Mengejutkan! Beginilah Sisi Gelap Dibalik Glamornya Kota-Kota Besar di Dunia
Dengan alat transportasi dan juga komunikasi yang semakin maju seperti sekarang ini, tentu saja kita bisa melihat berbagai keindahan kota- kota di masing masing negara. Apalagi kalau kita ingin liburan, tentu saja kita akan melihat dan mencari informasi mengenai kota yang akan kita tuju tersebut.
Memang wajar saja jika kita ingin berlibur ke kota yang lebih terkenal ataupun lebih glamor daripada kota tempat tinggal kita. Namun, dibalik keglamoran kota – kota besar yang ada di dunia tersebut ada berbagai macam permasalahan yan gjauh lebih kompleks ketimbang tempat tinggal kita. Seperti apa saja sisi gelap dibalik glamorya kota – kota besar di dunia? yuk simak satu – satu supaya kita bisa berhati – hati saat pergi berlibur ke kota – kota ini.
1. Paris
photo via : travel.tribunnews.com
Siapa yang tak kenal dengan kota Paris di Prancis yang biasanya digunakan sebagai destinasi utama untuk berbulan madu. Apalagi kota ini memang amat identik dengan hal – hal yang bersifat glamor, mulai dari trend fasion yang ada di kota ini hingga hal lainnya yabg amat identik dengan citra kelas tinggi dan juga romantis. Kalau kamu nonton film, mungkin sering kali melihat berbagai adegan – adegan romantis yang dilatar belakangi dari kota yang satu ini.
Tapi sebenarnya, kota ini tidaklah seromantis yang kamu bayangkan seperti di film – film yang ada loh. Ada banyak sekali masalah yang ada di dalam kota ini. Contoh saja beberapa masalah yang ada di kota paris ini adalah masalah sosial, kemiskinan, kejahatan hingga rasisme. Kalau kamu mencari di internet tentang wajah kota paris yang indah dah bersih, itu semua cuman ada di walpaper saja. Untuk tempat aslinya, kalau kamu berkunjung ke tempat ini pasti akan menemukan banyak sampah berserakan dimana-mana.
*Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Bukan cuman kebersihan kotanya saja yang diragukan dari tempat ini. Kalau kamu melewati stasiun – stasiun yang ada disekitar san juga banyak tunawisma dan juga banyak pengamen yang berkumpul di daerah itu. Selain tunawisma dan juga pengamen, kamu juga harus berhati – hati karena di kota ini banyak ada pencopet dan mereka lebih lihai dalam mencopet dibandingkan dengan pencopet di Indonesia. Jadi kamu harus jaga erat – erat dompet dan barang berharga lainnya yang kamu bawa ke kota ini.
Masalah lainnya yang tak kalah mengagangu pemandangan dikota ini adalah daerah pemukiman kumuh yang ada didaerah pinggiran. Dengan tempat hunian yang berbentuk seperti rumah susun ini dan sebagian ditempati oleh kaum imigran ini tentu saja membuat pemandangan menjadi kotor. Tapi para imigran tersebut bukan tanpa alasan tinggal disana. Karena negara Ayam Jago ini dahulu pernah membuka keran imigrasi besar – besaran akibat negara tersebut kekurangan tenaga manusia. Otomatis, keadaannya bisa dilihat seperti saat ini.
2. New York
photo via : www.independent.co.uk
Wah siapa yang tak kenal dengan gemerlap kerlap kerlip kota yang satu ini. New York adalah tidak pernah matih karena dari pagi hingga pagi ada saja aktifitas di kota ini. Jika bicara soal jumlah item ataupun yang lainnya, di kota ini bisa dibilang kamu akan menemukan banyak hal dan mungkin semua hal yang kamu cari bisa kamu temukan disini.
Hal itu memang kenyataan dan benar adanya jika kamu ke kota ini kalian akan menemukan hal – hal unik di tempat ini. Hanya saja hal yang ada disini, tidak semuanya bisa dibilang termasuk hal yang positif. Contoh saja mungkin kalau kamu melihat model pakaian orang – orang yang ada di sini, pasti akan terkaget-kaget karena ada banyak orang – orang yang berpakaian aneh di tempat ini. Selain pakaian, rasisme di tempat ini juga amat keras.
Kalau kamu kesana, bisa saja kalian bakalan dihina oleh orang – orang disana terutama karen masalah budaya ataupun agama. Intinya, dibalik gemerlapnya kota New York, ada banyak masalah sosial yang hampir mirip seperti di Paris. Contoh saja Gelandangan yang sebagain besar berkumpul di daerah Central Park, copet dan perampok yang banyak ada di kota tersebut. Hal itu dikarenakan tingkat pengangguran ditempat tersebut amat tinggi.
Sedangkan harga – harga barang, hunian dan hal lainnya, semuanya memiliki harga yang amat tinggi. Jadi kalau kamu adalah seorang mahasiswa kuliah dengan beyasiswa dan dari keluarga yang sederhana, hal pertama yang membuatmu kesulitan adalah sulitnya mencari tempat tinggal atau koskosan di sekitar kampus. Jangankan disekitar kampus, dipinggiran kota saja harganya masih amat mahal.
3. Las Vegas
photo via : www.timeout.co
Sama halnya seperti New York, kota Las Vegas juga merupakan kota yang amat sibuk dan juga glamor. Bagaimana tidak, di tempat ini ada banyak sekali hiburan yang bernuansa judi seperti kasino – kasino yang bisa kamu temui hampir disetiap sudut kota ini. Kalau kamu mempunyai uang yang berlebih, jika pergi ke tempat ini adalah hal yang biasa. Dan bahkan mungkin uangmu akan bertambah dengan banyak nya judi kasino yang ada di tempat ini.
Tapi itu untuk orang – orang yang mampu saja yang bisa mempertaruhkan banyak uangnya untuk judi. Kalau untuk orang yang gak mampu ataupun orang yang kalah judi kasinon dan langsung bangkrut, fenomena ini banyak bisa kita lihat pada warga gorong-gorong. Sesuai dengan namanya, warga gorong-gorong memang orang – orang yang tinggal di gorong – gorong alias selokan kota. Kalau kamu melihat di televisi tentang rumah – rumah yang ada di dekat kali yang mana terdapat banyak rumah – rumah reod, kumuh ataupun rumah tidak layak huni, maka untuk rumah gorong-gorong yang ada di Las Vegas jauh lebih buruk dari hal itu.
karena kesenjangan sosial di kota ini begitu terlalu besar, banyak orang – orang yang tidak mampu yang menjadikan gorong-gorong sebagai tempat tinggalnya. Sekat antara tempatnya dan tetangganya hanyalah berupa triplek tipis atau korden yang tentu saja tidak ada privasi di tempat itu. Meskipun tempat itu adalah gorong-gorong alias selokan, karena banyaknya tunawisma yang ada disana, tempat ini sudah seperti rumah – rumah petak yang ada di Indonesia.
*Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Tentu saja seperti namanya yakni gorong-gorong, tempat ini memiliki resiko penyakit berbahaya yang banyak karena keberadaan hwean-hewan kotor seperti tikus atau kecoa yang selalu ada di tempat ini. Kebanyakan orang-orang yang tinggal di tempat ini adalah para tunawisma dan orang – orang yang memiliki penghasilan rendah yang tidak mungkin baginya untuk membeli properti di lingkungan Las Vegas yang harganya selangit.
Selain kemiskinan dan kesenjangan sosial yang terlalu tinggi, di kota ini juga amat rawan dengan adanya tindak kejahatan. Bagaimana tidak, ti kota ini ada banyak sekali kasino yang bertebaran dan tentu saja semua kasino yang ada di tempat ini berisi uang alias dolar semuanya. Selain karena sering nya terjadi tindak kejahatan terutama perampokan, dengan banyaknya tempat judi dan berbagai tempat hiburan, tentu saja membuat tempat ini jadi ajang tempat peredaran obat – obatan terlarang seperti narkoba dan juga mafia.
4. Dubai
photo via : www.hindustantimes.com
Siapa yang tak kenala dengan kota termewah dan juga salah satu destinasi wisata terfavorit untuk orang – orang kaya. Kota Dubai ini bisa dibilang sama seperti Singapuranya Timur Tengah, karena merupakan negara hasil reklamasi. Seperti kota Timur Tengah kebanyakan, kota Dubai juga tak lepas dari tempatnya yang panas akibat iklim gurun yang dimiliki oleh tempat ini.
Kalau kamu punya uang yang banyak, pergi ke tempat ini bisa dibilang seperti surga. Karena di tempat ini memang ada banyak hal – hal mewah didalamnya. Apalagi perputaran uang di tempat ini amatlah cepat yang membuat banyak para pebisnis yang berinvestasi di kota ini.
Hanya saja, sama seperti kota – kota glamor sebelumnya, kota Dubai juga memiliki sisi gelapnya yang bahkan berbagai media sering membahas tentang hal ini. Contoh saja seperti pekerja-pekerja ilegal yang menjadi “tumbal” pembangunan gedung-gedung mewah di Dubai (termasuk Trump International Golf Club). Pekerja-pekerja ini biasanya datang dari India, Bangladesh, Srilanka, atau Pakistan, dan diiming-imingi gaji besar di sana.
Tetapi sayangnya, mereka malah harus bekerja dengan gaji super kecil, atau malah tidak digaji sama sekali dalam kurun waktu tertentu dengan alasan untuk mengganti biaya mengirim mereka ke Dubai, biaya visa, biaya makan, dan biaya tempat tinggal. Mereka sendiri bertempat tinggal di rumah-rumah petak kumuh, yang satu kamarnya terdiri dari beberapa orang. Intinya sih, mereka dibohongi dan dieksploitasi karena kurangnya pengetahuan mereka terkait sistem ketenaga kerjaan disana.
5. Tokyo
photo via : youtube.com
Tokyo, kota terbesar dan juga ibu kota negara Jepang ini jika kita membayangkan pasti dibenak kita adalah kota besar yang rapi dengan penduduknya sopan. Apalagi orang – orang Jepang memang terkenal akan sifatnya yang sopan, teratur dan juga tepat waktu. Tapi tentu saja makin bagus dan juga glamor sebuah kota, maka makin besar pula masalah atau problema yang di hadapi oleh kota tersebut dan tak terkecuali kota Tokyo Jepang.
Di Kota ini, hal yang paling mendasar adalah masalah prostitusi dan berbagai bentuk pornografi lainnya yang memang telah lama ada di kota – kota besar di Jepang. Ada saja agensi-agensi yang mempekerjakan anak-anak dibawah umur dan juga remaja di tempat – tempat prostitusi.
Selain masalah tersebut, masalah lain yang paling mendasar di kota ini adalah tentang masalah kejiwaan para penduduknya. Mungkin bisa dibilang masalah kejiwaan ini adalah masalah yang amat sering sekali terjadi di tempat ini jika dibandingkan dengan masalah lainnya seperti perampokan, pembunuhan ataupun masalah lainnya yang dipicu oleh kasus kemiskinan.
Di kota ini para penduduknya terkenal sebagai kota yang sibuk dan tidak suka bermalas – malasan. Para pekerja terutama laki – laki dituntut untuk selalu bekerja keras dan bahkan bekerja ala kadarnya adalah sebuah aib di Jepang. Bahkan para pekerja di Jepang merasa malu saat mereka mengambil Cuti dalam jangka waktu yang panjang. Padahal cuti kerja itu merupakan hak mereka para pekerja di Jepang.
Dengan adanya tekanan mental seperti itu dan juga tekanan dari masyarakat sekitar, membuat warganya menjadi stress, depresi dan banyak memunculkan perilaku yang menyimpang. Contoh saja seperi hikikomori yang dalam istilah jepang berarti menarik diri dari masyarakat, pelecehan seksual dan penyimpangan seksual seperti pelecehan di angkutan umum, pencurian pakaian dalam. Yang semua kasus – kasu tersebut bersumber dari tingkat depresi dan tidak kuat untuk menghadapi tekanan masyarakat yang membuatnya merasa malu dan juga merasa diri tidak berguna.
6. Bangkok, Pattaya Thailand
photo via : www.pri.org
Saat ini, pariwisata negara ini khususnya untuk kota Bangkok & Pattaya di Thailand amat berkembang. bahkan tiap tahunnya ada sekitar 15 juta wisatawan yang berkunjung ne negara ini untuk menikmati eksotisme negara ini. Apalagiu dengan adanya dunia hiburan seperti film dan juga drama yang dimiliki oaleh negara ini yang semakin berkembang dan banyak diminati oleh orang – orang di dunia. Dengan gemerlap lampu dan keglamoran yang ada di kota ini, tentus saja membaut kalian amat ingin berkunjung negri gajah putih ini.Namun tentu saja terdapat sisi lain dari kota ini yang patut kamu ketahui. Sama seperti kota – kota yang lainnya, kota – kota di Thailand memiliki banyak sisi gelap.
Yang pertama dan sering terjadi adalah adanya pemerasan kepada para wisatawan untuk mendapatkan uang dengan lebih cepat. Dengan perkembangan pariwisata dari negara ini yang semakin ramai, tentu saja membuat banyak pelancong yang berkunjung. Namun karena bahasa yang dimiliki oleh penduduk disina amat khas maka akan sulit bagi kita untuk berkomunikasi yang membuat sering kali para penduduk memanfaatkan hal itu agar para wisatawannya membayar lebih.
Karena banyak turis asing yang berdatangan, tentu saja membuat banyak sekali aksi perampokan dan pembunuhan yang terjadi kepada turis karena dianggap turis merupakan gudangnya uang. Sama seperti Jepang yang memiliki sindikat Yakuza, di Thailand juga memiliki kelompok mafia yang sangat kejam yang tidak segan – segan untuk menembak kepalamu untuk mendapatkan uang yang kita miliki. Kalau dulu sebelum gang Dolly di tutup oleh pemerintan tempat itu disebut sebagai temapat prostitusi terbesar di Asia Tenggara, kini kota – kota seperti Pattaya memiliki paraktik prostitusi yang jauh lebih besar dibandingkan di Indonesia.
Bahkan di tempat-tempat wisata di Thailand, para wanita, pria tuna susial secara terang – terangan menjajakan tubuhnya kepada para calon pelanggannya. Apalagi ditempat ini bisnis prostitusi terbilang komplit. Mulai dari Pria, Wanita, Lady Boy yang tersaji lengkap untuk para wisatawan yang memiliki keingin kearah tersebut. Berbagai jenis kelaian seksual juga wajr saja di tempat ini, seperti pria dengan lady boy, pria dengan pria, wanita dengan lady boy dan wanita dengan wanita. Keberagaman dan kelengkapan masalah prostitusi di kota ini lah yang membuat kota – kota di Thailand disebut sebagai Surga Wisata Prostitusi Dunia.
7. Mekah
photo via : www.economist.com
Mekah adalah kota suci bagi seluruh umat islam di dunia yang mana tiap tahunnya umat muslim pergi ke kota ini untuk menunaikan ibadah haji disini. Namun sayangnya karena beberapa hal, kota suci ini justru berubah menjadi kota yang berbeda yang membuat kesucian tempat ini lambat laun beruabh dan tidak bisa dikendalikan. Dibalik kesucian dari kota ini ada masalah pelik, sisi gelap yang ada di kota ini yang mungkin tak banyak orang mengetahuinya.
Yang pertama yang ada adalah adanya bisnis prostitusi di tempat ini. Yang membuatnya semakain miris, ada banyak para TKI yang melakukan bisnis ini. Kebanyakan para TKI wanita yang menjajakan tubuhnya adalah untuk mendapatkan uang karena mereka kabur dari majikannya yang kejam, namun paspor dan juga visa yang dimilikinya masih disita oleh majikannya. Hal ini membuat mereka turun ke kota Mekah saat musim haji, karena saat itulah polsi Arab Saudi memperkendur pemeriksaannya.
*Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Sisi gelap lainnya adalah ada banyaknya penipu, kususnya saat ibadah haji berlangsung. Kebanyakan kasus penipuan dialami oleh para calon jemaah yang antusias menjalankan ibadah haji dengan baik. Mereka biasanya ditipu oleh para penduduk lokal. Namun, tentu saja hal seperti itu tidak dipublikasikan oleh pihak Arab Saudi. Karena hal seperti itu akan mencoreng kesucian kota Mekah. Namun hal seperti itu (penipuan) memang kerap kali terjadi dan menyusahkan banyka orang. Apalagi saat ibadah Haji berlangsung, polisi tidak akan melakukan penjagaan yang ketat.
8. Hongkong
photo via : travel.tribunnews.com
Bagi orang – orang, keglamoran kota Hongkong bisa dibilang tidak perlu diragukan lagi. Apalagi Hongkong merupakan salah satu kota terkaya di Asia dan masuk dalam kota termahal nomor 14 di dunia versi survei Economist Inteligence Unit pada tahun 2013. Dengan banyaknya gedung pencakar langit dan juga gedung – gedung tinggi lainnya, tentu saja membuat kota ini menjadi kota yang ingin dikunjungi. Bagi para miliuner, mereka biasanya tinggal di rumah yang besar dan juga mewah yang menghadap ke Victoria Peak yang tentu saja memeiliki pemandangan yang amat indah.
Dibalik gemerlapnya kota ini, ada sisi gelap yang tak kalah kelamnya. Dengan kemajuan yang terus berkembang di kota ini, membuat kehidupan terutama kesenjangan sosial jadi amat terlihat. Orang yang kaya, akan amat terlihat jelas dengan berbagai kemewahan yang dimilikinya, sedangkan untuk orang – orang miskin akan terlihat jelas dari hunianya yang amat tak layak.
Kalau di Indonesia atau dinegara manapun, yang namanya kandang amat identik dengan hewan peliharaan dimana kita menaruh dan memelihara hewan peliharaan kita di tempat tersebut. Namun berbeda dengan di Hongkong. kandang – kandang yang biasanya dipakai untuk hewan merupakan jenis rumah di tempat itu. Orang – orang yang kurang mampu kebanyakan menywa kandang – kandang yang disusun layaknya rumah susun untuk mereka tinggali.
Kandang disini memang kandang sebenarnya seperti yang biasa kita lihat dan bukan lah kata kiasan. Rumah kandang ini dibuat dari besi dan jeroji besi yang berukuran sekitar 1,8m x 0,7 meter yang ditempati oleh satu orang dimana ditempat itulah mereka tidur dan meletakkan barang – barang pribadi mereka. Selain ukurannya yang amat kecil dan bentuknya yang seperti itu, rumah ini juga tidak gratis loh. Mereka harus membayar rumah – rumah ini sebesar HK$ 1.700-1.900 per tahun atau setara dengan Rp 2,9-3,2 juta untuk tinggal di kandang ini. Sungguh potret kehidupan yang amat miris.