Posesif Itu Wajar Atau Salah Sih? Ini Jawabannya!
BlogUnik.com – Siapa nih yang memiliki pasangan atau orang tua yang terlalu posesif? Apakah kalian nyaman dengam sifat posesif mereka atau justru merasa terkekang? Ada yang bilang jika posesif itu normal dalam setiap hubungan selama dilakukan sewajarnya. Tapi jika berlebihan dan membuat seseorang merasa berhak untuk mengatur, membatasi, serta melarang hidup pasangannya, yang terjadi adalah hubungan kalian menjadi tidak sehat dan membuat pasangannya menderita secara psikologis, bahkan fisik karena tindakan yang diluar batas.
Seringkali posesif dibungkus dengan rasa kasih sayang, rasa khawatir dan kepedulian terhadap pasangan sehingga sangat susah dideteksi apakah seseorang memiliki sifat posesif atau tidak. Selain itu, sifat posesif yang salah diartikan sebagai bentuk sikap untuk melindungi pasangan juga tidak bisa dikatakan benar. Karena melindungi dengan cara berlebihan dapat membuat pasangan menjadi tidak nyaman dan merasa terkekang.
Nah untuk menjawab apakah sifat posesif itu wajar atau salah, berikut beberapa hal seputar sifat posesif yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu!
Apa itu posesif?
Mungkin banyak dari kalian yang belum mengetahui arti dari istilah posesif. Posesif ini mengarah pada satu sikap yang membuat seseorang merasa menjadi pemilik atas seseorang atau sesuatu. Sering terjadi pada hubungan percintaan, dimana seorang pria merasa posesif pada wanitanya atau sebaliknya.
Tak hanya terjadi pada hubungan percintaan, posesif juga bisa terjadi di hubungan keluarga, dimana orangtua posesif terhadap anaknya, anak merasa posesif pada barang yang dimilikinya dll.
Posesif adalah rasa cemburu kelewat batas yang seringkali merupakan awal dari sikap mengontrol, mengatur, atau menguasai orang lain. Oleh karena itu, sifat posesif seringkali disebut juga dengan controlling behaviour atau perilaku suka mengatur berlebihan. Perilaku ini akan merampas kebebasan orang lain bahkan bisa mengarah pada bentuk pelecehan, termasuk abusive relationship.
Perilaku ini, seringkali dibungkus sebagai cara menunjukkan rasa sayang atau peduli terhadap pasangan. Contohnya seperti, pasangan yang selalu melarang kamu bertemu dengan sahabat-sahabat kamu karena dia merasa kalau teman-temanmu bukanlah orang yang baik, bahkan sampai membatasi interaksi kamu dengan teman-teman. Contoh lain, orang tua yang selalu melarang kamu untuk hangout bareng teman-teman karena takut kamu terlibat pergaulan bebas bahkan sampai membatasi pergaulan kamu.
Namun ketahuilah bahwa, sifat mengontrol ini sebenarnya bukanlah tanda perhatian, atau kasih sayang yang sebenarnya, melainkan cara seseorang dalam mengatasi perasaan cemburu, takut, insecure, atau kurangnya rasa percaya diri terhadap pasangan.
Penyebab orang menjadi posesif
Posesif ini tidak hadir begitu saja ketika seseorang lahir, namun sikap posesif ini bisa muncul karena ada beberapa kondisi yang mennyebabkannya. Dilansir dari healthguidance.org, posesif juga bisa menjadi indikator bahwa ada masalah kesehatan mental yang serius pada seseorang, seperti gangguan bipolar, gangguan kepribadian narsistik, atau bahkan skizofrenia. Nah selain itu, berikut beberapa kondisi penyebab orang menjadi posesif!
1. Rasa takut
Prilaku posesif ini bisa terjadi karena seseorang memiliki rasa takut akan berbagai hal. Misalnya saja seperti takut ditinggalkan oleh orang tersayang, takut merasakan sakit hati, takut dikasihani oleh orang lain, hingga takut merasakan kegagalan. Kondisi ini biasanya muncul ketika seseorang mengalami peristiwa dimasa lalunya yang membuatnya trauma akan ditinggalkan dan kehilangan.
2. Kurang percaya diri
Kurang percaya diri juga bisa menjadi penyebab seseorang berprilaku posesif. Dalam hubungan percintaan misalnya, seseorang yang tidak memiliki rasa percaya diri akan mudah cemburu kepada pasangannya. Dia akan merasa takut jika pasangannya akan selingkuh dengan orang lain dan meninggalkannya karena merasa diri kurang baik. Inilah yang membuat seseorang merasa cemburu yang tidak sehat atau tanpa alasan yang jelas terhadap pasangan.
