Inilah Orang Asal Rusia Dengan Kejeniusan Setara Mark Zuckerberg, Pencipta Aplikasi Telegram

Dibuat oleh blogunik

Siapa sih yang tidak mengenal Facebook? Media sosial yang paling populer di berbagai kalangan masyarakat didunia ini bahkan telah digunakan lebih dari 2 miliar pengguna aktif setiap bulannya. Kalau kamu pengguna Facebook pastinya kamu mengetahui tentang Mark Zuckerberg. Yup, Mark Zuckerberg merupakan sosok jenius dibalik kesuksesan medsos terpopuler satu ini. Temuannya ini dianggap memiliki dampak besar dalam mengubah cara interaksi manusia.

Tapi guys, ternyata selain Mark Zuckerberg ada juga lho sosok muda lainnya yang disebut sebagai seorang jenius karena temuannya tak kalah hebat dari Facebook milik Mark Zuckerberg. Sosok tersebut adalah Pavel Durov. Jika kalian pengguna aplikasi chat Telegram yang telah diblokir di Indonesia, tentunya kalian harus tahu siapa itu Pavel Durov. Pasalnya Pavel Durov adalah penemu aplikasi Telegram tersebut guys. Selain itu, Pavel Durov juga dikenal sebagai pendiri situs jejaring sosial VK di tahun 2006.

Pavel Durov ini di gadang-gadang memiliki kejeniusan yang setara dengan Mark Zuckerberg dalam bidang program-memprogram jejaring sosial. Bukan hanya itu, dari segi wajah dan penampilan Pavel Durov juga lebih unggul dibanding dengan Mark Zuckerberg lho. Nah semakin penasaran kan dengan sosok Pavel Durov ini? Biar gak penasaran, berikut beberapa informasi dan fakta-fakta dari Pavel Durov. Check this out guys!

1. Biodata Pavel Durov

photo via : www.instagram.com/durov

Pavel Valeryevich Durov atau sering disebut dengan Pavel Durov lahir di Leningrad (sekarang St. Petersburg ) 10 Oktober 1984. Pavel menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Turin, Italia karena sang ayah, Valery yang bergelar PhD dalam filologi bejerka di kota tersebut. Pavel menjalani pendidikan sekolah dasar di sebuah sekolah di Italia dan setelah kembali di Rusia pada tahun 2001, Pavel melanjutkan studinya di Gimnasium Akademi di St. Petersburg.

Di tengah masa kuliahnya, ia mempelajari bidang pemrograman. Di sini ia menemukan minat baru dan menekuninya sambil mempelajari filologi. Minat Durov ternyata menghasilkan sesuatu, ia merilis aplikasi perpustakaan online. Durov dan aplikasinya menjadi terkenal di kampus. Akhirnya, semua mahasiswa dan dosen mendukung Durov untuk mengembangkan layanan forum universitas. Seiring berjalannya waktu, kemampuan Durov di bidang pemrograman berkembang. Bahkan, ia sempat berencana merilis jaringan sosial untuk mahasiswa. Sayangnya, rencana ini gagal karena sumber daya dan dana yang kurang. Selanjutnya pada tahun 2006, ia lulus dari Departemen Filologi Universitas Negeri Saint Petersburg, di sana ia masuk ke dalam jajaran mahasiswa yang lulus dengan nilai terbaik.

2. Mulai merintis situs jejaring sosial pertamanya yang bernama VKontakte pada tahun 2006 bersama sang kakak

Pada tahun 2006, Pavel mulai bekerja sama dengan kakaknya yang bernama Nikolai Durov dan membuat media sosial pertama Rusia bernama VKontakte atau lazim disebut VK. Di saat pembentukan awalnya, Pavel mengaku terpengaruh dari konsep Facebook. Memang secara sekilas ada kemiripan VKontakte dengan Facebook. Mulai dari warna biru dan putih, tombol Like, dan model penulisan status. Meski hadir setelah Facebook, namun VK justru lebih populer di Rusia dibandingkan dengan Facebook. Dari data yang dikutip dari laman www.en.wikipedia.org, jumlah pengguna aplikasi VK mencapai 350 juta orang dan berhasil menjadi perusahaan dengan pertumbuhan dengan nilai $ 3 miliar. Saat itu, kekayaan yang dimiliki pun akhirnya melesat tajam dan diperkirakan mencapai US$ 260 juta.

