Pria ini Dipaksa Menikah Sambil Ditodong dengan Pistol

Dibuat oleh blogunik

Pernikahan sebenarnya adalah penyatuan dua buah insan manusia yang saling mencintai dan juga penyatuan dua buah keluarga dalam sebuha ikatan pernikahan. Pernikahan antara mempelai pria dan wanita biasanya sudah direncanakan sejak lama oleh kedua mempelai. Karena diperlukan persiapan yang matang baik secara mental dan material, tak jarang proses persiapan pernikahan berlangsung cukup lama.

Namun tidak semua pernikahan yang ada di dunia ini berlandaskan persaaan cinta. Banyak diantara pernikahan yang terjadi ini didasarkan pada sebuah paksaan. Dimana seorang mempelai wanita yang dipaksa untuk menikah dengan pria yang tidak ia cintai karena suatu alasan. Meskipun kebanyakan korban dari pernikahan paksa ini adalah kamu wanita, namun tidak jarang kaum pria juga pernah ada yang mengalami hal yang serupa seperti kasus yang baru-baru ini menghebohkan dunia maya yang dialami oleh Vinod Kumar di India.

Kisah menyedihkan yang dialami oleh vinod kumar ini diawali saat ia pergi ke Patna untuk menghadiri resepsi pernikahan seorang temannya pada 2 Desember 2017. Setelah sampai di Patna, kumar diajak untuk bertemu seorang kenalan yang bernama Surendra Yadav. Kumar mengetaui, bahwa Yadav dan seorang temannya telah merencanakan penculikan terhadap dirinya ini.

photo via : www.thesun.co.uk

“Saya dan teman saya disandera ketika berada di Gopkita, dan Surendra beserta keluarganya terus menggoncangkan tubuh kami,” ungkap Kumar. Salah satu anggota keluarga Yadav menodongkan pistolnya kepada Kumar, dan memaksanya agar menikahi perempuan di keluarga mereka”.

Selanjutnya ia dibawa ke tempat di mana seorang mempelai wanita telah menunggu. “Diam! Kami akan menikahkanmu, bukannya menggantungmu!” Demikian teriakan keluarga sang wanita yang tak pernah ditemui apalagi dikenalnya. Menurut laporan, praktik pernikahan seperti ini biasa dilakukan di kawasan Bihar.

Apa yang dikenal sebagai Pakadua Vivah ini merupakan sebuah praktik pernikahan paksa. Biasanya dilakukan oleh keluarga perempuan yang ingin menikahkan anaknya tapi tak mampu membayar uang mahar. Vinod sendiri terlihat menangis dan mengatakan dirinya tidak mau dinikahkan secara paksa karena belum ada restu dari orangtuanya.

Karena takut akan keselamatannya, Kumar terpaksa menuruti permintaan Yadav. Pernikahan keduanya diabadikan, dan diunggah ke situs YouTube. Sepanjang upacara, Kumar terus menangis sehingga salah satu keluarga si perempuan menghampiri Kumar sambil mengusap air matanya.

photo via : www.mirror.co.uk

“Mengapa Anda khawatir? Kami hanya merayakan pernikahan Anda,” ujar perempuan tersebut sambil terus mengusap muka Kumar. Pasca-menikah, keluarga Yadav masih terus menyandera Kumar di rumah mereka.

Saat senjata api diarahkan tepat di kepalanya, ia tak bisa menolak. Lalu bagaimana Vinod bisa terpilih? “Aku berbincang dengan keluarga perempuan di resepsi yang aku hadiri. Lalu mereka memintaku pergi tapi nyatanya aku diculik,” katanya.

Vinod dibawa ke sebuah rumah dan dipaksa menikahi perempuan asing. “Aku tak pernah bertemu dengannya, sama sekali tak mengenalnya,” katanya. Meski praktik ini dianggap biasa tapi yang tak biasa, kali ini polisi turun tangan atas laporan keluarga mempelai pria.

Namun, kakak Vinod Kumar, Awadhesh, menjelaskan bahwa kontribusi polisi dalam kasus ini amatlah kecil. Petugas kepolisian menganggap penculikan tersebut bukanlah suatu tindakan kriminal. Polisi menganggap Pakdua Shadi adalah sebuah “penyakit sosial”.