Uniknya Masjid Yang Di Bangun Dengan Lumpur, Tak Kalah Menakjubkan Dari Yang Berlapis Emas

Dibuat oleh blogunik

Di zaman sekarang ini memang kemajuan dalam bidang arsitektur tak dapat dipungkiri lagi, berbagai macam bangunan dibangun sedemikian rupa dengan bahan-bahan modern dan berkualiatas tinggi sehingga dapat menciptakan bangunan yang berkelas. Namun Pada zaman dulu dimana belum terdapat beton, besi, ataupun semen, lumpurlah yang memegang peranan penting untuk pembangunan di zaman dulu. Tapi walaupun menggunakan lumpur sebagai bahan utama pembangunan, hasil bangunan yang mereka buat pada zaman dulu tak kalah mewah dan memukau dengan bangunan-bangunan yang ada pada zaman sekarang. Seperti beberapa masjid ini yang terbuat dari lumpur dan bahkan masih sangat kokoh hingga saat ini. Masjid-masjid inipun memiliki seni arsitektur yang tak kalah unik dengan masjid zaman sekarang walaupun terbuat dari lumpur. Berikut masjid-masjid di dunia yang terbuat dari lumpur.

1. Masjid Sankore (Timbuktu-Mali)

Photo Via : newsrescue.com

Masjid yang terletak di kota Timbuktu, Mali ini sangat terkenal karena mempunyai bentuk yang unik seperti istana pasir. Masjid Sankore ini dibangun pada wal abad 15 M pada akhir kejayaan Kerajaan Mali. Pada masanya masjid ini dijadikan sebagai pusat pengajaran ilmu agama di Timbuku. Masjid yang terkenal dengan bentuknya yang unik ini merupakan satu dari tiga masjid pusat pembelajaran kuno di Timbuktu, Dua masjid lainnya adalah Masjid Sidi Yahya dan Masjid Djinguereber, yang juga tersohor di Timbuktu.

Pada awalnya, Sankore hanya digunakan sebagai masjid. Namun seorang wanita lokal, Madinka, dengan kekayaannya mengubah Sankore menjadi lembaga pengajaran kelas dunia dengan profesor yang setara dengan di luar Afrika. Masjid yang saat ini sudah menjadi pusat pendidikan kelas dunia itu dirancang sedemikian rupa, sehingga dimensi bangunan tepat menghadap ke Ka’bah di Makkah.

2. Masjid Djinguereber (Timbuktu-Mali)

Photo Via : architectureindevelopment.org

Salah satu masjid terbesar di Timbuktu setelah Sankore ini pusat studi yang terkenal di Mali. Yang menjadikan bangunan ini unik adalah, bahan utama untuk bangunannya sendiri. Bangunan ini selain terbuat dari batu kapur, seluruh bangunan masjid terbuat dari tanah dan bahan-bahan organik seperti serabut, jerami dan kayu. Konstruksi masjid Djingarei dibangun dari batu bata lumpur dan kayu merupakan arsitektur khas Sudano-Sahel. Djingareyber adalah salah satu dari tiga madrasah yang merupakan bagian dari Universitas Sankore.

Masjid ini tercatat dalam daftar situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1988. Masjid-masjid di Timbuktu adalah peninggalan sejarah dunia, yang dibangun oleh para ulama Sufi berabad-abad lalu. Menurut catatan sejarah, Timbuktu pernah menjadi pusat pendidikan Islam bertempat di tiga masjid besar yang dibangun pada abad ke-15 dan ke-16.

3. Masjid Larabanga (Republik Ghana)

Photo Via : www.africa.com

Masjid Larabanga menjadi salah satu dari beberapa masjid-masjid menakjubkan khas Afrika yang terbuat dari lumpur, menambah khasanah seni bangunan masjid di dunia Islam. Masjid ini disebut-sebut sebagai masjid tertua di Ghana dan kawasan Afrika Barat, selain itu masjid ini juga disebut sebagai Mekahnya Afrika barat karena kekayaan sejarah dan nilai arsitekturnya. Lokasi Masjid Larabanga ini terletak di Sawla Damongo Road, Larabanga.

4. Masjid Raya Agadez (Nigeria)

Photo Via : en.wikivoyage.org

Terletak di daerah Air Massif di tengah-tengah Negara Nigeria. Masjid ini dibangun pada awal abad ke-16, seperti bangunan tradisional lainnya di Afrika, masjid ini pun dibangun dari lumpur dan potongan-potongan kayu dan mempunyai menara setinggi 30 meter dengan bentuk unik, yang merupakan menara bersejarah dan paling terkenal di Afrika sub-Sahara.

Potongan-potongan kayu yang dipasang di sekeliling dinding menara selain untuk memperkuat struktur bangunan juga difungsikan sebagai tangga ketika merenovasi atau memperbaiki bangunan. Masjid Raya Agadez merupakan sebuah arsitektur masjid yang luar biasa, terbuat dari batu bata yang dicampur tanah liat.

Photo Via : edgewood.news

Menara ini pun menjadi bangunan batu bata tanah liat tertinggi di dunia. Meski sudah berumur ratusan tahun, bangunan masjid dan menara yang terbuat dari batu bata tanah liat di Agadez masih terawat dengan baik hingga kini. Masjid ini menjadi bukti peradaban tinggi di masa lalu. Dan hingga kini bangunan tersebut masih kokoh.

5. Masjid Agung (Bobo Dioulasso-Burkina Faso)

Photo Via : www.alluringworld.com

Burkina Faso adalah salah satu Negara di Afrika yang memiliki masjid tua. Tepatnya di kota Bobo Dioulasso, berdiri sebuah masjid kuno yang bercirikan arsitektur Banco Sudaness. Diberi nama Masjid Tua Bobo Dioulasso atau dalam bahasa Prancisnya disebut grande mosquée de Dioulassoba atau Masjid Agung Dioulasso. Balok-balok kayu masih menjadi andalan untuk membangun masjid di kawasan utara Burkina Faso hingga wilayah selatan Mali dan Nigeria hingga ke Bani, Bankas atau Djene di Republik Mali.

Seperti bangunan Masjid Unik Terbuat Dari Lumpur Afrika Barat lainnya, masjid agung Bobo Doulasso juga dilengkapi dengan potongan kayu yang menyembul keluar dari dinding lumpur yang selain berfungsi sebagai penguat bangunan dan juga sebagai tangga naik dan turun bagi para pekerja yang memperbaiki masjid ini dari kerusakan akibat gerusan hujan sepanjang tahun.

6. Masjid Sidi Yahya (Timbuktu-Mali)

Photo Via : savingantiquities.org

Masjid ini terletak di sebelah selatan Masjid Sankore yang lebih terkenal. Pembangunan Masjid Sidi Yahya dimulai pada tahun 1400 oleh Sheikh El-Mokhtar Hamalla dengan harapan orang suci yang besar. Butuh waktu 40 tahun untuk menyelesaikannya. Pada 1441 Mohamed Naddah, gubernur kota Timbuktu, menunjuk Sidi Yahya sebagai imam pertama. Sidi Yahya sendiri adalah nama untuk pertama imam dan kepala profesor nya Sidi Yahya (juga disebut Sidi Yahya Tadelsi atau Sidi Yahya Al Andalusi).

Sidi Yahya adalah masjid dan madrasah di Timbuktu di negara Afrika Barat Mali yang selesai konstruksi tahun 1440. Sidi Yahya bersama dengan Djinguereber dan Sankore menyusun “Universitas” Timbuktu. Banyak penduduk yang mengeramatkan dan menganggap masjid ini suci dikarenakan terdapat makam tokoh setempat di dalamnya. Namun, Juli lalu kelompok militan Islam menghancurkan sebagian bangunan masjid yang ditengarai sebagai sumber kesyirikan. Wallahu a’lam.

7. Masjid Raya Djenné (Afrika Barat)

Photo Via : www.palacetravel.com

Masjid Raya Djenné adalah bangunan dari lumpur terbesar di dunia dan dianggap oleh banyak arsitek sebagai gaya arsitektur Sudano-Sahelian terbaik. Masjid ini terletak di kota Djenné, Mali, di dekat Sungai Bani. Terletak di kota Djenne, Republik Mali di Afrika Barat, yang merupakan bagian koloni Perancis. Masjid pertama di tempat ini dibangun pada abad ke-13 kemudian dibangun kembali selama 3 tahun (1906 – 1909) dengan bantuan pemerintah Perancis.

Dalam membangun masjid ini, sang arsitek, Ismaila Traore, menggunakan bahan-bahan tradisional seperti batang dan cabang pohon yang diaduk bersamaan bata lumpur kering dan juga tanah liat. Dinding Masjid yang dibangun di atas tanah seluas 5.625 meter persegi ini terbuat dari bata lumpur yang dijemur di bawah matahari (disebut ferey) sedang bagian luarnya diplester dengan lumpur yang lembut.

Masjid Agung Djenne memang dinilai sangat unik, namun juga selalu berubah-ubah. Karena terbuat dari lumpur, maka masalah terbesar adalah cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim di Mali yang ekstrim melibatkan panas yang berkepanjangan, tingkat kelembaban tinggi dan juga erosi. Akibatnya, bangunan Masjid Agung sering mengalami distorsi. Para sejarahwan menilai jika secara keseluruhan desain dari masjid ini kebanyakan dipengaruhi oleh gaya desain Sudan.

Baca Juga :

 Wisata Muslim Terbaik di Dunia