Fakta Aplikasi Clubhouse yang Lagi Trending

Udah pada tahu belum nih tentang aplikasi teranyar yang sedang trending yakni aplikasi Clubhouse? Nggak kalah dari Tiktok, aplikasi bernama Clubhouse ini dalam sekejap menjadi viral dikarenakan memiliki fitur baru yang membuat banyak orang tertarik menggunakan aplikasi satu ini. Apalagi setelah kemunculan CEO Tesla sekaligus CEO SpaceX, Elon Musk yang melakukan sesi perbincangan dengan CEO Robinhood, Vlad Tenev di aplikasi ini. Kemudian ada juga influencer media sosial asal Indonesia, Reza Arap Oktovian juga diketahui telah ikut bergabung dengan Clubhouse, hal ini semakin membuat banyak warganet penasaran dan tertarik dengan aplikasi satu ini.

Nah agar kalian tidak bertanya-tanya, Aplikasi Clubhouse sendiri merupakan aplikasi obrolan suara yang didirikan oleh Paul Davision dan Rohan Seth. Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan software Alpha Exploration Co dan dirilis pada Maret 2020 lalu.

Lewat aplikasi Clubhouse, kamu bisa melakukan streaming audio, melakukan panggilan suara, hingga membuat acara dengan topik khusus yang dikemas mirip seperti podcast. Kamu bisa mendengar perbincangan secara live atau langsung, bahkan bisa bertanya pada host atau moderator dalam setiap topik yang dibicarakan.

Sederhananya, Clubhouse merupakan platform untuk diskusi virtual dengan topik tertentu yang nantinya dapat disaksikan secara langsung oleh pengguna lainnya. Mungkin bisa dibilang aplikasi ini mirip dengan zoom meeting namun dalam versi kamera yang dinonaktifkan.

Sebelum kamu menggunakan aplikasi Clubhouse ada baiknya, kita cari tahu terlebih dahulu tentang fakta-fakta menarik dari aplikasi Clubhouse berikut ini. So let’s check it out guys!

1. Tampilan Clubhouse

photo via thekoolsource.net

Seperti yang disebutkan tadi, Clubhouse merupakan aplikasi yang mengkhususkan obrolan suara, jadi berbeda dari tampilan media sosial lainnya. Tampilannya hanya gambar profil dan suara. Tidak ada postingan, tidak ada gambar atau video dan tidak ada Direct Message untuk dimasuki.

2. Baru tersedia di IOS

photo via apps.apple.com

Bagi pengguna Android yang ingin menggunakan aplikasi ini, harap bersabar, karena aplikasi Clubhouse saat ini baru tersedia hanya untuk sistem operasi iOS. Yang mana artinya, baru pengguna perangkat besutan Apple seperti iPhone, iPad, dan iPod Touch yang bisa menginstal dan menggunakan aplikasi satu ini. Itupun hanya kompatibel di iOS 13 atau yang lebih baru.

3. Cara kerja Clubhouse

photo via augsburger-allgemeine.de

Ruang Clubhouse mengatur orang ke dalam tiga kelompok yakni Tuan rumah, moderator, dan anggota audiens. Tampilannya terlihat seperti diskusi panel virtual di konferensi. Pembawa acara dan moderator mengontrol aliran percakapan seperti siapa yang dapat berbicara dan kapan. Anggota audiens dapat menggunakan fungsi “raise hand” untuk bergabung dengan panel di panggung virtual dan berbicara.

4. Harus memiliki undangan

photo via bustle.com

Meski kamu telah menginstal aplikasi ini pada smartphone kamu, namun kamu belum bisa mendaftar dan membuat akun di aplikasi ini. Pasalnya, Clubhouse menggunakan metode bergabung alias “Join” untuk dapat mengakses aplikasi ini.

Artinya, kamu yang belum memiliki akun dan berencana untuk membuat akun, harus mendapat undangan terlebih dahulu dari orang yang sudah menjadi anggota Clubhouse sebelumnya untuk dapat membuat akun baru.

Tiap anggota baru nantinya akan mendapat hak untuk mengundang dua orang lainnya. Nah cara mengundangnya ini, pengundang harus memiliki nomor telepon orang yang akan diundang, untuk dikirimi pesan berisi tautan ke situs Clubhouse. Dan orang yang diundang harus masuk dengan nomor telepon itu.

5. Bisa ditautkan ke Twitter dan kontak

photo via allthings.how

Kamu juga bisa menautkan akun Twitter kamu ke Clubhouse jika kamu tidak ingin direpotkan dengan melengkapi profil dari awal. Pasalnya setelah ditautkan, profil yang kamu gunakan di Twitter akan digunakan pada Clubhouse.

Clubhouse juga mendorong kamu untuk menautkan kontak, dengan alasan memudahkan menemukan orang untuk diikuti. Tapi kamu tidak perlu repot-repot jika isi daftar kontak kamu bukanlah orang-orang yang berpengaruh dimedia sosial seperti influencer.

Nah setelah kamu masuk, kamu dapat memverifikasi alamat email dengan layanan tersebut sehingga kamu menjadikannya sebagai metode untuk menyambungkan kembali jika ada masalah.

6. Memiliki banyak topik pembicaraan yang dapat diikuti

photo via pcmag.com

Jika kamu telah memiliki akun dan mendapatkan akses untuk berselancar di aplikasi ini, maka kamu akan mendapati bahwa aplikasi ini menawarkan banyak pilihan room yang penuh dengan topik percakapan yang inspiring dan menarik untuk diikuti. Mulai dari olahraga, kesehatan, teknologi, fashion, kuliner, hingga game.

Kamu bisa join dalam salah satu room atau lebih sesuai dengan topik yang kamu sukai. Misalnya, kamu suka dengan perbincangan tentang fashion, kamu bisa join dalam room yang membahas tentang fashion. Nah, dalam room tersebut, bukan hal mustahil kalau kamu bisa bertemu dengan selebgram fashion ternama, bahkan pemilik brand fashion itu sendiri. Semakin banyak topik dan orang yang kamu ikuti, semakin besar kemungkinan kamu mendapatkan saran untuk room lainnya yang sesuai dengan minat kamu.

7. Apakah ruang percakapan di aplikasi Clubhouse aman?

photo via internetmatters.org

Ruang percakapan di Clubhouse bisa muncul dan menghilang saat orang meluncurkan atau mengakhirinya. Dan Clubhouse menjamin tidak ada percakapan yang direkam oleh pihak Clubhouse. Namun bukan berarti pengguna aplikasi Clubhouse tidak memiliki cara untuk merekam isi percakapan. Jadi kamu juga tetap harus berhati-hati dalam menjaga ucapan agar tetap sopan.

Selain itu, perlu kamu ketahui, Clubhouse juga mengklaim kalau mereka tidak akan mengekspos keberadaan pengguna karena kamera benar-benar tidak berfungsi dalam aplikasi ini. Artinya pengguna hanya dapat berkumpul dengan orang lain dan mengobrol hanya lewat audio tanpa ada gambar, video atau bahkan pesan teks. Hal ini akan menjaga privasi pengguna agar lebih fokus dengan percakapan hingga belajar dengan hal-hal baru sesuai topik yang dipilih.

8. Strategi Clubhouse dalam membuat pengguna enggan meninggalkan aplikasi ini

photo via bbc.com

Ketinggalan berita yang lagi viral memang membuat kita menjadi greget. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Clubhouse. Perlu kamu ketahui, aplikasi ini memanfaatkan konsep Fear of Missing Out (FOMO) atau “takut ketinggalan hal baru” untuk menggaet dan memastikan penggunanya tetap bertahan di aplikasi itu. Apabila pengguna tidak online ketika percakapan sedang berlangsung di Clubhouse, maka pengguna akan ketinggalan informasi terkini yang sedang dibicarakan. Dengan begini, so pasti mereka yang demam dengan informasi-informasi terkini akan betah berselancar di aplikasi satu ini.

9. Berapa banyak orang yang bisa terlibat dalam percakapan?

photo via yourstory.com

Untuk saat ini, batas jumlah peserta dalam satu ruang topik percakapan maksimal adalah 5000 orang. Namun jumlah ini sudah lebih dari cukup sehingga memungkinkan kalian untuk mengadakan seminar online lewat aplikasi ini.

10. Tidak terbatas waktu

photo via gadgetstouse.com

Tidak seperti seminar atau podcast yang memiliki batas waktu, percakapan di aplikasi Clubhouse ini tidak terbatas waktu. Tidak ada batasan waktu untuk berbicara tentang suatu topik. Kamu bisa membuka room atau join dengan sebuah room dengan topik yang kamu suka selama seharian. Kalau lelah, kamu bisa menutup atau meninggalkan percakapan kapan saja yang kamu inginkan.

11. Kelebihan Clubhouse

photo via petapixel.com

Keunggulan Clubhouse yang membuat banyak orang tertarik adalah pengguna yang memiliki kesempatan besar untuk mengobrol langsung dengan orang-orang terkenal dan profesional dibidangnya. Seperti para artis, pengusaha sukses, para beauty vlogger terkenal hingga para selebgram. Kamu tentu bisa mendengarkan pengalaman yang mereka bagikan lewat room percakapan secara realtime bahkan kamu bisa bertanya langsung dengan menekan menu “raise hand”. Kapan lagi bisa ngobrol secara langsung dengan tokoh favorit kamu secara gratis kalau bukan di Clubhouse?

12. Kelemahan Clubhouse

photo via nypost.com

Mengingat, Clubhouse adalah platforrm untuk berbincang secara realtime, tentu tidak ada yang bisa menjamin jika setiap pengguna memiliki tujuan positif untuk bergabung dalam platform ini. Seperti yang terjadi di media sosial lainnya, akan selalu ada ujaran kebencian dan pelecehan tanpa bisa dikendalikan. Sayangnya, Clubhouse baru bisa membuat institute community moderation guidelines pada bulan Oktober mendatang.

13. Terancam diblokir Kominfo

photo via hypebeast.com

Meski populer, namun aplikasi yang ditenarkan oleh Elon Musk ini ternyata terancam diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pasalnya Clubhouse belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 5 tahun 2020 yang diundangkan pada November lalu.

Kita berdoa saja agar pihak Clubhouse bisa secepatnya mengurus pendaftaran, karena proses pendaftaran PSE hanya dibuka selama enam bulan atau akan ditutup pada 24 Mei 2021. Bila pada batas waktu tersebut Clubhouse belum terdaftar di PSE, maka Kominfo akan memberikan sanksi administratif berupa pemutusan akses atau blokir.

14. Sedang dikembangkan untuk pengguna Android

photo via 9to5google.com

Meski kini baru tersedia untuk pengguna perangkat Apple, namun pihak pendiri Clubhouse menyatakan kalau Aplikasi obrolan audio ini kedepannya akan bisa digunakan oleh semua orang. Bahkan diketahui sedang mengerjakan aplikasi Clubhouse untuk versi Android. Namun, belum ada keterangan spesifik terkait proses atau jadwal perilisan Clubhouse versi Android.

Itu dia beberapa fakta menarik dibalik aplikasi Clubhouse yang kini sedang trending. Bagaimana menurut kalian? Tertarik menjadi salah satu pengguna Clubhouse?