Sayangnya, usahanya tersebut tidak berjalan lancar. Pavel justru memilih mundur dari jajaran pemilik pada tahun 2014. Dia memilih mundur usai dipaksa menjual 12% kepemilikan sahamnya kepada Ivan Tavrin, pemilik dari perusahaan internet besar di Rusia. Ivan Tavrin sendiri diketahui memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Jadi bisa dibilang kalau Ivan Tavrin memaksa ingin membeli saham dari Pavel agar Pemerintah Rusia bisa memonitor aktivitas warganya di media sosial. Jadi bisa dibilang Pavel lebih baik mundur daripada harus membocorkan privasi para pengguna jejaring sosial buatannya ke pada orang lain termasuk pemerintah, meskipun untuk dasar keamanan.

3. Sering menentang pemerintah Rusia

photo via : www.instagram.com/durov

Meskipun Pavel merupakan warga negara Rusia, namun hal itu tak serata membuat dirinya patuh seratus persen dengan peraturan pemerintah Rusia. Justru sebaliknya, Pavel justru kerap kali bersiteru dengan pemerintah Rusia. Kisruh antara Pavel dan Pemerintah Rusia dimulai ketika pemerintah Rusia meminta agar laman milik kelompok oposisi pemerintah dicabut. Pavel juga menolak menyerahkan data-data para pengunjuk rasa di Ukraina kepada agen Inteligen Rusia. Pasalnya para pengunjuk rasa tersebut diketahui memiliki lama di situs VK.

Bahkan, ketika Pavel diminta secara tegas oleh Pemerintah Rusia untuk menutup laman milik Alexei Navalny, orang yang menentang pemerintahan Putin, Pavel tetap menolaknya. Bukannya menutup laman tersebut, Pavel justru mengunggah surat yang dikirim pemerintah untuk menutup laman Alexei. Menurutnya, perintah itu tidak memiliki dasar hukum yang kuat.

Karena hal ini, Pavel dicap sebagai pembangkang . Pemerintah Rusia pernah mencoba untuk mengintimidasi dengan mengirimkan tim intelijen ke apartemennya. Tim inteligen Rusia tersebut datang ke Apartemennya dengan membawa senjata dan terlihat sangat serius guna menakut-nakuti Pavel yang saat itu tengah seorang diri di apartemennya.

Selain itu, Pavel juga pernah dituduh menabrak seorang personil polisi. Hal itu tentu saja dibantah oleh Pavel. Dia mengaku tidak mungkin menabrak personel polisi itu karena tidak bisa menyetir. Ketika diminta untuk hadir dalam persidangan, Pavel justru memilih kabur keluar dari Rusia.

4. Meninggalkan Rusia dan pindah ke New York

photo via : www.instagram.com/durov

Setelah perseteruannya dengan pemerintah Rusia, Pavel memutuskan untuk meninggalkan Rusia dan menyatakan bahwa dirinya tidak berencana untuk kembali ke tanah kelahirannya. Pavel juga menyebutkan kalau Rusia tidak sesuai dengan bisnis internet saat ini. Pasalnya Pavel merasa privasi adalah hal yang lebih penting daripada apapun.

Saat hengkang dari Rusia, Durov mendapatkan banyak uang dari situs VKontakte. Ia dilaporkan memiliki kekayaan bersih sekira US$260 juta atau sekitar Rp3,5 triliun. Durov bersama kakak laki-lakinya Nikolai Durov, mengasingkan diri dengan pergi keliling dunia sebagai warga negara Saint Kitts dan Nevis. Mereka memperoleh kewarganegaraan Saint Kitts dan Nevis dengan menyumbangkan $ 250.000 ke Yayasan Diversifikasi Industri Gula di negara tersebut. Setelah meninggalkan Rusia, Negara tujuannya adalah New York, Amerika Serikat.

5. Mengembangkan Telegram

photo via : play.google.com

Di New York, barulah proyek rahasianya yakni Telegram dibangun. Telegram diklaim sebagai aplikasi pengirim pesan yang mengutamakan privasi. Mereka menggunakan enkripsi, di mana percakapan pengguna hampir tidak mungkin disadap. Pavel dilaporkan menghabiskan US$1 juta (Rp13 miliar) uangnya setiap bulan untuk menjaga agar Telegram tetap berjalan. Dia mengembangkan Telegram dan berjanji menjaga kerahasiaan para penggunanya. Dia tidak akan bersedia menyerahkan data para penggunanya kepada siapa pun, termasuk pemerintah satu negara meskipun aplikasi Telegram diblokir di beberapa negara. Baginya, dari pada mengkhianati kepercayaan para penggunanya, lebih baik warga di negara tersebut tidak dapat menggunakan aplikasi besutannya itu.

Walau diblokir di beberapa negara seperti Tiongkok, Iran dan Arab Saudi, namun Telegram tetap laris digunakan, bahkan mencapai 200 juta pengguna. Dia pun mencatat ada 12 miliar pesan yang dikirim melalui Telegram. Bahkan, kini pangsa pasar baru datang dari negara-negara di kawasan Amerika Latin.

