Bom Nuklir Dengan Daya Ledak Mematikan

Dibuat oleh blogunik

Bom Nuklir merupakan senjata pemusnah massal paling menakutkan dalam sejarah perang dunia. Sudah jutaan orang menjadi korban jiwa karena senjata monster ini, saat terjadi peristiwa pengeboman di Nagasaki dan Hirosima di Jepang dalam perang dunia ke 2. Dapat dibayangkan bom atom yang menghancurkan inti kota di Jepang saat itu berkekuatan 20 kiloton (ribuan Ton TNT) jauh dengan kekuatan nuklir zaman sekarang yang lebih dari 80 Mega (jutaan Ton TNT). Maka dari itu pembuatan produksi bom rudal ini ditekan dan diawasi oleh seluruh dunia agar tidak memicu perang dunia 3. Tapi entah mengapa bom nuklir paling mematikan dan terdahsyat ini berhasil diciptakan oleh beberapa negara maju. Apakah mereka mempunyai hak khusus untuk memproduksi senjata pembunuh masal manusia ini ataukah memang terlepas pengawasannya dari mata dunia. Berikut ini bom nuklir paling mematikan dan terdahsyat :

1. Nuklir R-36M2 ‘Satan’ (ICBM) buatan Rusia

Apabila membicarakan soal senjata nuklir terkuat maka jawabannya adalah Rusia. Saking berbahayanya NATO sampai menyebut ini dengan nama SS-18 ‘Satan’. Sebab R-36M2 mempunyai 10 hulu ledak nuklir dengan kekuatan per buah sekitar 750 kiloton bom TNT. Kecepatannya sitaksir sekitar 8 km per detik dan mampu menjangkau area 11.000 km jauhnya. R-36M2 Satan sampai saat ini disebut sebagai senjata nuklir yang paling ditakuti oleh Amerika. Untungnya, pihak Rusia akan mempensiunkan senjata nuklir ini pada tahun 2019.

 

2. Rudal Dong Feng-5 (ICBM) dari China

Rudal nuklir antar benua China ini jauh dari kata menarik, itu terlihat dari bagian luarnya yang terlihat tua dan tidak terawat. Tetapi jangan salah, roket nuklir ini bisa menghancurkan satu negara kecil dalam sekejap. DF-5/5A atau Dong Feng 5 dilengkapi dengan sebuah hulu ledak nuklir raksasa dengan kekuatan setara 5 megaton bom TNT, Jarak yang bisa ditempuh pun mencapai 12.000 kilometer.

 

3. R29RMU2 ‘Layner’ (SLBM), Rusia

Ini dia senjata nuklir paling baru milik Rusia yang baru resmi beroperasi tahun 2014 silam. Layner sendiri lebih canggih dari Bulava dan mampu membawa lebih banyak hulu ledak nuklir. Bayangkan, Layner disebut bisa membawa 12 hulu ledak nuklir dengan kekuatan 100 kiloton per buahnya

 

4. Bom Nuklir UGM-133 ‘Trident II’ (SLBM) milik Amerika dan Inggris

Saingan terberat R29RMU2 Layner milik Rusia adalah Trident II yang dimiliki bersama oleh Amerika dan Inggris. Walau sudah beroperasi sejak tahun 1990, senjata ini rutin diupgrade. Tidak mau kalah dengan Layner, Trident II mampu menampung sekitar 14 hulu ledak nuklir dengan kekuatan 475 kiloton bom TNT per buah. Sementara itu, jarak terjauh yang bisa dilibas oleh senjata ini mencapai 11.000 kilometer.

 

5. Senjata Pemusnah Massal LGM-30G ‘Minuteman III’ (ICBM) Amerika

Meskipun tergolong senjata nuklir tua yang dibangun tahun 1970, Minuteman III masih menjadi rudal nuklir antar benua yang sangat menakutkan. Terlebih pasca diperbaruhi dengan dana tak kurang dari USD 7 miliar sekitar 10 tahun lalu. Hasilnya, kini Minuteman III memiliki hulu ledak berkekuatan 475 kiloton bom TNT yang mampu terbang dengan kecepatan 8 kilometer per detik.

 

6. RSM-56 ‘Bulava’ (SLBM), Rusia

Bulava adalah jenis senjata nuklir SLBM (Submarine-launched Ballistic Misile) dipersenjatai dengan 6-10 hulu ledak nuklir berkekuatan 150 kiloton bom TNT per buahnya. Jumlah itu cukup menakutkan meski teknologi senjata nuklir ini sering disebut belum secanggih rudal kapal selam Amerika. Lebih lanjut, senjata nuklir yang resmi dipakai tahun 2013 ini bisa menjangkau target sejauh 8.000 kilometer dan terbang sampai ketinggian 300 meter.

 

7. Nuklir RT-2UTTKh ‘Topol-M’ (ICBM) buatan dari Rusia

Rusia membekali senjata ini dengan satu hulu ledak nuklir berjenis ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) atau rudal antar benua berkekuatan 800 kiloton TNT. Yang membuat lawan takut, Topol-M bisa menampung sebanyak 6 hulu ledak sekaligus! Senjata ini juga dikenal sulit untuk dihancurkan setelah diluncurkan karena memiliki tambahan roket pengecoh dan kecepatan kilat, sekitar 7,3 kilometer per detik.