Kevin Marcus Gagal Di Piala Asia 2019, Apa Penyebabnya?

Dibuat oleh blogunik

Siapa sih yang gak tau The Minions? Karir pasangan ganda putra bulu tangkis Indonesia ini beberapa tahun ini memang sangat menjulang. Menang disetiap pertandingan, ganda putra yang berisikan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo memang menjadi idola bangsa karena telah mengharumkan nama Indonesia berulang kali lewat kejuaraan-kejuaraan bulu tangkis bergengsi.

Tak hanya di Indonesia namun pasangan Kevin dan Marcus ini juga terkenal di negara lain karena merupakan pasangan ganda putra yang sangat sulit dikalahkan. Namun tahun 2019 ini nampaknya menjadi tahun yang penuh cobaan untuk pasangan Kevin dan Marcus. Pasalnya setelah kekalahan yang membuat mereka malu di All England Open 2019 lalu dimana mereka harus angkat koper di babak 32 besar, kini kekalahan tersebut kembali terulang di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019.

Meskipun lolos ke final Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019, namun Kevin dan Marcus gagal merebut gelar kemenangan usai dikalahkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe. Wuhan Sports Center menjadi saksi The Minions dihajar habis-habisan oleh pasangan Jepang tersebut.

photo via : badmintonindonesia.org

Pertandingan final yang digelar pada Minggu, 28 April 2019 tersebut berjalan sangat sengit, dibabak awal, Kevin dan Marcus sempat unggul 11-10 sebelum jeda. Selepas jeda, pertandingan tetap berjalan sengit. Kedua pasangan saling berebut skor. Rally cukup panjang terjadi saat skor 14-15, yang mencapai 48 kali pukulan. Namun, Kevin gagal mengakhiri permainan karena pengembalian bola malah keluar. Beberapa kali Kevin dan Marcus memang terlihat kerap kesulitan menempatkan bola dan mengembalikan serangan lawan. Akhirnya, gim pertama dimenangkan Endo/Watanabe dengan skor 21-18.

Berharap pada gim kedua the minions dapat membalik keadaan menjadi sebuah harapan belaka. Pasangan Jepang langsung menggebrak. Pasangan Indonesia seakan kehilangan semangat mereka bertanding. Mereka kerap melakukan kesalahan sendiri dan gagal mengembalikan serangan, seperti shuttlecock tersangkut di net atau keluar. Dan akhirnya permainan usai dengan kekalahan mutlak Kevin dan Marcus dengan skor 3-21 untuk kemenangan pasangan Jepang.

photo via : badmintonindonesia.org

Kekalahan tersebut terasa menyesakkan karena pada gim kedua Kevin dan Marcus benar-benar dibuat tak berkutik. Ganda nomor satu dunia tersebut hanya bisa mendulang tiga poin. Kekalahan dengan skor telak itu menjadi sesuatu yang tidak biasa buat The Minions. Pasalnya, kalaupun mereka kalah, The Minions mampu menjaga skor tak terlalu jauh dengan lawan. Lalu apa yang sebenarnya terjadi sehingga The Minions bisa kalah dengan selisih skor yang sangat memprihatinkan tersebut?

Dikutip dari Badmintonindonesia.org, Marcus mengaku pasangan asal Jepang yang menjadi lawannya tidak mudah dimatikan. Selain itu, pada pertandingan final tersebut bola yang digunakan lebih berat dari hari-hari sebelumnya. Marcus juga mengaku mulai kehabisan tenaga di game kedua. Gak heran sih, pasalnya, tenaga mereka telah terkuras banyak dari pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Kevin juga menambahkan kalau teknik permainan pasangan Jepang hampir sama dengan teknik permainan mereka. Tingkat permainan pasangan Jepang tersebut juga sama mirip sehingga sangat sulit untuk mencari kelemahannya. Selain itu, pasangan Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe juga lebih siap dari pada dirinya dan Marcus. Kevin juga menambahkan kalau pasangan Jepang tersebut tidak gampang untuk dimatikan. Kevin juga mengatakan kalau mereka harus bisa lebih bersabar kalau menghadapi pasangan Jepang itu lagi.

photo via : badmintonindonesia.org

Selain Kevin dan Marcus, Christian Hadinata yang merupakan Legenda bulu tangkis Indonesia mengatakan kalau Kevin dan Marcus memang sekali-kali harus kalah. Pasalnya, kemenangan yang terus-terusan diraih justru bakal jadi bumerang buat Kevin dan Marcus, dimana secara psikis dan mentalnya akan lelah dan beban akan semakin berat. Karena yang paling penting adalah penampilan apik pada turnamen level tinggi seperti Olimpiade 2020.

Christian Hadinata juga menambahkan kalau Kevin dan Marcus harus segera melupakan dan bangkit dari kekalahan di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2019. Sebab, perhitungan poin kualifikasi menuju Olimpiade 2020 akan dimulai pada Selandia Baru Terbuka 2019 yang dimulai pada 31 April-5 Mei mendatang.

Sementara itu, di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019, Indonesia harus pulang tanpa gelar kemenangan satupun, pasalnya Kevin dan Marcus adalah satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil masuk final.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *