Aneh! Ribuan Ubur-Ubur Muncul Tiba-tiba di Probolinggo

Sebuah fenomena aneh baru-baru ini terjadi di perairan Pelabuhan Tanjung Tembaga dan pelabuhan perikanan pantai di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Ribuan ubur-ubur atau bahkan jutaan ubur-ubur bermunculan di perairan tersebut dan menutup permukaan air.

Fenomena ubur-ubur ini ini sempat terekam kamera warga setempat dan diunggah akun Facebook Manda Fiqolby. Sontak saja video unggahan tersebut menjadi viral. Banyak warga yang penasaran dan ingin melihatnya langsung.

https://www.facebook.com/widda.sellallucayanxqm/videos/1258796697642563/?t=4

Dikutip dari Detik.com, kemunculan ubur-ubur itu rutin terjadi setiap tahun. Bahkan kemunculan ubur-ubur di peraiaran Probolinggo ini diketahui sudah sejak sepekan terakhir.

Biasanya ubur-ubur ini akan muncul di saat peralihan musim, dari musim hujan ke musim kemarau, atau sebaliknya. Meskipun fenomena tahunan, namun tak sedikit warga yang dibuat penasaran hingga menyaksikan langsung kemunculan ubur-ubur tersebut. Ada beragam jenis ubur-ubur yang bisa dilihat di perairan Pelabuhan Tanjung Tembaga. Seperti ubur-ubur putih polos, bintik kecoklatan dan kebiruan.

Kemunculan ubur-ubur yang memenuhi peraian ini menjadi hiburan tersendiri bagi warga sekitar di tengah pandemi global saat ini. Namun warga yang biasanya mandi di laut baik untuk terapi maupun untuk berlibur, harus menundanya karena ubur-ubur ini dapat menyebabkan gatal.

photo via jurnalsumatra.com

Tak hanya itu, Bagi pemancing ikan, keberadaan ubur-ubur ini juga sangat mengganggu. Mereka tidak bisa mendapat hasil tangkapan bagus jika fenomena ini terjadi meski telah memasang umpan berjam-jam.

Dikutip dari Detik.com, akibat kemunculan ribuan ubur-ubur tersebut, Keamanan Laut Mayangan meningkatkan pengawasan di perairan laut setempat. Tujuannya agar masyarakat tak terdampak serangan ubur-ubur. Untuk itu, demi keselamatan warga, pihak keamanan laut Mayangan melarang warga mandi atau berendam di perairan laut Probolinggo.

photo via nasional.tempo.co

Diprediksi, kemunculan ubur-ubur akan terus terjadi hingga pergantian musim kemarau. Atau sekitar 2 bulan ke depan. Lebih lanjut, ubur-ubur itu biasanya akan hilang dengan sendirinya. Jadi, tidak diperlukan upaya pembersihan atau pembasmian, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, dikutip dari Dream.co.id, dalam beberapa tahun terakhir, hewan pemakan plankton itu memang berkoloni di sepanjang laut utara Probolinggo. Ubur-ubur menginvasi dari perairan Australia ke Selat Madura yang suhunya lebih hangat.