6. Pavel Durov dan aplikasi Telegram besutannya

photo via : www.instagram.com/durov

Telegram merupakan sebuah aplikasi pesan instan selain WhatsApp milik Facebook. Telegram yang kini berbasis di Berlin mengklaim menggunakan dua lapisan enkripsi, sehingga “lebih cepat dan lebih aman” daripada layanan pesan lain. Pengguna dapat mengirim dan mengirim file ke teman, membuat obrolan grup dengan maksimal 200 anggota, atau memilih “obrolan rahasia khusus”.

Dalam mengembangkan Telegram, Pavel tidak sendiri. Ia bekerja sama dengan saudaranya Nikolai Durov. Keduanya saling berbagi tugas, Nikolai Durov fokus pada pengembangan aplikasi dengan menciptakan protokol MTProto yang menjadi motor bagi Telegram. Sementara Pavel bertanggung jawab dalam hal pendanaan dan infrastruktur melalui pendanaan Digital Fortress.

Setelah berbagai macam uji coba, dan persiapan yang matang, Telegram memulai debutnya pada 14 Agustus 2013 keperangkat iOS. Kemudian ke Android pada tanggal 20 Oktober 2013. Meskipun masih termasuk baru, namun prestasi Telegram tak bisa dibilang buruk, justru cenderung memukau. Di bulan Oktober 2013 saja, atau ditahun pertamanya Telegram sudah mengantongi 100.000 pengguna aktif harian. Angka ini melonjak tajam menjadi 15 juta pada bulan Maret 2014 atau kurang dari enam bulan kemudian. Per bulannya, pengguna aktif Telegram menyentuh angka 35juta dan terus meningkat ke angka 50 juta pada bulan Desember 2014. Setahun kemudian, pengguna aktif Telegram menyentuh angka 60 juta per bulan dan merangkak cepat ke angka 100 juta pada bulan Februari 2016. Peningkatan super cepat ini tak lain menandakan bahwa pengguna menerima dengan baik apa yang dihadirkan oleh Telegram.

7. Menjadi pengasingan Rusia dan hidup nomaden

photo via : www.instagram.com/durov

Saat ini, Pavel berstatus sebagai pengasingan Rusia. Pada 2014 silam, ia memilih untuk melarikan diri dari negara asalnya, menolak untuk mematuhi permintaan dari pemerintah Rusia untuk menyerahkan data pengguna Vkontakte Ukraina. Dia juga disebut pernah menawarkan pekerjaan kepada Edward Snowden, pelarian AS di Rusia. Ketika Rusia memberikan suaka sementara Snowden pada tahun 2013, Durov mengusulkan agar dia bekerja sebagai pengembang perangkat lunak keamanan di Vkontakte.

Pavel sendiri memilih hidup nomaden. Pavel berkeliling dunia dengan empat karyawan setianya yang ia bawa dari VKontakte dan menggunakan Airbnb untuk tinggal di kota berbeda, berpindah-pindah dari Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika Utara. Dia juga kerap berlibur ke berbagai negara, salah satunya ke Indonesia dan mengunjungi Raja Ampat, Papua.

8. Telegram besutan Pavel dilaporkan digunakan oleh ISIS

photo via : www.instagram.com/durov

Nama Pavel Durof mencuat di Indonesia setelah pemerintah Indonesia memblokir aplikasi Telegram. Pemblokiran dilakukan oleh Kominfo dengan alasan Telegram memudahkan komunikasi konten terorisme dan radikalisme, dikarenakan adanya sistem enkripsi end to end sehingga tidak memungkinkan untuk disadap.

Karena hal tersebut, Pavel sempat bertandang ke Indonesia dengan tujuan untuk berbincang dengan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, beserta jajarannya di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Menurut informasi, kedatangan Durov adalah untuk mendiskusikan pembukaan aplikasi pesan instannya, Telegram.

Meskipun mengutamakan privasi penggunanya, namun Pavel mengatakan jika tim Telegramnya telah memblokir 78 kanal terkait ISIS di 12 bahasa. Namun Pavel juga mengatakan jika hal tersebut tidak akan berpengaruh karena teroris akan selalu menemukan sarana komunikasi yang aman selain menggunakan Telegram besutannya.

9. Pavel Durov disebut Mark Zuckerberg versi Rusia

Meskipun banyak sensasinya, namun kejeniusan Pavel Durov dalam membangun jejaring sosial tak bisa diremehkan. Kemampuannya bisa dikatakan sejajar dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Bahkan Facebook belum dapat menjamin kerahasiaan penggunanya seperti Telegram besutan Pavel Durov.

Seperti yang kita tahu, dari segi interface, Telegram memang mempunyai tampilan yang rapi dan bersih serta sederhana seperti WhatsApp. Fitur-fitur Telegram juga bisa dikatakan lebih unggul daripada WhatsApp, seperti adanya Secret Chat yang menjamin kerahasiaan obrolan pengirim dan penerima. Telegram juga unggul karena percakapan kamu dengan seseorang tidak akan pernah hilang meskipun kamu sering gonta-ganti HP, dan sering log-out/log-in pada Akun Telegrammu.

Selain sukses membuat VKontakte dan Telegram, kejeniusannya juga dibuktikan dengan dinobatkannya Pavel Durov sebagai pemimpin Eropa Utara yang paling menjanjikan di bawah usia 30 ada bulan Agustus 2014 lalu.

Selain itu, pada 2017 Pavel terpilih untuk bergabung dengan WEF Young Global Leaders , mewakili Finlandia. Bahkan Pavel sempat membantu mengembangkan jaringan sosial yang disebut Galaxy – Chat & Play, untuk tim rusia Mobstudio.

10. Pavel Durov membenci aplikasi WhatsApp

photo via : instagram.com/durov

Dikutip dari Rappler, dalam sebuah wawancara di acara teknologi di San Fransisco tahun 2015 lalu, Pavel tanpa basa-basi mengatakan kalau WhatsApp memiliki kualitas buruk dan tidak dapat diandalkan. Hal tersebut ia katakan bukan karena WhatsApp adalah pesaing Telegram, melainkan karena WhatsApp diklaim memiliki banyak keterbatasan.

Pavel mengatakan jika smartphone pengguna mati, maka pesan yang dikirim melalui WhatsApp secara otomatis tidak dapat diterima. Belum lagi, jumlah anggota di sebuah grup untuk chat juga sangat sedikit dan dibatasi.

Hal paling penting lainnya yang ia garis bawahi adalah sebagai alat untuk berkomunikasi, WhatsApp yang merupakan aplikasi milik Facebook ini tidak menjamin privasi penggunanya. Sudah menjadi rahasia umum, jika pemerintah satu negara bisa mengintip pembicaraan yang sedang dilakukan para penggunanya di aplikasi tersebut. Bahkan, jika diminta, mereka bisa memberikan data-data tersebut.

11. Memiliki paras yang tampan dan selalu berpakaian serba hitam

photo via : instagram.com/durov

Melihat akun Instagram Pavel Durov, banyak yang menyimpulkan bahwa pria berusia 33 tahun itu sosok yang misterius. Fisiknya tampan dengan badan berotot. Dia lebih terlihat seperti model daripada CEO perusahaan teknologi yang memiliki 200 juta pengguna. Wajahnya sering kali dibanding-bandingkan dengan Keanu Reeves di film The Matrix. Durov sendiri mengaku sangat terinspirasi dengan karakter Neo di The Matrix. Dalam beberapa acara bahkan Durov tidak ragu berdandan ala Neo.

Pavel Durov juga identik dengan pakaian serba hitam. Menurutnya, dia memilih warna hitam karena dirinya mengaku termasuk orang yang tidak mau pusing dengan gaya berbusana, termasuk tidak menggunakan aksesori apa pun. Pavel bahkan tidak mengenakan jam tangan, hanya sebuah ponsel pintar.

12. Pavel Durov dianggap pahlawan di negara asalnya

photo via : www.instagram.com/alexislog

Keberanian Pavel melawan Pemerintah Rusia agar tidak dikekang oleh rezim yang berkuasa membuatnya dianggap sebagai pahlawan masa kini di negara asalnya. Apalagi dia memberlakukan kebijakan ketat dan tegas terkait privasi penggunanya baik ketika mendirikan VKontakte atau Telegram. Namun sayangnya pemerintah Rusia justru menganggapnya sebagai buronan.

Sementara, bagi Pavel sosok yang menjadi inspirasinya adalah Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang membocorkan kepada dunia, bahwa Pemerintah Amerika Serikat selalu memata-matai warga di seluruh dunia, termasuk negara yang dianggap sahabat.

Nah itu dia cerita singkat yang sangat inspiratif dari Pavel Durov, sosok jenius yang membela dan mempertahankan privasi dan kerahasiaan percakapan dari pengguna media sosial buatannya sampai-sampai menentang pemerintah di negara asalnya. Buat kamu yang masih penasaran seperti apa sosok jenius asal Rusia ini, kamu bisa kepoin akun Instagramnya guys! Pasalnya Pavel tergolong orang yang cukup narsis di media sosial lho. DIa juga diketahui sebagai seorang traveler dunia dan seorang fotografer berbakat. Akun Instagramnya @durov penuh dengan foto-foto tempat yang ia kunjungi, sesekali foto pribadinya yang pastinya akan membuat kamu terpesona.


Tinggalkan Balasan