Beragam Tradisi Unik di Indonesia

Dibuat oleh blogunik

Indonesia tidak hanya kaya akan rempah-rempah, dan pemandangan alam yang mempesona, namun Indonesia juga terkenal dengan negara kepulauan yang memiliki banyak etnis, suku, dan budaya. Maka tak heran jika dari sabang sampai merauke negara Indonesia memiliki beragam tradisi unik yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Tradisi-tradisi yang sudah dilakukan dari jaman nenek moyang ini masih di jaga, dipercaya dan tetap dilaksanakan hingga sekarang.

Kita sebagai generasi penerus bangsa wajib menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi unik ini, bahkan kita juga harus bangga dengan tradisi-tradisi budaya yang kita miliki karena tradisi-tradisi ini hanya dapat ditemukan di negara kita. Bahkan banyak menarik minat wisatawan untuk melihat secara langsung tradisi-tradsisi unik khas Indonesia ini. Penasaran tradisi-tradisi apa saja yang membuat turis asing tertarik dengan budaya Indonesia?? Yuk langsung dibaca!!

1. Ritual Tiwah (Suku Dayak  – Kalimantan Tengah)

Photo via : nusantara.news

Tradisi di Indonesia memang terkenal sakral, sedikit tidaknya, beberapa tradisi di Indonesia mengandung unsur magis dan mistis. seperti halnya tradisi di Kalimantan Tengah ini. Tradisi yang disebuta dengan ritual Tiwal ini merupakan tradisi khusus yang dilakukan untuk orang yang sudah lama meninggal. Ritual Tiwah ini biasa dilakukan oleh suku Dayak untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke sebuah rumah yang disebut Sandung. Ritual ini bertujuan untuk meluruskan perjalanan arwah menuju Lewu Tatau atau surga, dan untuk melepaskan kesialan bagi keluarga yang ditinggalkan.

2. Tradisi Potong Jari (Suku Dani – Papua)

Photo via : noisebreak.com

Bagi suku Dani jari mempunyai arti yang lebih dalam, disimbolkan sebagai bentuk kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan dalam diri manusia ataupun sebuah keluarga. Maka tradisi ini mengharuskan seorang anggota keluarga harus memotong salah satu jarinya jika ada satu anggota keluarganya yang meninggal. Tradisi ini memang terbilang ekstrim dan hanya orang Indonesia yang memilikinya, namun karena rasa kemanusiaan, tradisi ini sudah mulai ditinggalkan oleh suku Dani.

3. Tradisi Meruncingkan Gigi (Suku Mentawai – Kalimantan)

Photo via : culturalbeauty.wordpress.com

Sperti tradisi yaeba di Jepang, Indonesia juga punya tradisi unik untuk mempercantik diri. Bagi wanita dari suku Mentawai, untuk memiliki wajah cantik harus memenuhi 3 kriteria. Pertama, memanjangkan telinga, kedua, menghias tubuh dengan tato, dan ketiga adalah meruncingkan gigi. Tradisi meruncingkan gigi ini dipercaya akan menambah tingkat kecantikan wanita di suku Mentawai itu.

4. Tradisi Kebo-Keboan (Banyuwangi)

Photo via : karirsumut.com

Tradisi Kebo-keboan ini bertujuan untuk meminta hujan ketika musim kemarau. Ritual yang diadakan setiap tanggal 10 Suro atau 10 Muharam di desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi ini mengharuskan beberapa laki – laki berdandan menjadi kerbau dan berkorban untuk membajak sawah. Setelah membajak sawah kebo – keboan ini diarak mengelilingi desa disertai karnaval kesenian rakyat.

5. Tradisi Adu Betis (Sulawesi Selatan)

Photo via : merahputih.com

Indonesia memang terkenal dengan negara agraris dimana mata pencarian penduduknya sebagian besar adalah petani. Tak heran jika masyarakat Indonesia mempunyai beragam tradisi untuk menunjukan rasa syukurnya saat musim panen. Seperti di Dusun Paroto, Desa Sanaeko, Barebbo, Bone, Sulawesi Selatan yang melakukan tradisi adu betis. Tradisi ini dilakukan lewat permainan Malanca. Intinya para pemuda harus mengeluarkan kekuatannya agar bisa mengikuti tradisi adu betis ini.

6. Tradisi Pemakaman Suku Minahasa (Sulawesi Utara)

Photo via : www.indonesiakaya.com

Tidak seperti kebanyakan tradisi pemakaman yang menempati jenasah dengan keadaan terbaring, Suku Minahasa memosisikan jesazah dengan posisi duduk sambil memeluk kakinya. Tradisi pemakaman seperti ini menurut kepercayaan melambangkan keadaan suci dan membawa kebaikan. Selain harus dalam posisi duduk, arah posisi mayat harus menghadap ke arah utara. Hal ini disebabkan karena cerita turun temurun dari nenek moyang orang Minahasa.

7. Tradisi Tabuik (Sumatra Barat)

Photo via : www.pariamantoday.com

Tradisi ini merupakan simbol dan bentuk ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman terhadap cucu Nabi Muhammad SAW. Tabuik adalah bahasa Arab yang memiliki arti kata tabut atau mengarak. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat di Pantai Barat, Sumatera Barat yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara tabuik ini digelar setiap hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.

8. Tradisi Dugduran (Semarang)

Photo via : krjogja.com

Tradisi yang sudah ada sejak dahulu ini adalah penanda bahwa bulan puasa telah datang. Menjelang bulan puasa kota Semarang akan ramai dengan acara dugderan. Salah satu ciri khas dari acara ini adalah arak – arak warak ngendok. Warak ngendok ini adalah bintang rekaan yang bertubuh kambing, berkepala naga serta memiliki kulit sisik emas.

9. Bakar Tongkang (Riau)

Photo via : www.balipost.com

Menurut kepercayaan ritual Bakar Tongkang ini sudah dilakukan oleh leluhur mereka dengan tujuan bertekad untuk tidak kembali ke tempat asal. Makna lainnya adalah upacara peringatan dewa laut Ki Ong Ya dan Tai Su Ong yang digambarkan sebagai dewa dua sisi. Etnis Tionghoa yang menetap di Bagansiapiapi, Riau selalu mengadakan ritual bakar tongkak ini setiap bulan Juli.

10. Tradisi Batombe (Sumatra Barat)

Photo via : archive.itoday.co.id

Orang Indonesia memang sangat suka berpantun, bahkan pantun kerap kali kita temukan di pelajaran bahasa Indonesia, atau sekarang ini banyak yang dijadikan meme-meme kocak. Namun di Sumatra Barat, berpantun adalah salah satu tradisi yang tetap mereka lakukan disebuta dengan Batombe. Tradisi batombe adalah tradisi yang biasa dilakukan ketika membangun rumah gadang. Pada intinya tradisi ini ingin menghibur orang yang bekerja agar lebih bersemanagt. Selain berpantun, batombe juga mengharuskan para pemainnya untuk menari.

11. Tradisi Brobosan (Jawa)

Photo via : negaraislam.org

Tradisi Brobosan biasanya dilakukan sebelum jenazah di bawa ke kuburan. Hal ini dipercaya agar keluarga yang ditinggalkan melupakan kesedihan dan menjadi bentuk penghormatan terakhir kepada mendiang. Brobosan sendiri mempunyai arti menerobos dan dilakukan ketika upacara kematian.

12. Tradisi Tatung (Singkawang)

Photo via : www.satyawinnie.com

Tradisi tatung ini selalu diadakan di kota Singkawang menjelang Cap Go Meh. Perayaan Cap Go Meh di daerah ini berlangsung sangat meriah dengan kehadiran tatung. Dalam pawai yang diadakan sangat meriah ini para tatung akan kebal terhadap benda – benda tajam, jadi selama parade tatung akan melakukan peragaan seperti debus.