Gojek Siap Melebarkan sayap ke Empat Negara Asia Tenggara
Setelah sebelumnya, tepatnya beberapa hari yang lalu layanan Uber untuk Asia Tenggara resmi diakusisi oleh Grab, tentu saja persaingan transportasi online menjadi amat ketat dimana untuk di Indonesia sendiri hanya menyisakan go-jek dan grab saja. Merespon tindakan akusisi yang dilakukan oleh Grab ini, Layanan transportasi online sekaligus perusahaan pembayaran yakni Go-Jek kabarnya akan segera mengumumkan ekspansi bisnis mereka ke negara lain di Asia Tenggara.
Berdasarkan laporan Reuters, perusahaan ini akan segera mengumumkan ekspansi bisnisnya ke negara lain di Asia Tenggara sesuai dengan sebuah email di kalangan internal Go-Jek yang sempat dilihat oleh Reuters. Dalam Emailnya tersebut, CEO Go-Jek, Nadiem Makarim menyebutkan bahwa startup Indonesia yang menyandang gelar Unicorn ini akan melakukan ekspansi bisnis ke empat negara Asia Tenggara tahun ini.
Meskipun dalam emailnya tersebut tidak disebutkan negara mana saja yang akan disasar oleh layanan Go-Jek ini, namun beberapa waktu lalu, Chief Technology Officer Go-Jek Ajay Gore menyebut, Go-Jek berupaya menghadirkan layanan di Filipina pada tahun 2018. Dalam emailnya tersebut juga disebutkan apabila persiapan untuk ekspansi tersebut sedang berjalan dan dalam beberapa minggu kedepan peluncuran Go-Jek di negara baru pertama kali akan diumumkan. Sedangkan untuk tiga negara Asia Tenggara lainnya akan diluncurkan pada pertengahan tahun ini.
Dalam usahanya untuk ekspansi ke negara tetangga, Go-Jek juga telah mendapatkan suntikan modal dalam jumlah besar sehingga ekspansi ke negara asia tenggara lainnya bukanlah hal yang mustahil. Adapun sumber dana yang sebelumnya didapatkan oleh Go- Jek bersumber dari Alphabet (induk usaha Google), Tencent Holdings dari Tiongkok, investor Singapura Temasek dan Meituan-Dianping dari Tiongkok.
Menanggapi akusisi Grab terhadap Uber, Nadiem menganggap hal tersebut merupakan kesempatan yang lebih baik bagi Go-Jek. Karena dengan lebih sedikit pemain berarti jalur untuk melanjutkan dan memperdalam kepemimpinan pasar Go-Jek di Indonesia bisa lebih mulus. Di Asia, perusahaan transportasi online karena saking banyaknya, mereka bersaing memberikan diskon dan promosi kepada para pengguna layanan yan gmenyebabkan penurunan margin keuntungan dan meningkatkan tekanan pada penyedia jasa layanan.