6 Penemuan Pembawa Petaka dan Kematian Yang Seharusnya Tak Pernah Ada

Dibuat oleh blogunik

Penemuan adalah sebuah hasil penelitian yang lama dari seorang ilmuan guna menghasilkan sesuatu hal yang baru dengan tujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Tujuan awal diadakannya penelitian dan ditemukannya penemuan tersebut adalah dengan tujuan mulia, yakni memecahkan misteri alam ataupun guna membantu untuk memudahkan pekerjaan manusia.

Namun banyak dari penemuan – penemuan masa lalu ini yang disalahgunakan, sehingga merugikan orang – orang baik berupa materi, kehidupan dan juga nyawa manusia. Dikutip dari jalantikus, berikut 4 penemuan terlarang yang harusnya tidak pernah ada.

1. Rumus E=mc^2

Diciptakan oleh Albert Einstein, rumus E=mc^2 dikenal sebagai Teori Relativitas. Gara-gara penemuan ini, nama Einstein pun melambung tinggi. Namun siapa sangka jika penemuan Einstein ini malah digunakan untuk membuat bom atom?

photo source : blogspot.com

Rumus yang diciptakan Einstein memungkinkan kita untuk mengetahui berapa besar energi yang akan dilepas jika sejumlah massa dikonversi ke energi. Berkat rumus inilah komposisi proton dan netron bisa sesuai untuk dijadikan bom atom.

2. Dinamit

Ada yang kenal sosok Alfred Bernhard? Dia memenangkan nobel berkat dinamit temuannya. Uniknya, saat itu ia menemukan dinamit tanpa sengaja saat melihat nitrogliserin yang cair, kemudian menetes ke tanah yang berkapur. Saat itu, ia mengaku bahwa dinamit sangat aman.

photo source : ytimg.com

Dipatenkan pada tahun 1886, dinamit mulanya digunakan untuk menjadi peledak keperluan di tambang. Namun lambat laun penemuan Albert ini disalahgunakan untuk jadi senjata perang yang tak kalah mematikan dari bom atom.

3. Senjata Kimia

Senjata kimia pernah digunakan dalam berbagai perang dan yang terakhir diberitakan adalah digunakan pada perang Suriah. Senjata Kimia adalah senjata yang memanfaatkan senyama atau racun Kimia (zat kimia murni dan terdiri dari dua maupun beberapa unsur) untuk melukai, melumpuhkan serta membunuh musuh.

Salah satu ciri khas Senjata Kimia bukanlah dari hulu ledaknya seperti Nuklir maupun senjata konvensional melainkan dari dampak lanjutannya. Salah satu jenis Senjata Kimia yang paling ringan adalah Gas Air Mata, yakni gas kimia yang digunakan guna melumpuhkan seseorang dengan cara menyebabkan iritasi pada mata maupun pada sistem pernapasan. Sedangkan senjata Kimia yang berbahaya ada Hydrogen Chyanide, Sulfur Mustards, dan lain-lain.

photo source: Statesmen.gr

4. Asam Lisergat Dietilamida (C20H25N3OLSD)

Seorang ahli Kimia asal Amerika, David Nichols, berhasil menemukan formula LSD atau Asam Lisergat Dietilamida (C20H25N3OLSD). Formula ini awalnya ditujukan untuk pengobatan depresi dan penyakit Parkinson.

photo source : tempo.co

Sayangnya penemuan Nichols juga disalahgunakan. Bukan untuk perang, formula LSD digunakan untuk menciptakan narkotika pengubah suasana hati yang tak kalah mematikan. LSD dibuat dari sari jamur kering yang tumbuh di rumput biji-bijian.

5. Freon/CFCs

photo source : britannica.com

Tahukah kamu bahwa Fren/CFCs merupakan gas yang pada umumnya digunakan dalam industri yang menyediakan teknologi pendingin. Ilmuwan Thomas Midgley menemukan freon CFC pada tahun 1930. Pembuatan CFC dihentikan pada tahun 1995 karena kerusakan lapisan ozon yang disebabkan CFC. Setelah CFC dilarang digunakan, penggunaan amonia meluas, lalu diikuti dengan propana dan butana yang kurang korosif, juga isobutana yang saat ini digunakan secara luas. Jenis fluida lainnya yang dapat digunakan sebaga refrigeran adalah karbon dioksida, hidrogen, helium, dan nitrogen.

6. Heroin

Heroin ditemukan oleh Heinrich Dreser, seorang ilmuwan Jerman yang menjadi kepala laboratorium perusahhan farmasi Bayer. Sebenarnya, heroin digunakan sebagai obat penenang untuk pengobatan penyakit seperti trauma fisik, sakit sehabis pembedahan ataupun kanker stadium akhir. Kadang, karena terlalu kuat, banyak negara yang memilih menggunakan Morfin (yang sedikit ‘kurang’ berbahaya dibanding kokain). Namun saat ini penyalahgunaan-nya sangat banyak dan banyak menimbulkan kematian khususnya pada generasi muda.

 

Save