Video Mengerikannya Badai Pasir di China
Belum pulih dari bencana Banjir, China kembali diterjang oleh Badai Pasir. Badai tersebut menerjang Dunhuang, sebuah kota yang terletak di dekat gurun Gobi, China, pada Minggu 25 Juli 2021 hingga membuat seluruh kota terasa mencekam.
Video detik-detik badai pasir dahsyat yang menghantam kota itupun langsung beredar di media sosial. Banyak warganet yang tercengang dengan bencana alam satu ini. Dalam video tersebut, nampak jelas bagaimana langit yang awalnya cerah, tiba-tiba diterjang badai pasir berwarna kuning yang sangat tinggi. Bahkan, badai pasir itu menyapu dinding bangunan tinggi hingga sekitar 100 meter di atas kota yang terletak di Provinsi Gansu di tepi Gurun Gobi tersebut.
Badai pasir tersebut datang tiba-tiba dan menyapu kota dalam lima atau enam menit, yang menyebabkan langit menjadi berwarna kuning dan mengurangi jarak pandang hingga kurang dari 5 meter di beberapa area.
Akibat badai maha dahsyat ini, polisi lalu lintas setempat segera memberlakukan kontrol gerbang tol dan mengarahkan kendaraan yang terdampak badai pasir untuk meninggalkan jalan tol dan berhenti di rest area.
Tak hanya itu, badai pasir China ini juga membuat lalu lintas macet dan lebih dari 400 penerbangan dari dua bandara utama ibu kota dibatalkan.
Sementara itu, diketahui Provinsi Gansu memang selalu menghadapi badai pasir secara reguler pada Maret dan April karena dekat dengan Gurun Gobi, serta karena efek deforestasi dan erosi tanah di seluruh China Utara. Namun badai pasir yang terjadi pada 25 Juli 2021 ini merupakan badai pasir terparah dalam beberapa tahun ini.
Menanggapi bencana yang rutin terjadi setiap tahunnya ini, pemerintah kota setempat sebenarnya sudah berusaha menanam pohon sekitar wilayah itu sebagai “tembok hijau besar”. Ini dilakukan dalam upaya untuk menghalau debu yang masuk.
Tak hanya itu, pemerintah China juga telah mencoba membuat koridor udara yang menyalurkan angin dan memungkinkan pasir dan polutan lainnya lewat lebih cepat. Awalnya, tindakan tersebut dapat membantu mengurangi intensitas badai pasir. Namun karena perluasan kota dan industri telah memberikan tekanan konstan pada lingkungan di seluruh China. Sehingga bisa memicu kembalinya badai pasir menerjang kota.
Terlepas dari badai pasir, kota Dunhuang sendiri merupakan kawasan wisata yang pernah menjadi garnisun perbatasan di Jalur Sutra yang sekarang dikenal dengan Gua Mogao, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO dan kompleks dengan 492 gua yang dihiasi dengan patung-patung Buddha dan lukisan dinding. Tak hanya itu, kawasan wisata ini juga identik dengan bentang alam gurun yang mencolok.