleng-geleng kepala adalah program tv yang durasi tayangnya mengalahkan durasi satu season animasi series Jepang! Pernah gak kalian melihat acara ajang pencarian bakat dari sore hingga tengah malam masih saja berlanjut, padahal yang dipertontonkan 80% adalah kekonyolan para juri atau artis bintang tamu, saling berdebatlah, saling menghinalah, atau semacamnya yang sama sekali tidak ada edukasinya yang dapat dipetik.

3. Kurangnya Kreatifitas

photo via : cewekbanget.grid.id

Problematika terbesar dari sebuah program tv mungkin adalah minimnya kreatifitas. Tak jarang kita lihat stasiun tv yang menayangkan program tv yang sama secara berulang-ulang. Ada pula yang menayangkan acara yang bertema sama dengan acara yang ada di stasiun tv lainnya. Bahkan tak jarang kita mendengar sinetron Indonesia yang menjiplak cerita drama-drama Korea yang sedang booming.

Seolah-olah usaha untuk berfikir kreatif dan menciptakan sebuah program tv bernuansa baru itu sama sekali tak ada. Padahal masih banyak tema yang dapat disalurkan untuk membuat program tv yang lebih berbobot dan mendidik yang sekiranya dapat menarik perhatian para penonton. Ingat ya kawan, Indonesia itu terkenal dengan kekayaan Sumber Daya Alam, jadi ayo dong kita perkaya juga dengan kreatifitas yang positif!.

4. Kurangnya Acara Yang Mengedukasi

photo via : youtube.com

Nah poin ini nih yang harus menjadi sorotan terpenting dari sebuah tayangan televisi. Sebuah program tv itu seharusnya menyisipkan sebuah pelajaran positif yang dapat bermanfaat dan dipetik bagi pihat penonton. Bukan hanya mengejar rating yang tinggi, sampai-sampai sebuah tayangan tv itu melupakan target pasaran yang ingin dia tuju.

Seperti tayangan sinetron misalnya, yang menayangkan tentang percintaan, permusuhan, perkelahian, balapan liar bahkan ada juga yang menayangkan pembunuhan, dan masih banyak lagi hal-hal negatif lainnya yang terselip disebuah sinetron maupun program tv di Indonesia ini. Dan semua acara itu ditayangkan pada pukul 18.00 WIB, yang dimana anak-anak remaja atau anak yang masih dibawah umur biasanya masih aktif nonton TV. Bukan hanya itu, tayangan tv itu juga berakhir sekitar pukul 21.00 WIB, dan membuat mereka malas belajar.

Sebenarnya sih gak apa-apa ya, menayangkan tayangan tv yang bertema seperti tadi, asal saja jadwal penayangannya lebih di pikirkan tadi sehingga anak-anak remaja atau yang masih dibawah umur dimana masih tahap usia labil dan peniru tidak mendapat pelajaran negatif dari tayangan tersebut. Gak heran deh anak-anak SD jaman sekarang udah pada manggil papih mamih ke temen cewek atau cowoknya!

Tapi ya, bukan hanya tayangan tvnya yang harus dikoreksi, tapi peran orang tua dalam memilih program tv yang tepat untuk anak-anak juga sangat penting nih, demi menjaga kesehatan pikiran otak anak agar tidak terpengaruh hal-hal negatif dari program tv tersebut.

5. Format Acara Yang Tidak Konsisten

photo via : muslimindonesia28.blogspot.com

Ada juga nih tayangan tv yang buat bingung, dari acara musik berubah menjadi program pembahasan AIB dan bincang-bincang masalah keluarga, ada juga program ajang pencarian bakat yang berubah menjadi program debat dan lawak tak penting dan gak jelas. Acara aslinya yang mempertontonkan para final ajang pencari bakat bahkan hanya ditayangkan tak lebih dari 20 % dari keseluruhan acara, sisanya hanya penuh dengan gunyolan pembawa acara dan para juri. Sehingga timbul pertanyaan, sebenarnya ini acara pencarian bakat atau lawak??, hanya mereka para pelaku yang tahu jawabannya!.

6. Infotainment Menjadi Ajang Sensasi

photo via : transtv.co.id

Salah satu program tv yang juga sangat tak ada manfaatnya, menurut Blog Unik adalah tayangan infotainment. Ntah karena malas mencari berita yang benar-benar bisa dikatakan berita penting atau memang sudah tak ada berita penting yang layak di infokan. Sehingga acara infotainment sekarang ini hanya menayangkan masalah kawin cerainya para artis, pamer kekayaan, bahkan ada juga yang menayangkan aktifitas artis yang ngajak anak bayinya ke spa nih. Gak tau deh itu patut di publikasikan atau enggak!. Seolah olah acara infotainment sekarang ini hanya sebagai wadah pencari sensasi, agar lebih terkenal.

