Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Pinjaman Online Agar Tidak Terlilit Hutang Yang Mencekik

Dibuat oleh blogunik

Jangan asal melakukan pinjaman online, sebelum kamu mengetahui beberapa hal berikut!

Saat ini pinjaman online nampaknya semakin marak di Indonesia. Dibanding melakukan pinjangan di Bank atau lembaga keuangan lainnya yang syarat banyak dan jarang disetujui bahkan pencairannya sangat lama, sebagian masyarakat kini mulai memanfaatkan aplikasi pinjaman online yang memang mempermudah banyak orang untuk mengajukan pinjaman dana secara lebih mudah dan cepat.

Seperti yang kita tahu, saat ini ada banyak aplikasi atau platform pinjaman online yang beredar dan bisa dengan gratis di unduh di Google Play Store. Rata-rata, semua aplikasi tersebut menyediakan jasa permodalan secara online, secara mudah, cepat dan praktis, cukup hanya dengan mengisi data pribadi kamu melalui aplikasi tersebut, kamu sudah bisa mendapatkan dana pinjaman yang tentu besar kecil jumlahnya disesuaikan dengan data pendapatan yang kamu isi pada aplikasi tersebut.

Terdengar mudah dan praktis bukan? Namun jangan terjebak dengan kemudahan yang diberikan. Maka dari itu, agar tidak terjerat hutang yang mencekik, ada baiknya kamu mengetahui beberapa hal terkait pinjaman online berikut ini!

Apa Itu Pinjaman Online?

Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Pinjaman Online

photo via jpnn.com

Sebelum kamu melakukan pinjaman online, penting halnya kamu memahami dengan benar apa itu pinjaman online. Pinjaman online adalah jenis pinjaman yang cukup diajukan secara online melalui aplikasi ponsel, tanpa perlu tatap muka. Cara ini memberikan kemudahan dan kecepatan dalam proses pengajuan kredit. Biasanya penyedia layanan pinjaman online tersebut dikenal sebagai fintech. Fintech sendiri adalah suatu inovasi pada industri jasa keuangan yang memanfaatkan teknologi.

Saat melakukan pinjaman online, kamu tak perlu datang ke tempatnya langsung, seperti saat meminjam uang ke bank. Kebanyakan Fintech hanya mensyaratkan kamu untuk mengirim foto diri dengan KTP, mengisi data diri, lalu alamat email dan akun media sosial melalui website atau aplikasi Fintech. Jika semua sudah lengkap dan tidak ada masalah, kamu hanya perlu menunggu beberapa saat untuk menunggu dana cair.

Jenis Pinjaman Online

kelebihan pinjaman online

photo via minews.id

Yang penting untuk diketahui selanjutnya sebelum kamu melakukan pinjaman online di salah satu fintech adalah jenis-jenis pinjaman online. Pinjaman online menawarkan beberapa jenis kredit yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Diantaranya :

1. Dana Tunai

Jenis pinjaman online pertama adalah Dana Tunai. Jenis pinjaman ini menawarkan dana tunai tanpa jaminan untuk keperluan darurat dan konsumsi. Kredit dicairkan langsung ke rekening bank peminjam dan bisa digunakan untuk segala kebutuhan. Pengajuan secara online dan lewat aplikasi membuat prosesnya menjadi cepat dan mudah. Bahkan dana tunai bisa disetujui dalam waktu kurang dari 24 jam.

Namun, plafon pinjaman dana tunai ini biasanya tidak besar, berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta. Batas pinjaman yang tidak besar ini bertujuan agar pinjaman diselesaikan dalam tenor pendek sesuai dengan gaji bulanan dari peminjam.

2. Cicilan

Selain jenis pinjaman dana tunai, beberapa fintech juga menawarkan kredit untuk pembiayaan pembelian barang. Misalnya untuk pembelian HP, laptop, TV dan barang elektronik lainnya. Menariknya, kamu tidak harus memiliki kartu kredit untuk dapat menikmati layanan pinjam online satu ini. Tentu kelebihan dari pinjaman online jenis cicilan ini sangat membantu karena banyak masyarakat yang tidak memiliki kartu kredit.

3. Pinjaman Usaha

Satu lagi jenis pinjaman online yang harus kamu ketahui adalah Pinjaman Usaha. Jenis pinjaman online ini memberikan kredit ke segmen usaha non-bankable. Sehingga kamu yang sulit mengajukan pinjaman dana untuk modal usaha ke bank, bisa memilih jenis pinjaman online ini.

Kelebihan Pinjaman Online

Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Pinjaman Online

photo via finance.yahoo.com

Banyak masyarakat yang mulai memilih meminjam uang secara online melalui layanan fintech daripada melakukan pinjaman ke bank. Hal ini karena platform pinjaman online menawarkan banyak kelebihan dibanding pinjaman konvensional di bank. Beberapa kelebihan pinjaman online adalah :

1. Proses Mudah

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu kelebihan pinjaman online yang membuat banyak orang tertarik adalah prosesnya yang mudah dan tidak dipersulit. Persyaratan pinjaman online umumnya hanya KTP dan foto selfie. Syarat dokumen lain opsional, jika dibutuhkan. Berbeda dengan bank yang meminta banyak dokumen sejak awal.

2. Cepat

Selain syaratnya mudah, proses pencaiaran dana pinjaman melalui platform pinjaman online juga tergolong sangat singkat. Jika pinjaman relatif kecil, pinjaman dana biasanya akan ditransfer dalam waktu 1-3 hari atau bahkan kurang dari 24 jam.

3. Bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja secara online

Kelebihan pinjaman online selanjutnya adalah kamu tidak perlu datang ke bank ataupun lembaga keuangan lainnya untuk mengurus persyaratan yang diajukan. Sesuai namanya, seluruh proses dilakukan secara online, tidak perlu tatap muka. Peminjam bisa mengajukan pinjaman dimana saja dan kapan saja. Cukup bermodalkan smartphone dan kuota internet.

5. Plafon kecil

Buat kamu yang membutuhkan pinjaman dana yang nggak terlalu besar untuk keperluan dadakan, maka melakukan pinjaman online merupakan pilihan yang tepat. Pasalnya, pinjaman online menawarkan pinjaman mulai dari Rp 500 ribu. Sehingga pinjaman online cocok dengan mereka yang membutuhkan dana kecil untuk keperluan dadakan. Ini tentu berbeda dari plafon yang diberikan bank, dimana dana paling minimum yang bisa kamu pinjam di bank dimulai Rp 5 juta.

6. Tanpa kartu kredit

Kelebihan lain dari pinjaman online adalah tidak mensyaratkan para calon peminjam untuk memiliki kartu kredit dalam pengajuan. Ini tentu meringankan mereka yang tidak memiliki kartu kredit dalam meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun usaha kecil. Pasalnya seperti yang kita tahu, bank mewajibkan pengajuan pinjaman harus dengan kartu kredit.

7. Tanpa jaminan

Satu lagi kelebihan pinjaman online yang memudahkan banyak orang untuk mendapat pinjaman uang adalah tidak adanya jaminan dalam meminjam. Dalam pinjaman online, tidak ada agunan yang harus diserahkan untuk bisa mengajukan pinjaman. Tentu ini menjadi udara segar bagi banyak orang yang ingin meminjam uang namun tak memiliki benda berharga sebagai jaminan selain pendapatan perbulan saja.

Kekurangan Pinjaman Online

kelebihan pinjaman online

photo via daya.id

Ada kelebihan, tentu ada kekuarannya. Dari semua keunggulan yang ditawarkan pinjaman online, ada beberapa resiko atau kekurangan pinjaman online yang harus kamu ketahui sebelum memutuskan untuk meminjam secara online di fintech pilihan kamu. Berikut ulasannya!

1. Pinjaman online nominalnya terbatas

Jika kebutuhan dana pinjamanmu hanya sedikit, sebatas untuk biaya sekolah ataupun kuliah, mungkin pinjaman online bisa menjadi solusi yang tepat. Namun jika kamu membutuhkan pinjaman dengan nominal yang besar, maka pinjaman online bukan wadah yang disarankan. Pasalnya, pinjaman online menyediakan nominal yang terbatas. Rata-rata pinjaman online yang langsung cair hanya memberikanmu plafon pinjaman maksimal sebesar Rp 20-30 juta saja.

2. Tenor atau jangka waktu pinjaman singkat

Kekurangan dari pinjaman online berikutnya yang wajib kalian ketahui adalah masa tenor atau jangka waktu pinjamannya yang relatif singkat. Biasanya, masa tenor yang ditawarkan platform pinjaman online adalah dari 10 hari sampai 180 hari.

Dengan masa tenor yang singkat, tentu jumlah cicilan yang harus dibayar lebih besar. Ini tentu akan memberatkan para peminjam karena tidak hanya dikejar waktu, namun juga harus membayar dengan nominal yang besar dan belum lagi dikenakan bunga yang cukup besar.

3. Bunga yang cukup tinggi

Meskipun cepat dan mudah, namun pinjaman online umumnya membebankan bunga yang cukup tinggi untuk para konsumen. Bahkan bisa diatas bunga pinjaman di bank. Dalam pinjaman online, bunga biasanya dihitung secara harian. AFPI, asosiasi tempat berkumpulnya Fintech Lending di Indonesia, sudah mengeluarkan pedoman bahwa total biaya pinjaman, termasuk bunga, biaya provisi, maksimum adalah 0,8% per hari. Jadi, maksimum sebulan dengan asumsi 30 hari, biaya pinjaman yang bisa Fintech bebankan ke peminjam adalah 24%. Nominal yang besar, sehingga kamu harus berpikir dua kali untuk melakukan pinjaman online.

4. Ada biaya lain

Diluar kewajiban bunga pinjaman, ada biaya lain yang membuat biaya pinjaman online menjadi cukup mahal. Seperti biaya administrasi dan biaya keterlambatan pembayaran. Umumnya, saat pinjaman cair, kamu tidak akan mendapatkan nominal sesuai yang kamu pinjam. Contohnya, jika kamu meminjam Rp 1.000.000, maka yang kamu terima hanya Rp 600.000 โ€“ Rp 650.000 saja. Ini karena ada potongan biaya administrasi sebesar 30% dari uang pinjamannya. Namun yang menjadi masalah adalah kamu harus mengembalikan uang yang kamu pinjam sesuai dengan jumlah yang kamu pinjam beserta dengan bunganya.

Misalnya, kamu meminjam Rp 1.000.000, namun kamu hanya menerima Rp 600.000 โ€“ Rp 650.000 saja. Sedangkan kamu tetap harus mengembalikan uang yang kamu pinjam senilai Rp 1.000.000 beserta bunganya. Jadi apakah meminjam online melalui platform pinjaman online worth it bagi kalian?

5. Rentan penipuan

Resiko terbesar dari pinjaman online berikutnya adalah rentan kasus penipuan. Ada ribuan perusahaan pinjaman online yang ilegal dan sudah dibekukan tahun ini. Selain data diri kamu yang terancam digunakan tanpa bertanggung jawab, kamu juga bisa ditipu dengan bunga pinjaman yang terlalu tinggi. Maka dari itu, penting untuk mengecek perusahaan fintech tempat kita akan meminjam uang secara online. Disarankan untuk memilih perusahaannya fintech yang terdaftar dan berizin resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal-Hal Penting Yang Harus di Ketahui Mengenai Pinjaman Online

Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Pinjaman Online

photo via lokawisatabandung.com

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan meminjam uang lewat platform pinjaman online, ada beberapa hal penting lain yang harus kamu ketahui sebelum melakukan pinjaman online. Diantaranya :

1. Pastikan Paltform Pinjaman Online yang Kamu Pilih Terdaftar di OJK

Hal yang harus kamu ketahui sebelum melakukan pinjaman online adalah memilih fintech atau perusahaan pinjaman online yang legal dan aman. Legal dan aman disini maksudnya adalah fintech yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aplikasi fintech yang mengantongi izin OJK pasti memiliki logo OJK ketika kita mengakses aplikasi pinjaman tersebut.

Nah fintech yang mengantongi izin OJK ini akan memberikan perlindungan bagi kita sebagai peminjam apabila terjadi kecurangan atau pailit pada fintech. Perusahaan pinjaman online yang terdaftar di OJK akan dapat memberikan solusi bagi penyelesaian masalah kita. Beberapa perusahaan fintech yang terdaftar OJK adalah Danamas, Amartha, Investree, DompetKilat, KIMO, UangTeman, Tokomodal, Modalku dan masih banyak lagi yang bisa kamu cari dengan mudah di Google.

2. Baca Dan Pahami Syarat Dan Ketentuannya Secara Seksama

Banyak orang yang menyepelekan syarat dan ketentuan yang berlaku pada sebuah fintech, sehingga saat waktu pembayaran mereka merasa kaget akan nominal yang harus dibayar. Maka dari itu, sebelum melakukan pinjangan online, kamu wajib membaca dan memahami syarat dan ketentuan yang berlaku pada masing-masing fintech atau platform pinjaman online.

Dengan membaca dan memahami secara seksama, maka kamu akan memiliki pertimbangan untuk memutuskan melakukan pinjaman atau tidak. Jikapun kamu menyetujuinya, pastikan kamu harus benar-benar siap dengan risiko dari pinjaman online tersebut.

3. Jangan Terjerat Dengan Kemudahan Yang Diberikan

Kelebihan dari meminjam uang dari aplikasi pinjaman online memang prosesnya yang praktis, mudah dan cepat. Tidak memerlukan banyak persyaratan dan kamu akan dengan cepat menerima uangnya. Meski begitu, kamu tidak boleh terlena dengan kemudahan yang ditawarkan.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, selain bunga pinjaman yang tinggi, platform pinjaman online juga membebankan biaya lainnya kepada peminjam. Ada biaya administrasi hingga biaya denda. Saat pinjaman cairpun langsung dikenakan potongan administrasi sebesar 30%.

Misalnya kamu meminjam sebesar Rp. 1.000.000, namun karena ada potongan sebesar 30 %, kamu hanya menerima Rp 600.000 โ€“ Rp650.000 saja. Sedangkan kamu harus tetap mengembalikan utang pokoknya Rp 1.054.000, plus bunga Rp75.000 per hari, dengan tenor 7 hari. Jadi jangan mudah termakan oleh penawaran yang praktis dan cepat. Karena dibalik itu, kamu akan sangat terbebani dengan cara mengembalikannya.

4. Proses Approval

Hal selanjutnya yang perlu kamu perhatikan sebelum melakukan pinjaman online adalah proses Approval nya. Proses Approval atau proses penyetujuan pengajuan pinjaman dari platform pinjaman online, tidak selalu cepat dan juga tidak selalu lama. Hal tersebut tergantung dengan seberapa banyak pengajuan pinjaman yang kamu ajukan ke platform tersebut.

Beberapa fintech mungkin menawarkan janji kalau dana pinjaman dapat cair dengan waktu kurang dari 24 jam. Itu memang tidak mustahil, namun kadang kesalahannya adalah approval yang “menggantung”. Alias pengajuan dana pinjaman kamu di “PHP” oleh fintech yang kamu pilih. Ini membuat kita bertanya-tanya apakah pengajuan pinjaman yang diajukan oleh calon peminjam tersebut ditolak atau diterima. Kondisi inilah yang perlu diperhatikan dan dipahami oleh para calon peminjam saat mengajukan pinjaman online.

5. Perhatikan Tenor

Dalam mengajukan pinjaman online, kamu juga harus memperhatikan masa tenor alias jangka waktu pinjaman. Masa tenor yang singkat biasanya dibarengi dengan bunga yang tinggi. Biasanya, masa tenor yang ditawarkan mulai dari 10 hari sampai 180 hari. Saat peminjam tidak bisa melunasi tepat waktu, maka si peminjam akan meminta agar waktu pelunasan mundur. Waktu pelunasan mundur bukan berarti tanpa perhitungan. Kadang justru bunga dari tenor yang mundur ini jadi berkali lipat lagi. Apabila masa tenor yang kamu ambil semakin lama, otomatis bunga cicilannya juga semakin besar.

Jadi intinya, kamu harus siap dengan jangka waktu pelunasan yang diberikan. Ada baiknya kamu meminjam dana maksimal pada 30% dari penghasilan kamu, agar nantinya tidak terbebani saat hendak melunasinya dalam jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Perhatikan Bunga Pinjaman Online

Seperti yang kita tahu, rata-rata fintech membebankan bunga pinjaman yang cukup tinggi dengan tenor yang singkat. Meskipun banyak fintech yang membuat bunga tampak rendah, tapi sebenarnya tidak, karena adanya potongan biaya admin atau provisi. Jadi, meskipun bunga secara prosentase rendah, namun pada kenyataannya pencairan tidak sebesar plafon yang disetujui, dipotong biaya di muka.

Jadi sebelum melakukan pinjaman online, ada baiknya kamu mencari fintech yang menawarkan pinjaman bunga rendah. Meski umumnya pinjaman online memiliki bunga yang tergolong tinggi, namun kamu bisa mencari yang paling rendah di antara lainnya. Sebagai catatan, sebaiknya memilih pinjaman dengan bunga tidak lebih dari 1% per hari. Umumnya, penyedia pinjaman online yang legal dan terdafta OJK tidak lebih dari ini.

7. Perhatikan Denda Pinjaman

Seperti meminjam di bank atau lembaga keuangan lainnya, ketika kita telat membayar pada waktu yang ditentukan, maka akan dikenakan denda pinjaman. Meskipun nilai denda setiap fintech berbeda-beda, namun pastikan kamu memilih fintech yang memberikan denda yang ringan. Sebisa mungkin, pilih fintech lending yang menawarkan bungan dan denda yang paling rendah agar meringankan cicilan.

8. Selektif Dalam Memberikan Data Pribadi

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pinjaman online selanjutnya adalah lebih selektif dalam memberikan data pribadi saat kita mengizinkan aplikasinya mengakses data personal kita, seperti foto dan kontak. Meskipun memberikan data pribadi untuk pinjaman online memang wajib, tapi platform pinjaman online tersebut haruslah benar-benar sudah terpercaya dan terdaftar OJK. Pasalnya, jika kamu meminjam di fintech yang ilegal atau secara sembarangan, dikhawatirkan data kamu bisa dipergunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab atau data pribadi kamu bisa saja terekspos dan digunakan untuk menipu orang lain.

9. Ketahui cara melaporkan fintech yang melanggar aturan

Meskipun kita meminjam, namun kita juga perlu yang namanya perlindungan agar tidak mudah ditipu dan dibodoh-bodohi. Maka dari itu penting untuk diketahui bahwa pinjaman online yang sudah berizin dan terdaftar di OJK tidak akan memaksa kamu untuk meminjam. Biasanya yang membujuk bahkan memaksa untuk meminjam adalah rentenir online. Jadi jauhi jika merasa dipaksa. Selain itu, jika kamu merasa sangat dirugikan dengan bunga tinggi yang tidak masuk diakal, maka kamu bisa melaporkan fintech yang melanggar aturan. OJK secara khusus menyediakan line untuk pengaduan. Bisa langsung klik tautannya saja.

Namun, yang bisa ditindak oleh OJK hanyalah jika pelanggaran tersebut dilakukan oleh fintech legal, yang masuk dalam daftar pengawasan mereka. Jadi, kalau kita berutang ke fintech ilegal, maka OJK tidak bisa membantu. Namun untuk fintech ilegal, kita bisa melaporkannya ke kepolisian.

10. Review Dari Konsumen Sebelumnya

Selain terdaftar OJK, pastikan kamu juga memilih fintech yang memiliki review positif dari konsumen sebelumnya. Review ini biasanya banyak kamu temukan di halaman website hingga di kolom komentar akun media sosial fintech yang bersangkutan.

Sebagai calon peminjam, kamu wajib mengetahui bagaimana testimoni dari orang-orang sebelumnya yang telah meminjam di fintech tersebut mengenai kenyamanan pelayanan yang didapat, kecepatan proses pencairan, kemudahan tracking status pinjaman, bunga yang kompetitif, dan sebagainya. Review positif ini bisa menunjukkan kalau fintech tersebut bisa dipercaya, aman dan sudah berpengalaman.

Nah itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang pinjaman online agar kamu tidak terjerat hutang yang mencekik. Secara pribadi, platform pinjaman online ini sepertinya hanya cocok untuk mereka yang membutuhkan uang untuk keperluan dadakan dengan nominal yang kecil dan bukan untuk pinjaman yang besar karena biaya pelunasan justru akan semakin mencekik kamu. Namun yang terpenting adalah calon peminjam harus memahami dengan jelas segala perjanjian kredit dengan teliti agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan kamu merugi.