3. Merasa nyaman saat memegang kendali
Sikap posesif ini juga bisa muncul ketika seseorang merasa nyaman dan ketagihan dalam mengendalikan orang lain. Seperti yang kita tahu, kemampuan mengendalikan orang lain memang mampu memberikan rasa puas kepada diri sendiri karena kita merasa mampu menjaga semuanya tetap stabil dan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun, kepuasan ini dapat menimbulkan ketagihan, sehingga tanpa disadari akan membuat seseorang terus ingin menjadi si pengendali.
4. Terlalu bergantung
Satu lagi penyebab seseorang bisa menjadi orang yang posesif adalah karena mereka terlalu bergantung kepada pasangan atau kepada orang-orang yang mereka sayang. Bagi mereka, tanpa orang yang disayang mereka tidak akan bisa melanjutkan hidup, inilah yang membuat seseorang menjadi pribadi yang posesif.
Tanda seseorang memiliki sikap posesif
1. Cemburu berlebihan
Tanda-tanda seseorang memiliki sikap posesif yang paling awam adalah cemburu dengan cara yang terlalu berlebihan, sehingga membuat pasangan merasa kurang nyaman dan merasa bersalah. Rasa cemburu berlebihan ini bisa ditunjukan dengan beragam cara mulai mengecek ponsel dan akun meda sosial, menguntit kemanapun kamu pergi, mengintrogasi kamu, mencurigai kamu hingga selalu meminta bukti foto saat dimanapun kamu berada. Bahkan yang terparah sampai memutus kontakmu dengan orang yang membuatnya cemburu.
2. Mengawasi sepanjang waktu
Akibat cemburu yang berlebih, orang-orang posesif cenderung menjadi pasangan yang selalu mengawasi kekasihnya sepanjang waktu. Hal ini ditunjukkan dengan cara terus menerus menanyakan dimana dan bersama siapa via telpon atau vidcall. Tak hanya itu, seorang yang posesif juga kerap mengambil langkah ekstrim dengan menguntit dan mengawasi alias memata-matai orang yang dia sayang kemanapun dia pergi.
3. Membatasi pergaulan secara berlebihan
Membatasi pergaulan secara berlebihan merupakan salah satu ciri-ciri dari orang yang memiliki sikap posesif. Perilaku ini biasanya terlihat saat dia melarang kamu menghabiskan terlalu banyak waktu bersama orang-orang selain dirinya. Ia akan berusaha menjauhkan kamu dari orang-orang terdekat kamu sehingga hanya dirinyalah satu-satunya orang yang kamu pedulikan dan jadikan gantungan. Intinya, orang posesif hanya ingin kamu memikirkannya dan menjadikan dirinya nomor 1 dikehidupan kamu.
Dengan menjauhkan kamu dengan orang-orang terdekatmu, maka orang posesif akan merasa aman karena percaya bahwa kamu tidak akan meninggalkannya sebab kamu hanya memiliki dirinya untuk bergantung. Padahal mereka yang posesiflah yang bergantung kepada kamu.
4. Suka mengontrol
Ciri-ciri orang posesif berikutnya adalah mereka suka mengontrol apapun yang kamu lakukan. Mereka menentukan apa yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan meskipun itu hobi kamu. Mereka juga mengontrol dengan siapa saja kamu boleh berteman. Bahkan mereka juga menentukan apa makeup ataupun outfit yang boleh dan tidak boleh kamu gunakan. Seolah kamu hanyalah boneka dan dia adalah dalangnya.
5. Selalu ingin tahu semua hal tentang pasangan secara berlebihan
Pasangan ataupun orang tua yang posesif, merasa berhak untuk mengetahui segala hal tentang kamu. Padahal setiap orang memiliki hal-hal yang ingin disimpan sebagai privasi walaupun dari orang tua sekalipun.
Namun orang yang posesif, tidak akan segan untuk mencari tahu semua hal tentang kamu sampai tetek bengeknya sekalipun. Bahkan mereka akan membaca semua pesan singkat di ponsel kamu, atau membaca semua e-mail yang masuk ke akun secara diam-diam atau terang-terangan. Bahkan mereka juga tak segan menanyakan kebenaran dari kata-katamu dari teman-teman dekat kamu.
6. Suka mengancam
Tanda-tanda orang posesif berikutnya adalah suka mengancam. Orang posesif akan mengancam kamu ketika keinginannya tidak kamu turuti atau penuhi. Tak hanya memaksa, mereka juga akan melakukan berbagai cara agar kamu menuruti permintaannya bahkan dengan cara yang ekstrim termasuk dengan cara mengancam akan bunuh diri.
7. Mengkritik atau menentang pendapat pasangan
Orang posesif selalu mengkritik apapun yang kamu lakukan meskipun hal-hal kecil sekalipun. Mulai dari cara berpakaian, cara makan, cara berbicara bahkan cara makeup kamu. Mereka juga suka menentang pendapat kamu akan suatu masalah dan memaksakan pendapatnya agar bisa kamu terima meskipun pendapatnya juga belum tentu benar.
Mereka melakukannya dengan sengaja agar kamu terus berada di bawah kontrolnya dan tidak membiarkan kamu melakukan apa yang kamu inginkan. Ia menganggap semua ucapan dan perintahnya adalah yang terbaik untukmu meskipun kamu berasa sangat tertekan.
8. Manipulatif
Ciri-ciri orang posesif berikutnya adalah mereka sangat manipulatif. Pasangan yang posesif akan membuat kamu terus-menerus merasa bersalah, akan semua permasalahan yang terjadi dalam hubungan kalian, bahkan orang posesif akan terus mencari kesalahan kamu ketika kamu tidak bersikap sesuai dengan keinginannya. Padahal keinginan orang posesif hanya menguntungkan dirinya sendiri dan tidak selalu benar untuk dituruti.
9. Memiliki emosi yang tidak stabil
Tanda-tanda orang posesif yang mungkin sedikit harus diwaspadai adalah mereka kerap memiliki emosi yang tidak stabil. Orang yang posesif ini sangat mudah marah bila keinginannya tidak dipenuhi ataupun ketika kamu melakukan sesuatu yang dianggapnya salah. Bahkan orang posesif tidak segan akan melakukan kekerasan fisik kepadamu atau mengancam akan melakukan bunuh diri ketika kamu menolak untuk menuruti apa yang dia inginkan.
10. Sering menjanjikan sesuatu yang bersyarat
Satu lagi ciri-ciri orang yang posesif adalah mereka sering menjanjikan sesuatu namun dengan syarat yang harus kamu patuhi. Misalnya saja, dia akan semakin sayang dengan kamu, kalau kamu mau menurunkan berat badan kamu, atau dia akan mengajak kamu jalan-jalan kalau kamu menggunakan makeup.
Saat mengeluarkan janji-janji manis tersebut, ketahuilah bahwa ia sedang ingin mengatur kamu untuk memenuhi keinginannya ataupun untuk memuaskan dirinya. Sadarilah bahwa dalam hubungan sehat, kamu tidak akan ragu untuk menjadi diri sendiri. Pasangan yang baikpun akan memberikan pujian dan menjanjikan sesuatu tanpa syarat.
Dampak negatif sifat posesif
Secara lebih khusus, sikap posesif atau perilaku suka mengatur berlebihan ini memiliki sisi negatif yang sangat merugikan bagi sebuah hubungan baik hubungan percintaan , hubungan antar anak dan orang tua ataupun hubungan-hubungan lainnya.
Seperti yang kita tahu sikap posesif ini menunjukkan keadaan di mana seseorang tidak bisa menerima untuk berbagi suatu hal dengan orang sekitar. Mereka merasa menjadi pemilik atas seseorang dan merasa berhak untuk mengatur dan mengontrol orang tersebut sesuai keinginannya dan cenderung untuk keuntungan pribadi.
Padahal sifat posesif seringkali membuat suatu hubungan renggang. Sebab, sifat ini sering dianggap mengganggu dan membuat seseorang tidak nyaman dan merasa tidak tenang.
Selain itu, sikap posesif ini akan sangat berdampak buruk pada seseorang yang menjadi korban ke-posesif-an pasangannya. Pasalnya sikap posesif ini akan berdampak pada kesehatan psikologis korbannya. Kondisi ini juga akan memicu terjadinya kekerasan dalam hubungan percintaan atau dalam hubungan kekeluargaan.
Kekerasan yang diakibatkan oleh keamarahan orang posesif karena keinginannya tidak dipenuhi ini dapat berupa kekerasan verbal hingga kekerasan fisik.
Kekerasan tersebut dapat membuat korban merasakan depresi karena tekanan yang datang dari pasangannya, perasaan kecewa, perasaan terkekang, ketakutan. Dan lebih parahnya, korban keposesifan seseorang kerap tidak memiliki kemampuan untuk pergi meninggalkan orang posesif karena kerap diancam dengan tindakan bunuh diri yang berujung akan membuatnya merasa bersalah jika hal itu benar terjadi.
Kesimpulan
Setelah mengetahui pengertian posesif, penyebab orang menjadi posesif, tanda-tanda orang posesif hingga dampak negatif dari sifat posesif, bisa ditarik kesimpulan jika sifat posesif itu sangat salah untuk dilakukan karena dapat merampas kebebasan orang lain bahkan bisa mengarah pada bentuk pelecehan, termasuk abusive relationship.
Namun perlu diingat bahwa posesif itu adalah perilaku suka mengatur berlebihan. Jadi sebenarnya sah-sah saja ketika pasangan mengatur kekasih dengan memberikan batasan-batasan tertentu demi kebaikan sang kekasih asalkan masih dalam batas wajar. Harus ada limitasi sejauh apa seseorang bisa mengatur kehidupan pasangan.
Namun, jika sudah terlalu berlebihan dalam mengendalikan kehidupan orang lain dan memunculkan sikap posesif, maka perilaku tersebut sudah sangat merugikan dan harus segera di atasi.
Jadi apakan kamu orang yang posesif atau korban keposesifan seseorang?