Padahal nih ya masih banyak kok artis-artis yang benar-benar totalitas terhadap dunia hiburan hingga memiliki prestasi yang di akui dunia, Agnez Mo misalnya!, ada juga tuh atlet-atlet olah raga kita yang sudah mengharumkan nama bangsa di kancah international namun malah tak diekspos!. Ayo dong tunjukan Indonesia itu juga kaya akan prestasi bukan cuma kaya dengan sensasi belaka!!.

7. Banyaknya Sinetron Tak Berbobot

photo via : youtube.com

Tak tau karena apa, tapi kita semua tahu kalau sinetron-sinetron di Indonesia memiliki kualitas yang bisa dibilang payah jika dibandingkan dengan sinetron luar negeri sana. Dari segi akting mungkin bisa dibilang cukup bagus, walau ada saja yang sedikit alay atau berlebihan. Nah kalu dari segi cerita hingga pesan yang disampaikan mungkin masih payah. Tema fiksi yang terlalu berlebihan pun saat ini jadi tema yang populer, sehingga stasiun-stasiun tv saling berlomba untuk menayangkan sinetron dengan tema yang sama walaupun dengan cerita dan tokoh yang berbeda.

Banyak yang bilang kalau sinetron Indonesia sekarang ini sangat tidak mendidik, gak heran sih, soalnya tema yang digunakan kebanyakan tentang percintaan remaja. Padahal nih ya, acara ini ditayangkan pada jam dimana masih banyak anak-anak yang melek untuk menonton acara tv. Jika kamu nonton acara seperti ini, kemungkinan besar nih, anak atau adikmu yang masih dibawah umur akan ikutan menontonnya, apa kamu tega membiarkan mereka untuk menonton acara dengan pengaruh buruk seperti itu?, terlebih lagi jika sinetron tersebut terselip adegan pertarungan, perkelahian, bahkan balap liar.

8. Sering Meniru Acara Sesama Stasiun Televisi

photo via :  wn.com

photo via :  wn.com

Erat kaitannya nih dengan kreatifitas dalam pembuatan tayangan televisi. Seperti yang kita tahu, jika stasiun tv A buat acara ajang pencarian bakat dan ratingnya tinggi, maka stasiun B juga bakal ikutan membuat ajang pencarian bakat. Jika stasiun tv C buat acara lawak, maka stasiun tv D ikutan buat acara lawak, jika stasiun tv E buat sinetron religi, maka stasiun tv F ikutan buat sinetron religi. Bahkan ada juga yang terang-terangan menjiplak program tv luar negeri.

Yah nyatanya itulah yang terjadi didunia pertelevisian Indonesia, semua bersaing untuk menjadi yang paling unggul namun tidak dengan cara yang baik. Tapi entah kenapa jika ada salah satu stasiun tv membuat program tv yang mendidik seperti “Leptop Si Unyil” misalnya, malah tak ada yang mau ikutan??. Kenapa?? sangat sulitkah??

9. Program Berita Yang Kurang Relevan

photo via : youtube.com

Nah bukan hanya sinetron dan infotainment yang harus dikoreksi, program berita di Indonesia juga sudah mulai agak meragukan, kenapa?? karena, ntah kamu sadar atau enggak, berita-berita yang disampaikan oleh stasiun televisi A, B, maupun C semuanya nyaris berbeda, padahal mereka membahas berita yang sama. Semua tak ada yang sama sehingga berita yang disampaikan menjadi tidak relevan.

Dan parahnya lagi hampir 90 % dari berita yang disampaikan adalah berita tentang kriminalitas dan kasus politik. Sangat jarang yang memberitakan orang-orang yang berprestasi di Indonesia ini. Kesannya Indonesia ini penuh dengan orang-orang tak berguna yang terlibat kejahatan.

10. Banyak Menayangkan Urusan Pribadi Orang Yang Bukan Konsumsi Publik

photo via : wowkeren.com

Masih ingatkan dengan acara-acara pribadi para artis terkenal yang ditayangkan secara live di stasiun tv? Dari acara pernikahan, ngunduh mantu hingga artis mau melahirkan pun dijadikan sebuah tayangan di tv. Tak sedikit yang protes dengan tayangnya acara tersebut, bahkan KPI pun sudah menegur langsung kepada stasiun TV yang menayangkannya. Sayangnya acara seperti itu tetap saja tayang.

Menonton orang duduk di pelaminan selama berjam-jam, dan melihat perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya bukan untuk konsumsi publik, jadi bener-bener tidak etis jika menontonnya.

11. Artis Yang Digunakan Itu-itu Saja

photo via : youtube.com

Seperti tak ada artis lain saja!, mungkin kalimat itu yang akan keluar dari mulut kalian jika kalian melihat hampir semua program tv yang kalian tonton menggunakan artis A untuk menjadi pembawa acaranya. Seolah-olah tak ada bakat lain yang patut dipercaya untuk mengisi sebuah acara. Bukan hanya artis saya yang sama, konsep acara yang dibawakan juga sama.

Apakah kalian tidak bosan menonton acara bertema sama, dengan artis dan gaya ngelawak yang sama? cuman beda stasiun tv doang.

12. Lebih Mengekpos Kekonyolan Artis Yang Sangat Tidak Bermanfaat

photo via : youtube.com

Ntah kenapa hampir acara tv yang berupa variety show, reality show, talk show, hingga ajang pencarian bakat yang tayang saat ini lebih mengutamakan kekonyolan yang mereka buat-buat dari pada inti acara itu sendiri. Bukanya lebih bagus untuk membuat program lawak tersendiri ya? bukan sembarang ngelawak di berbagai acara tv. Sebenarnya lawakan sangat bagus jika disisipkan di berbagai tayangan tv untuk menghibur penonton dengan gunyolan yang pas, namun bukan mengambil 90% dari keseluruhan acara untuk dibuat ajang ngelawak yang lawakannya pun tak jelas, dan kebanyakan malah saling mengejek kejelekan sesama teman.

 

13. Durasi Iklan Yang Mengalahkan Durasi Dari Acara Itu Sendiri

Pasti sering nih kamu mengalami kejadian seperti ini, saat menonton siaran tv yang kamu suka, contohnya yang paling sering nih, kalau stasiun tv nayangin drama Korea, pasti deh iklannya lama banget, sampai-sampai kamu tinggal mandipun iklannya masih tetep ada padahal durasi drama Koreanya hanya 1 jam tapi dipotong iklan 40 menit. Duh pasti rasanya kesel banget! jadinya lebih mending beli DVDnya, ataupun download drama Koreanya sendiri, secara tersebar banyak di internet link download drama Korea yang kamu mau.

Memang sih banyaknya iklan, menunjukan rating acara tersebut tinggi, dan banyak peminatnya, tapi bukan berarti menyisipkan puluhan iklan dalam sekali tayang, yang ada penontonnya keburu kabur.

 

14. Perdebatan Konyol Para Artis Dalam Suatu Acara Yang Dijadikan Sebagai Hiburan

photo via : youtube.com

Gak tau deh kenapa dunia hiburan Indonesia sekarang ini lebih suka mendebatkan hal-hal yang konyol dan tak bermanfaat, dan anehnya lagi hal itu digunakan sebagai bahan untuk menghibur para pihak penonton. Bahkan ada juga yang menyangkut pautkan masalah pribadi mereka ke dalam acara, dan dijadikan perbincangan ataupun perdebatan konyol yang tak ada akhirnya.

Lalu apa manfaatnya menghumbar masalah pribadi seseorang sebagai bahan gunyolan? apakah kalian pernah berfikir apa manfaatnya buat kalian, selain dapat tertawa??

15. Adanya Award-award Yang Tidak Jelas

photo via : youtube.com

Setiap tahunnya, kadang dunia pertelevisian Indonesia diramaikan dengan adanya award-award tak jelas dengan menggunakan para artis yang banyak sensasi menjadi nominasinya. “Selebriti Viral Terfavorit”, “Asmara tersilet”, “Bintang Tamu Terdahsyat”, itulah segelintir contoh award-award yang masih membingungkan. Apakah selebriti viral atau sensasional harus di beri penghargaan?, bagaimana jika selebriti itu menjadi viral karena kasus perkelahian sesama artis disebuah club malam??. Lalu apakah kehidupan asmara selebriti yang paling mengharu biru harus di beri award?, bagaimana jika selebritinya menang award karena kawin cerai 15x??. Duh bingung deh harus ikut bangga atau enggak!

16. Banyak Menampilkan Program TV Dari Luar Negeri

photo via : www.telenovelasgh.com

Yang menjadi salah satu masalah dunia pertelevisian Indonesia selain poin-poin tadi adalah kenapa banyak film/sinetron luar negeri yang ditayangkan?, bahkan pernah merajai dunia hiburan pertelevisian Indonesia. Apa karena Indonesia tidak mempunyai film/sinetron yang menarik atau bermutu untuk ditayangkan?. Atau memang kualitas naskah dan akting para artis yang payah?. Jika ada yang bilang Indonesia sudah merdeka sepenuhnya, berarti mereka salah. Indonesia memang sudah mendeklarasikan kemerdekaannya, namun Indonesia masih dijajah dengan produk-produk luar negeri termasuk tayangan televisi dari luar negeri. Bahkan tayangan tv dari luar negeri hampir semua mendapat rating yang tinggi dari pada tayangan tv lokal.

 

17. Sensor Yang Berlebihan

photo via : www.brilio.net

photo via : chirpstory.com

Ntah apa yang ada dalam pikiran tukang sensor film maupun program tv ini. Memotong adegan tak senonoh ataupun adegan kekerasan, menutupi bagian yang terlihat sangat seksi dan berbau pornografi, memang sudah sewajarnya di kenakan sensor, namun jika sangat berlebihan hingga menyensor tokoh kartun anak-anak, itu sangat tak masuk akal. Masih ingat kehebohan sebuah robot disensor pada bagian vitalnya di sebuah program televisi? Atau mungkin Anda yang menonton film Dilwale yang tayang perdana SCTV kemarin sempat tercengang karena seluruh adegan action yang menampilkan senjata di blur tanpa ampun? Lebih lucunya lagi, adegan sebuah kartun seperti Doraemon yang menampilkan karakter Shizuka berbikini juga disensor. Begitupun dengan kartun Spongebob Squarepants, dimana karakter Sandy si tupai darat juga disensor. Malahan terlihat aneh kan!

Namun mereka tak sepenuhnya salah, ketakutan akan mendapatkan surat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentu jadi dilema besar. Lantas apakah kebebesan beekspresi pekerja TV juga harus dijajah dengan peraturan yang berlebihan?.

 

18. Penuh Gimmick Air Mata (Penuh Sandiwara)

photo via : youtube.com

Meskipun menggunakan embel-embel reality show, beberapa acara TV di Indonesia rupanya terbukti penuh settingan dan juga rekayasa. Tak hanya jalan ceritanya, kehidupan artis yang mengisi acara tersebut juga penuh dengan sejuta rekayasa, settingan dan juga gimmick. Contohnya saja, tanpa mengurangi rasa hormat, dalam reality show yang berjudul “Katakan Putus”, Acara yang dipandu oleh host bernama Ricky alias Komo ini berkisah tentang para agen stasiun TV, yang membantu seseorang untuk menemukan kebenaran mengenai kekasih mereka. Adegan drama seperti marah-marah, makian, pertengkaran dan air mata, mewarnai acara Katakan Putus ini. Namun, meski mengusung konsep reality show, namun kuat dugaan Katakan Putus sebenarnya adalah settingan dan juga penuh gimmick belaka. Para pengisi acara kabarnya adalah talent yang dibayar untuk berakting di acara tersebut. Bukan hanya program tv ini yang hanya setingan belaka, namun masih banyak lagi, jika kamu lebih pintar maka kamu akan tau kalau program tv yang kamu tonton hanya pembodohan publik semata.

 

19. Banyaknya Acara Lawak Yang Dijadikan Sebagai Tempat Saling Menghina Sesama Teman

photo via : youtube.com

Hampir semua acara TV diselingi dengan lawakan dan guyonan yang dilontarkan oleh para hostnya yang bertujuan untuk membuatnya lebih menarik dan lucu. Tapi sayangnya humor yang disajikan bukan humor yang layak untuk ditonton. Celotehan para pelawak jaman sekarang penuh dengan cacian kasar, hinaan, hingga kontak fisik yang cukup membuat kita menggelengkan kepala. Seperti itukah yang namanya lawak? Apakah serendah itukah selera humor masyarakat Indonesia?. Tak ada lagikah lawakan seperti “Srimulat” dulu?. Dan anehnya lagi masyarakat Indonesia seolah menikmati dan terhibur dengan lawakan yang ditayangkan, walaupun mereka tahu lawakan itu tak patut ditonton dan tak ada ilmu yang dapat dipetik dari lawakan tersebut.

Nah itulah beberapa poin yang dirasa menjadikan program tv Indonesia semakin hari semakin tak berbobot dan tak mendidik. Kesadaran Masyarakat dalam memilih tanyangan televisi yang baik adalah kunci dari perubahan pertelevisian Indonesia untuk menjadi lebih baik.

Percuma saja kalau kita terus mengeluh dengan buruknya kualitas acara TV tapi kita juga tetap jadi penonton setia. Sebagai penonton yang cerdas, sudah sepatutnya kita tidak menonton acara-acara yang tak mendidik dan tak bermutu. Jika tayang tak bermutu itu tak ada yang menonton, otomatis tayangan itu, ratingnya akan menurun drastis dan bukan tak mungkin jika tayangan itu akan diberhentikan. Sehingga stasiun TV setidaknya akan berusaha untuk bertobat alias mencari ide program TV yang lebih baik dan layak untuk dipersembahkan kepada pemirsanya.