Sisi Lain Korea Selatan Yang Merupakan Daerah Kumuh
0Siapa sih yang tidak mengenal Korea Selatan? Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara maju yang namanya sangat terkenal di hampir seluruh dunia. Kepopuleran negara ini tentunya tidak lepas dari industri hiburannya mulai dari drama, film hingga idol kpopnya. Korea Selatan sendiri memiliki beberapa kota yang terkenal salah satunya yaitu Seoul. Mendengar kata “Seoul” tentunya sudah tidak asing lagi buat kalian yang gemar menonton film, drama Korea ataupun penggemar kpop. Karena kawasan ini memang sering sekali dibahas dalam beberapa film, drama dan menjadi tempat tinggal bagi beberapa para artis dan idol kpop.
Seoul sendiri dikenal sebagai salah satu kota yang siapa pun yang melihatnya akan tersihir, kota ini dikenal memiliki pesona kota yang mewah dan megah dengan dihiasi beragam gedung pencakar langit dan industri hiburannya yang tidak pernah sepi. Meskipun dikenal sebagai salah satu kota yang modern dan mewah, kota Seoul sendiri juga memiliki seluk beluk kemiskinan. Berjarak 6 jalur jalan tol dari Gangnam terdapat sebuah distrik populasi kumuh terbesar di Seoul bernama Guryong. Guryong adalah nama desa yang menjadi daerah kumuh terbesar di Seoul. Daerah ini sama seperti Kamagasaki dimana tidak bisa ditemukan dalam peta apapun. Yang lebih mirisnya lagi, daerah ini jaraknya tak begitu jauh dari pusat Distrik Gangnam yang dikenal sebagai distrik mewah.
Guryong sendiri memiliki daerah yang cukup luas dimana mencapai 30 hektar dengan jumlah populasi lebih dari 2500 orang. Dari segi fisik mayoritas bangunannya adalah bangunan semi permanen yang dibangun dari bahan-bahan bekas konstruksi. Penghuni disini mayoritas adalah penghuni ilegal karena status ilegal ini daerah Guryong tidak mendapatkan berbagai fasilitas seperti sistem kelistrikan, gas dan fasilitas kehidupan standar lainnya. Kesulitan di daerah ini semakin terasa pada saat musim salju tiba. Dimana dinginnya ini bisa mencapai dibawah nol derajat Celcius, jangankan mengandalkan pemanas gas warga disini akan mengandalkan pemanas arang yang rata-rata didapatkan dari sumbangan yayasan/organisasi non profit. Meskipun secara keseluruhan fasilitasnya hanya seadaanya, di Guryong sendiri sebetulnya sudah ada beberapa fasilitas publik yang bisa dinikmati oleh masyarakatnya seperti gereja dan sepetak tanah untuk bercocok tanam.
Untuk penghuninya sendiri, mayoritas penghuninya adalah generasi tua yang berumur antara 60 tahun hingga 80 tahun yang tinggal seorang diri. Mereka rata-rata bekerja sebagai pemulung, pekerja kasar, pekerja cabutan dimana penghasilannya sangat minim. Bahkan untuk kebutuhan makanannya biasanya dibantu oleh sumbangan dari pihak lain, baik dari organisasi non profit maupun sukarelawan. Hal ini pun menjadi bukti bahwa kesenjangan sosial juga terjadi di Korea Selatan tepatnya di Seoul. Nah berikut ini ada beberapa potret dari daerah kumuh di Seoul.
1. Di balik gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, terdapat pemukiman kumuh yang dekat dengan Gangnam. Jika dilihat, pemandangan yang sangat kontras.
Photo via m.joinsland.joins.com
2. Pemandangan desa Guryong ketika malam hari, terlihat suram.
Photo via vntravellive.com
3. Salah satu penduduk desa Guryong yang sedang beraktifitas. Bisa dilihat bangunan di sekitarnya tidak layak untuk di tempati.
Photo via scmp.com
4. Sebenarnya pemukiman semacam ini sudah sangat langka karena Korea Selatan bisa dikatakan sebagai negara maju.
Photo via dailymail.co.uk
5. Luas desa Guryong sendiri tidak terlalu luas, namun di tanah yang sempit ini tinggalah 2.000 orang. Mereka pun harus hidup berdekatan satu sama lain.
Photo via dailymail.co.uk
6. Berikut ini potret gang di desa Guryong.
Photo via dailymail.co.uk
7. Pemandangan tumpukan bekas barang elektronik dan bekas kontruksi.
Photo via dailymail.co.uk
8. Salah satu penduduk desa Guryong yang memiliki bisnis salon di rumahnya sendiri.
Photo via dailymail.co.uk
9. Sistem kelistrikan yang buruk dan ketergantungan pada bahan bakar padat, membuat daerah ini rawan kebakaran.
Photo via dailymail.co.uk
10. Tumpukan sampah dan beberapa barang rongsokkan menjadi pemandangan yang biasa di desa ini. Barang rongsokan ini biasanya dijual oleh penduduk desa untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Photo via dailymail.co.uk
11. Sangat miris melihat pemandangan rumah yang tidak layak huni ini dibalik Distrik Gangnam yang terkenal akan kemewahannya.
Photo via dailymail.co.uk
12. Wilayah ini katanya akan di revitalisasi namun rencana tersebut belum pasti.
Photo via dailymail.co.uk
13. Mungkin banyak yang tak percaya, jika potret pemukiman kumuh ini benar-benar ada di Seoul.
Photo via douglasvautourphotography.com
14. Sisi lain dari kota Seoul yang mungkin belum pernah kamu ketahui.
Photo via theguardian.com
15. Pemandangan yang cukup kontras dari desa Guryong.
Photo via theguardian.com
16. Sangat miris melihat kehidupan mereka yang tinggal di desa Guryong. Rumah semi permanen yang dipenuhi dengan semak belukar.
Photo via theguardian.com
17. Deretan rumah-rumah desa Guryong yang hanya dibangun dari kayu bekas, lembaran plastik dan kotak kardus.
Photo via theguardian.com
18. Mungkin beberapa penduduk desa Guryong ini ingin tinggal di tempat yang lebih layak lagi.
Photo via theguardian.com
19. Lebih dari 2.500 orang tinggal di desa Guryong, di tengah apartemen mewah di Seoul.
Photo via businessinsider.com
20. Inilah pemandangan khas Desa Guryong.
Photo via minervaquest.com
Itulah sisi lain dari Korea Selatan yang mungkin belum banyak diketahui. Di balik kemewahan kota Seoul yang terkenal, terdapat orang-orang yang hidup dalam kemiskinan.
