Keren! Pria Asal Indonesia Ini Menemukan “Plastik” Ramah Lingkungan

Dibuat oleh blogunik

Dunia ini memang telah dilanda darurat plastik, baik daratan maupun launtan didunia ini sebagian besar telah terkontaminasi dengan sampah plastik. Mikroplastik yang mengontaminasi lautan membuat biota laut semakin tersiksa dan akhirnya berdampak buruk pada kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sudah banyak kasus binatang laut yang mati karena terjerat sampah plastik, bahkan bukan tak mungkin kalau sebagian besar ikan-ikan laut yang kita konsumsi mengandung mikroplastik karena ikan-ikan tersebut tidak sengaja memakan mikroplastik yang memenuhi lautan.

Walaupun plastik sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, namun kita tetap tak boleh menutup mata, telinga dan hati akan dampak plastik yang memang sangat berbahaya dan mampu merusak bumi. Mengingat sampah plastik butuh waktu 50 hingga 100 tahun untuk terurai. Jadi tak heran negara-negara didunia ini telah mendeklarasikan situasi darurat sampah plastik termasuk Indonesia.

Demi Menyelamatkan Lingkungan Kita

Bantu BlogUnik dengan men-share artikel ini

Saat ini di Indonesia sendiri, baru mulai untuk mengurangi penggunaan plastik. Mungkin kalian sudah merasakannya saat berbelanja di mall ataupun minimarket-minimarket dekat rumah kalian. Namun walaupun begitu, tetap saja penggunaan plastik masih bisa kita temui diberbagai sudut. Lalu bagaimana caranya untuk benar-benar bebas dari plastik?

Guys! Kalau kalian ada niat dan bersungguh-sungguh, kita bisa kok terbebas dari namanya plastik. Apalagi sekarang, sudah mulai banyak ditemukan bahan-bahan penggantik plastik yang lebih ramah lingkungan daripada bahan plastik.

photo via : www.instagram.com/evowareworld

Nah salah satunya seperti plastik ramah lingkungan yang di ciptakan oleh David Christian. David Christian merupakan pria kelahiran Bandung yang berusaha mengurangi limbah plastik dengan membuat plastik ramah lingkungan yang terbuat dari rumput laut.

Melalui proyek Evoware, pria berusia 26 tahun ini mencari jalan keluar dari masalah darurat sampah plastik yang kini mengancam bumi. Evoware sendiri merupakan proyek bisnis berbasis sosial dan lingkungan yang didirikan pada April 2016.

Berdirinya Evoware ditandai dengan lahirnya gelas yang terbuat dari rumput laut dan bisa dimakan bernama Ello Jello. Idenya tercetus saat David pulang ke Jakarta setelah 4 tahun kuliah bisnis internasional di Canadian College, Kanada. Saat pulang ke Jakarta, David dibuat kaget karena masalah sampah di Indonesia sangat serius. Dirinya berpikir untuk bagaimana mengedukasi masyarakat Indonesia terkait penanganan limbah plastik. Merasa percuma jika hanya dengan cara bicara, Davidpun mencari cara yang berbeda. Dan tercetuslah gelas yang bisa dimakan ini.

Karena tidak punya latar belakang ilmu gizi, David sempat kesulitan merealisasikan idenya. Ia sempat berpikir untuk membuat gelas dari agar-agar, namun agar-agar biasa dinilai kurang enak dan cepat meleleh jadi tidak kuat digunakan sebagai gelas. David juga menimang untuk menggunakan gelatin, namun gelatin terbuat dari tulang hewan dimana kalangan vegan tidak akan bisa memakannya. Hingga pada akhirnya David menemukan bahan yang tepat yakni rumput laut.

photo via : /www.instagram.com/ellojello.id/

David merealisasikan idenya. Pada 1 April 2016, David memperkenalkan gelas ciptaannya yang bernama Ello Jello di sebuah bazar makanan di Jakarta. Walaupun banyak orang yang tak percaya karena bertepatan dengan April Mop, namun setelah dijelaskan, akhirnya Ello Jello mendapat respon yang positif dari pengunjung. Terbukti di hari pertama peluncuran Ello Jello, David mampu menjual sebannyak 400 gelas.

