Inilah Pos Keuangan yang Wajib Kamu Buat Agar Keuanganmu Lebih Sehat
Udah tahun 2021 nih! Siapa nih yang dompetnya masih aja bokek? Punya penghasilan rutin bulanan tapi rasanya kok selalu habis? Udah kerja bertahun-tahun, tapi sampai saat ini belum punya simpanan ataupun tabungan. Kalau kalian berada dalam situasi tersebut, itu tandanya kalian butuh pengelolaan keuangan yang tepat guys! Sebaiknya kamu merencanakan keuangan bulanan dengan cermat. Pengelolaan keuangan yang tepat juga akan membantu kamu untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan kebutuhan pribadi setiap bulannya.
Mengelola keuangan pribadi memang sangat sulit untuk diaplikasikan jika tidak memiliki dasar pengelolaan dan komitmen. Untuk itu, kamu perlu metode penyusunan anggaran keuangan pribadi untuk mempermudah kamu dalam mengelola keuangan pribadi kamu. Caranya dengan membagi uang pendapatan kamu kedalam beberapa pos keuangan dengan persentase ideal di tiap pos. Seperti apa pos keuangan yang bisa membantu kamu agar kondisi keuangan lebih sehat? Berikut ulasannya!
1. Amal 10%
Pos keuangan pertama yang harus segera kamu buat setelah mendapatkan penghasilan rutin bulanan adalah pos keungan untuk amal. Kamu harus menyisihkan setidaknya 10 % dari pendapatan bulanan kamu untuk diamalkan ke pada mereka yang membutuhkan. Karena sebagian dari rejeki kita adalah hak bagi mereka yang membutuhkan.
2. Tabungan 10%
Kalau kalian memiliki pendapatan yang pas-pasan, maka jangan berpikiran untuk menabung dilain kali, ataupun menunggu saat pendapatan kamu mengalami peningkatan. Meskipun hanya sedikit, setidaknya, tiap bulannya kamu menyisihkan uang untuk ditabung. Kamu bisa menyisihkan 10% pedapatan kamu untuk ditabung. Namun kamu harus ingat, dalam menabung, kalian harus menyisihkan uangnya terlebih dahulu, bukan menggunakan uang sisa untuk menabung.
3. Makan 10-15%
Ketika kamu berkomitmen untuk mengubah kondisi keuangan kamu, maka pos keuangan satu ini wajib kamu buat. Mungkin sekilas, menyisihkan uang untuk makan sehari-hari adalah masalah sepele. Namun kalau kamu tidak bisa menawan godaan untuk mencoba makanan ini atau itu apalagi yang sedang trend, secara perlahan uang yang kamu tabung pada akhirnya akan habis hanya untuk mencoba makanan baru. Untuk itu, kamu harus membuat pos keuangan dalam kategori makanan sebesar 10-15% dari pendapatan kamu. Kamu hanya bisa memakai 10-15% dari pendapatan tersebut untuk makan, baik makan di rumah atau ketika sedang di luar rumah.
4. Keperluan Rutin 5-10%
Pos keuangan berikutnya adalah pos keuangan untuk keperluan rutin sebesar 5-10% dari pendapatan kamu. Sesuai namanya, keperluan rutin, pos keuangan ini berisi anggaran untuk keperluan rutin seperti pembayaran listrik, air, gas untuk kompor, iuran perumahan, hingga biaya telepon. Nah untuk mengakali anggaran ini agar tidak membengkak, kamu harus membiasakan gaya hidup hemat energi. Tidak menyalakan listrik atau lampu jika tidak dibutuhkan, matikan AC dan kipas angin jika tidak dibutuhkan, dan berhemat dalam menggunakan air ketika untuk mandi atau mencuci.
5. Tempat Tinggal 25%
Khusus buat kamu yang tinggal indekos atau mengontrak rumah, maka pastikan biaya sewa rumah kamu tidak lebih 25% dari pendapatan bulanan kalian. Misalkan pendapatan bulanan kamu sebesar Rp 5.000.000 maka biaya sewa tempat tinggal maksimal adalah Rp 1.250.000. Jangan mengeluarkan terlalu banyak uang hanya untuk tempat tinggal.
6. Transportasi 10%
Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang tak lepas dari yang namanya transportasi. Apalagi kalau kamu bekerja ditempat yang lumayan jauh sehingga membutuhkan transportasi untuk mencapainya. Untuk itu, buatlah pos anggaran untuk transportasi sebesar 10 % dari pendapatan kamu. Ini khusus buat kamu yang menggunakan kendaraan pribadi untuk menghantarmu ke tempat tujuan. Namun kalau memungkinkan, alangkah lebih hemat jika kamu menggunakan transportasi umum yang biayanya jauh lebih murah daripada mengendarai kendaraan pribadi.
7. Kesehatan 5-10%
Kesehatan sangat mahal harganya, oleh karena itu, kamu juga harus membuat pos keuangan untuk kesehatan sebesar 5-10% dari pendapatan kamu. Gunakan anggaran tersebut untuk rutin memeriksa kesehatan kalian. Kalian bisa melakukan pengecekan sederhana seperti pemerikasaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat secara rutin setiap bulan dan pemeriksaan menyeluruh setiap tahun sekali. Kesehatan yang terjaga tentu akan membuat kita lebih produktif dalam menghasilkan pendapatan.
8. Asuransi 10-25%
Jangan anggap remeh asuransi, justru saat kamu masih sehat dan masih dalam usia produktif, kamu harus gencar menyisihkan anggaran kamu untuk dana asuransi kesehatan, setidaknya sebesar 10-25% dari pendapatan kamu. Lebih baik mempersiapkan cadangan dana sejak awal daripada nanti kalian kebingungan ketika tiba-tiba terjadi hal yang tidak diinginkan terkait kesehatan dan tidak memiliki biaya. Di Indonesia sendiri, saat ini sudah banyak pilihan asuransi kesehatan, mulai BPJS hingga asuransi kesehatan khusus.
9. Hiburan 5-10%
Jangan fokus untuk nabung terus, kamu juga memiliki jatah sebensar 5-10% dari pendapatan kamu untuk bersenang-senang lho. Kerja keras kamu selama ini juga wajib dihargai. Untuk itu, sisihkan sedikit pendapatan kamu untuk biaya hiburan. Kalian bisa gunakan dana hiburan ini melakukan berbagai hal yang kamu suka, mulai jalan-jalan, nonton bioskop, perawatan ke salon dll.
10. Pengeluaran pribadi 5-10%
Pos keuangan selanjutnya yang wajib kamu perhatikan adalah pos keuangan untuk pengeluaran pribadi. Seperti kebanyakan kasus yang terjadi, seseorang tidak bisa menjaga kondisi keuangannya tetap stabil karena terpengaruh dengan gaya hidup yang boros. Tergoda untuk membeli ini dan itu, jadi nggak heran, sebelum tanggal gajian, uang di dompet dan tabungan sudah terkuras habis.
Maka dari itu, kamu harus bisa mengerem kebiasaan berbelanja dengan mengatur anggaran berfoya-foya kamu. Kamu hanya bisa menggunakan 5-10% pendapatan kamu untuk berbelanja keperluan pribadi. Kamu bisa memanfaatkan 5-10% pendapatan kamu untuk membeli skincare yang benar-benar kamu butuhkan, sepatu, baju, ataupun benda-benda yang kamu inginkan. Ketika anggaran di pos ini sudah habis, maka sudah saatnya kalian berhenti berbelanja dan sebaiknya hindari berutang.
11. Dana darurat 5-10%
Pos keuangan terakhir yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah dana darurat sebesar 5-10% dari pendapatan kamu. Seperti namanya, dana darurat ini bisa kamu manfaatkan untuk keperluan-keperluan mendadak yang tidak terencanakan, seperti tiba-tiba mendapat undangan pernikahan dari rekan kerja. Atau tiba-tiba harus ganti ban kendaraan yang bocor. Jikapun pada bulan ini pos ini tidak terpakai, maka kamu bisa mengalokasikannya untuk tabungan di bulan depan. Kita kita tidak tahu akan ada kejadian apa ke depannya, untuk itu menyisihkan sedikit keuangan untuk dana darurat sangatlah penting untuk menjaga kondisi keuangan kamu tetap sehat.
Itu dia beberapa pos keuangan yang wajib kamu buat agar kondisi keuangan kamu lebih sehat di tahun 2021. Pastikan kamu harus berkomitmen dengan diri sendiri sebelum menerapkan pos keuangan diatas. Semoga artikel kali ini bermanfaat!