Fakta – Fakta Seputar Patung GWK

Dibuat oleh blogunik

Patung Garuda Wisnu Kencana atau yang biasa disebut GWk ini akhirnya telah rampung. Patung tertinggi di Indonesia ini menggunakan rangka baja dan terdiri dari 754 buah modul yang digunakan dan dipasang di atas bukit Jimbaran. Membutuhkan waktu sekitar 28 tahun lamanya bagi patung ini untuk selesai dikerjakan. Adalah seorang seniman Asal Bali yakni I Nyoman Nuarta yang membangun patung tertinggi di Indoensia sekaligus mampu mengalahkan patung Liberty di Amerika. Patung GWK sendiri memiliki tinggi 121 meter. sedangkan untuk patung liberty memiliki tinggi 93 meter. Dibalik kesuksesan dalam pembangunan patung ini yang membutuhkan waktu lama, ternyata terdapa hal – hal yang mungkin belum kalian ketahui selama ini. Berikut ini adalah beberapa fakta seputar patung garuda wisni kencana ( GWK ).

1. Lebih tinggi dari Patung Liberty

photo via : malangtoday.net

GWK pertama kali digagas oleh Seniman Nyoman Nuarta bersama dengan menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Joob Ave di tahun 1997 silam. patung yang peletakannya batu pertamanya dilaksanakan di bukit unggasan Jimbaran tersebut dibangun diasat laha seluas 250 hektar yang tentu saja akan berdiri menjulang ke angkasa. patung dengan bentuk dewa wisnu yang tengah mengendarai burung garuda ini dibuat dengan campuran tembaga dan baja seberat 4000 ton. Patung GWK ini memiliki tinggi 74 meter dan lebar 60 meter. Itu untuk ukuran patungnya saja dan nanti dibawah patung tersebut akan ada padasannya yang kalau ditotal, tinggi patung dari GWK sebesar 121 meter dari permukaan tanah yang tentu saja jauh lebih tinggi dari patung liberti yang memiliki tinggi 93 meter.

2. Makna dan arti patung

photo via : news.bbmessaging.com

Patung GWK ini memiliki makana yang amat mendalam. Wisnu sendiri dalam kepercayaan agama Hindu, melambangkan sebuah kekuatan pemelihara alam semesta yang dijadikan sebagai sebuah figur perwujudan modern tentang kebudayaan dan tradisi kuno yang ada. sementara itu untuk burung garuda sendiri merupakan burung raksasa lambang kebebasan dan pengabdian tanpa pamrih. Patung GWK ini didedikasikan sebaga sebuah simbol dari misi penyelamatan dari lingkungan dan juga dunia. Patung ini sendiri diproyeksikan dapat mengikat tata ruang dengan jarak pandang yang mampu mencapai 20 km dari tempat patung ini berdiri, sehingga patung ini dapat dilihat dari pantai Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga daerah Tanah Lot pun mampu untuk melihat kemeganahan dari patung ini.

3. Dibuat oleh Orang Indonesia

photo via : silviagalikano.com

Sosok yang berjasa di balik rancangan patung GWK adalah I Nyoman Nuarta. Ialah yang menjadi arsitek bagi kelangsungan pembangunan monumen Garuda Wisnu Kencana. Dirinya pula yang berada di balik serangakaian patung-patung terkenal di Indonesia. Seperti Jalesveva Jayamahe milik TNI Angkatan Laut di Surabaya dan Monumen Proklamasi Indonesia yang berlokasi di Jakarta. Dari semua karya – karya yang telah dibuat oleh I Nyoman Nuarta, sepertinya dengan karya patung Garuda Wisnu Kencana ini akan membautnya menjadi tokokh arsitek Indonesia yang membangun patung terting di Indonesia dan tertinggi ketiga di dunia ini.

4. Patung GWK sempat dikatakan salah arah dan salah tempat

photo via : id.wikipedia.org

Sebelum menjadi patung semegah sekarang, Patung GWK sempat dikira salah arah karena 16 tahun tak kunjung rampung. Tokoh spiritual Bali, Brahmana Guna Avatara Dasa, menjelaskan perlu ada pematangan konsep sesuai kepercayaan dan budaya setempat dalam pembuaatan patung garuda wisnu kencana ini. “Saya melihat dari sisi spiritual, bahwa dari letak saja patung itu tidak sesuai dengan konsep ajaran agama Hindu. Mengapa salah? karena semestinya Dewa Wisnu ditempatkan diarah utara mata angin dan bukan di selatan seperti konsep yang dibuat sekarang,” katanya. Menurutnya, pemasangan patung para dewa di Bali harus sesuai konsep Hindu. Tapi untuk Patung GWK malah menyalahi aturan. Jadi sulit untuk terwujud.

5. Pernah terhenti di tahun 2000-an

phtoo via : malangtoday.net

Sebuah megaproyek pembangunan patung super tinggi di Indonesia ini pernah tak jelas perkembangannya alias mandek. Di tahun 2009, Muhtar Ibnu Thalab melaporkan kepada PR, patung raksasa setinggi 146 meter itu hanyalah satu gagasan yang berhenti sebatas wacana saja. Saat itu yang ada hanyalah patung setengah badan Dewa Wisnu yang berdiri di atas Plaza Wisnu yang merupakan tempat tertinggi di area Taman Budaya GWK. Sementara itu, untuk patung burung garuda yang menjadi tunggangan Dewa Wisnu sendiri, baru tersusun bagian leher hingga kepalanya saja. Sementara sebagian besar badannya belum tersusun sama sekali. Dari rencana semula yang harusnya rampung seluruhnya pada tahun 2004, megaproyek GWK baru terealisasi dua puluh persen saja. Dua bagian yang baru terselesaikan tersebut hanyalah setengah badan dari dewa wisnu dan kepala dari burung garuda yang juga terbuat dari bahan tembaga yang dicor dan juga dilas dengan kuningan.

6. Proses pembuatan patung GWK

photo via : www.theyakmag.com

Patung GWK ini sendiri tidak langsung berdiri di Bali, namun dibuat dahulu oleh Bapak Nuarta. Proses pembuatan hingga finishing nya sendiri pertama dikerjakan di workshop studio milik Nyoman Nuarta di bandung. Kemudian setelah hasil nya selesai, barulah patung ini dipotong – potong kembali sesuai dengan segmentasi dan modeuler yang telah diberi kode nomer. Modul ini pun selanjutnya diangkut secara berkala sesuai dengan program pemasangan yang ada di lokasi GWK yakni di bukti jimbaran. Meskipun patung Garuda Wisnu telah selesai dikerjakan, namun para wisatawan baik wisatawan asing maupun mancanegara masih bisa untuk menikmati dari potongan setengah badan patung wisnu yang sebelumnya dan juga potongan kepala garuda yang ada yang bisa dinikmati di ujung lotus Pond dengan pemandangan kubus- kubus raksasa setinggi 25 meter yang terbuat dari pemangkasan cadas diarea tersebut.

7. Selesai setelah 4 kali ganti presiden

photo via : www.theyakmag.com

Pembangunan dari patung GWK ini sendiri sebetulnya pertama kali digagas pada erapresiden Soeharto sekitar tahun 1989 dan ide dari mega proyek itu pun disetujui oleh Presiden Soeharto saat itu di tahun 1990. Jadi hingga saat ini di era presiden Jokowi, Indonesia sudah 4 kali ganti presiden baru patung megah setinggi 121 meter tersebut rampung dan selesai dibangun. Dulu dikala era presiden Soeharto, gagasan ataupun ide pembangunan dari patung GWK ini dilakukan oleh seniman I Nyoman Nuarta, Menteri pariwisata, pos dan telekomunikasi saat itu yakni Joop Ave, menteri pertambangan dan Enrgi IB Sudjana dan juga gubernur bali saat itu Bapak Ida Bagus Oka.

8. Patung tembaga terbesar

photo via : www.pikiran-rakyat.com

Patung GWK yang termasuk patung tertinggi di Indonesia dan tertinggi ketiga di dunia ini tentu saja membutuhakan bahan dan material yang amat banyak. Patung yang sebagian besar terbuat dari tembaga dan juga kuningan ini membutuhkan material yang banyak dan sebagian besar bahan pembuatan patung ini pun diimpor dari berbagai negara di eropa, Jepang hingga Amerika latin ikut serta dalam penyedia bahan baku berupa tembaga dan juga kuningan untuk pembuatan patung yang amat megah ini. Jika di total, keseluruhan bentuk dari patung ini menghabiskan bahan 3.000 ton tembaga dan juga kuningan.

9. Menghabiskan biaya 1.3 Triliun

photo via : instagram.com

Dengan pembangunan patung semegah ini dan berbagai bahan penting yang diperlukan diimpor dari berbagai negara, sudah barang tentu membutuhkan pendanaan yang amat besar. Dalam pembuatan patung ini hingga selesai beberapa bulan lalu, total patung ini membutuhkan biaya alias dana yang tangung – tanggung yakni sebesar 1.3 triliun rupiah. Sungguh dana yang sangat besar diperlukan dalam pembuatan monumen besar ini. Sebagian besar dana yang digelontorkan dalam pembuatan patung ini digunakan untuk mengumpulkan dan mendapatkan berbagai material – material penting patung seperti tembaga dan juga kuningan. Untuk mendapatkan dana sebesar itu, I NYoman Nuarta menggandeng PT Alam Sutera Realty Tbk sebagai seorang investor untuk menyelesaikan patung megah GWK ini.

10. Dirancang oleh arsitek spesialis Monumen

photo via : www.pikiran-rakyat.com

Jika ditanya siapa yang membagnun patung tersebut, kalain pasti langsung tahu dan menjawab Bapak I Nyoman Nuarta. Namun mungkin belum banyak yang mengenal bapak ini selain dalam hal pembangunan patung tertinggi di Indonesia ini. I Nyoman Nuarta sendiri merupakan seorang Arsitek bali yang saat ini menetap di Bandung. Dirinya adalah sosok seorang arsitek yang sudah cukup tershor dan terkenal akan hasil karya – karyanya seperti Jalesveva Jayamahe di Surabaya dan juga Monumen Proklamasi di Jakarta. Sosok Nyoman Nuarta juga merupakan orang yang sangatlah teliti dalam menghasilkan karya – karyanya. Oleh karenanya pembuatan Garuda Wisnu Kencana ini masih selalu ada dalam proses pengecekan secara dmendetail hingga seluruh bagian dari monumen ini nantinya disatukan.