Setelah peluncurannya, David mengaku mampu memproduksi Ello Jello sekitar 1.000 buah. Dengan asumsi harga per gelas Evoware Rp20 ribu, omzet per bulan mencapai Rp20 juta. Namun, pemesanan Ello Jello ini tidak konsisten seberapa banyaknya, tergantung event. Pesanan Ello Jello mulai berdatangan dari sejumlah daerah, seperti Bandung, Surabaya, dan bahkan Papua. Namun, David mengaku masih memilih untuk memperkuat pasar Jakarta.

Demi Menyelamatkan Lingkungan Kita

Bantu BlogUnik dengan men-share artikel ini

Untuk ketahanan, karena gelas ini tidak menggunakan pengawet sama sekali, gelas ini bisa disimpan dengan suhu dingin sekitar 7 hari dan jika disimpan di luar ruangan mampu bertahan hingga 3 hari. Harga yang dijual pun tidak begitu mahal untuk produk gelas yang ditawarkan oleh David ini yaitu bervariasi dari Rp.5.000-Rp.20.000 /gelas. Gelas yang ditawarkan juga ada 3 macam ukuran short cup sekitar 5 Cm, lalu 9 Cm, dan 11 Cm yang paling tinggi.

Nah selain Ello Jello yang merupakan edible cup yang bisa dimakan, kini David juga telah meluncurkan edible bioplastik berbahan rumput laut. Tentunya plastik temuan David ini juga bisa dimakan juga guys mengingat bahannya juga rumput laut.

Bioplastik ini mirip dengan plastik betulan. Plastik dari rumput laut ini cukup fleksibel diubah menjadi bermacam kemasan serta mudah terurai saat diseduh air panas. Selesai digunakan, kemasan 100% dari rumput laut itu selain boleh kamu telan bisa juga menjadi pupuk bagi lingkungan sekitar. Jika proses yang dilalui kemasan plastik butuh waktu hingga ribuan tahun, revolusi kemasan yang digagas oleh David, ini bisa memangkas daur hidupnya menjadi dua tahun saja.

photo via : www.instagram.com/evowareworld

Plastik satu ini bisa digunakan untuk berbagai macam jenis produk, seperti sachet untuk kopi atau minuman instan lainnya, atau bahwa pembungkus burger yang tentunya juga bisa dimakan beserta isinya.

Kalau dimakan takut keracunan? Tenang guys, temuan ramah lingkungan David ini telah memperoleh sertifikat halal, aman dimakan, dan diproduksi sesuai standar HACCP kok! Standar HACCP berdasarkan definisi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan pendekatan atau pedoman untuk kebersihan dan keamanan bahan pangan.

Walaupun baru diproduksi dengan skala rumah tangga, kemasan pengganti plastik ramah lingkungan ini kini dilirik perusahaan besar seperti produsen mi instan, waralaba burger, dua perusahaan komestik besar asal Inggris, dan sebuah perusahaan kebutuhan rumah tangga internasional. Bahkan sekitar 87% dari produk plastik siap makan yang diproduksi David saat ini dikirim ke luar negeri.

Itu artinya orang luar negeri lebih sadar untuk menjaga lingkungan. Mereka bersedia membayar lebih mahal. Pasalnya jika dihitung-hitung packaging rumput laut lebih mahal dibanding plastik. David mematok harga sekitar Rp 11 per cm. Namun dia bersedia memberikan diskon untuk pembelian partai besar.

photo via : www.instagram.com/evowareworld

Namun tetap saja untuk bersaing di pasaran, Plastik ramah lingkungan yang dibuat oleh David ini harus memperhatikan masalah harga. Sebab kalau terlalu mahal untuk produksi massal maka produsen tetap akan membeli kemasan plastik yang memang harganya sangatlah murah. Untuk itu, sangatlah penting untuk setiap orang memiliki kesadaran agar menjaga lingkungannya dari sampah plastik yang berbahaya dan menggantinya dengan bioplastik.

Demi Menyelamatkan Lingkungan Kita

Bantu BlogUnik dengan men-share artikel ini

Nah kalau pendapat kalian bagaimana guys? Apakah kalian akan mulai beralih menggunakan Ello Jello ataupun bioplastik dari Evoware buatan David Christian? Atau masih kekeh menggunakan plastik yang terbukti perlahan-lahan akan membunuh makhluk hidup?


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *