Ternyata Sering Berolahraga Masih Beresiko Terkena Penyakit Jantung Lho!

Dibuat oleh blogunik

Olahraga merupakan bagian dari budaya kehidupan yang telah lama dianggap sebagai cara yang tepat untuk meningkatkan kesehatan baik sehat jasmani maupun rohani dimana berbagai gerakan yang dilakukan saat berolahraga dapat membantu kesehatan aliran darah Tubuh yang aktif bergerak juga membuat proses metabolisme membaik, sehingga dapat mengurangi penumpukan lemak di bawah kulit dan pada arteri jantung.

Kita memang tidak bisa menampik kalau olahraga memang mampu membuat tubuh kita menjadi lebih sehat, namun faktanya tak jarang ada orang yang justru sakit karena berolahraga terlebih mereka terkena serangan jantung setelah berolahraga. Contohnya saja seperti aktor, model, sekaligus politikus Adjie Masaid yang meninggal dunia akibat serangan jantung setelah bermain futsal, ada juga pelawak Basuki yang juga meninggal karena serangan jantung setelah bermain futsall dengan teman-temannya. Sederet pemain bola Tanah Air juga diketahui meninggal dilapangan hijau karena mengalami henti jantung saat bertanding.

Sehingga mulai banyak yang bertanya kenapa orang-orang yang sering berolahraga justru rentan mengalami serangan jantung? Padahal kan semestinya mereka memiliki jantung yang kuat dan sehat karena sering berolahraga. Dirangkum dari berbagai sumber, ternyata ini lho alasan kenapa orang yang rutin berolahraga bisa terkena serangan jantung!

1. Dehidrasi

Dikutip dari Liputan6.com, menurut Spesialis Kedokteran Olahraga dr Michael Triangto, serangan jantung saat berolahraga bisa terjadi karena orang tersebut mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat membuat kerja jantung terbebani sehingga terjadi palpitasi/ berdebar-debar yang bila dibiarkan membuat jantung tidak mampu lagi mengantisipasi kerja yang dilakukan dan akhirnya terjadi serangan jantung.

Dehidrasi disini bukan hanya kurang minum saat beroloahraga. Mereka yang cukup minum pun, saat berolahraga dapat mengalami dehidrasi karena pengaruh suhu udara yang panas dapat menimbulkan efek keringat dan produksi urine yang meningkat sehingga di waktu berolahraga mereka mengalami dehidrasi.

Maka disarankan buat kamu yang berolahraga berat seperti lari marathon ada baiknya minum 1 cangkir air setiap 15-20 menit. Selain itu, kalau kamu berolahraga berat selama 45 menit atau intensitas ringan yang melebihi 1 jam maka air putih biasa saja tak akan cukup. Jadi kamu harus selingi dengan minuman isotonik untuk mengisi kekurangan elektrolit dan gula.

photo via : www.careguru.in

2. Faktor keturunan yang tidak disadari

Dikutip dari Tribunnews.com, seseorang yang rutin berolahraga tetap saja bisa mengalami serangan jantung apabila dirinya memiliki bibit penyakit arteri koroner dan dirinya tidak menyadari hal itu. Saat olahraga, semua otot bergerak dan terlatih. Termasuk otot jantung. Ketika melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, seseorang yang memiliki faktor keturunan otot jantung yang lebih tebal, akan lebih menebal saat olahraga. Sehingga membuat jantung bekerja ekstra keras. Otot yang menebal akan menjepit pembuluh darah, sehingga suplai darah ke otot jantung berhenti dan terjadilah serangan jantung.

Kebanyakan mereka tidak menyadari faktor keturunan tersebut, sehingga akhirnya ketika mereka berolahraga terutama olahraga berat atau berlebihan, jantung akan memompa oksigen dengan keras, parahnya lagi pada kondisi tersebut seringkali mengakibatkan jantung berhenti berdetak.

Maka dari itu, deteksi dini sangatlah penting guys! Jika tidak memeriksakan sedini mungkin ke spesialis jantung, kamu bisa lakukan dengan treadmill setiap tahun, terutama pria yang berusia di atas 40 tahun. Jika stabil dan tekanan darah juga normal, relatif aman. Namun, jika tidak terkontrol harus diberi obat terutama agar terkontrol tekanan darahnya. Selain itu, berolahragalah sewajarnya, jangan berlebihan karena pada dasarnya sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.

photo via : ww.fitrep.io

3. Olahraga berat tanpa melakukan pemanasan dan pendinginan

Dikutip dari Intisari Online, salah satu pemicu kenapa seseorang bisa terkena serangan jantung padahal rutin berolahraga adalah karena pemilihan jenis olahraga yang tidak tepat. Misalnya saja memilih jenis olahraga yang terlalu berat atau berolahraga tanpa melakukan pemanasan dan pendinginan secara bertahap.

Pasalnya guys, pemanasan dan pendinginan itu sangat penting dilakukan dalam berolahraga. Dikutip dari Halodoc.com, Pemanasan dibutuhkan untuk membantu mempersiapkan tubuh sebelum melakukan aktivitas yang cenderung berat. Pemanasan dilakukan setidaknya 5-10 menit sebelum berolahraga. Gerakan yang dilakukan pun cenderung perlahan, mudah, dan konsisten. Salah satu yang harus dilakukan saat pemanasan adalah peregangan otot, untuk membuat otot lebih elastis dan lentur. Selain itu, pemanasan sebelum berolahraga juga bermanfaat untuk meningkatkan suhu tubuh, aliran darah, dan denyut jantung. Nyatanya hal-hal tersebut dibutuhkan untuk mempersiapkan kinerja jantung dan pembuluh darah. Selain itu, hal ini juga dapat membantu mengurangi risiko kram, cedera, dan pegal pada otot setelah berolahraga.

Sedangkan pendinginan bertujuan untuk membantu mengembalikan kondisi tubuh seperti semula. Selain itu, pendinginan juga penting untuk mencegah cedera dan pegal-pegal setelah berolahraga. Saat sedang berolahraga, otot tubuh akan mengalami perubahan dan merasa hangat karena gerakan dan kecepatan yang dilakukan. Nah, untuk inilah dibutuhkan pendinginan. Pendinginan dapat membantu meningkatkan rentang gerak otot. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya robek atau terluka pada bagian otot.

photo via : http://befitkilleen.com

4. Penggunaan obat terlarang

Meskipun rajin berolahraga, namun bagi mereka yang suka mengkonsumsi obat terlarang, juga bisa membuat mereka terkena serangan jantung. Pasalnya obat terlarang dan alkohol membahayakan tubuh secara keseluruhan. Akibat keduanya adalah tingginya trigliserida dalam darah dan tekanan darah yang setara dengan orang yang makan terlalu banyak. Keduanya bisa jadi awal dari serangan jantung dan kematian.

Faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang mengalami henti jantung saat berolahraga adalah kebiasaan merokok, kadar kolesterol yang tidak terkontrol dan memilki riwayat penyakit seperti hipertensi. Intinya guys, tingkat terkena serangan jantung itu lebih tinggi pada mereka yang sering berolahraga berat dalam waktu yang lama dibanding dengan mereka yang sering berolahraga berat dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, mengukur kondisi tubuh diri sendiri saat berolahraga adalah hal yang perlu dilakukan. Selain itu, hindari juga berolahraga secara berlebihan karena apapun yang berlebihan hasilnya tidak akan baik. Jadi, bukan olahraganya yang menyebabkan seseorang terkena serangan jantung ya guys!


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *