Info Penting! Ciri-ciri atau Gejala Penyakit Diabetes Melitus(Kencing Manis) dan Cara Pencegahannya

Dibuat oleh blogunik

Seiring dengan perkembangan jaman, pola hidup masyarakat menjadi berubah termasuk diantaranya pola makan. Pola makan makanan dan minuman yang instan dan tidak sehat menjadi salah satu penyebab munculnya berbagai penyakit salah satu nya adalah Diabetes Melitus.

Penyakit diabetes melitus adalah penyakit kelebihan kadar gula dalam darah di tubuh dimana tubuh penderita diabetes melitus tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah ini menjadi racun bagi tubuh. Sebagiaan glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes melitus yang mengandung gula.

Untuk mencegah penyakit diabetes melitus, kita harus mengetahu tanda-tanda nya sedini mungkin serta menjaga pola makan dan hidup yang sehat.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri gejala penyakit diabetes melitus:

1. Frekuensi buang air kecil(kencing) yang terlalu sering terutama di malam hari
Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat kekentalan darah karena kandungan glukosa yang tinggi sehingga darah yang ada di dalam aliran pembuluh darah secara aktif menarik cairan yang ada di dalam intrasel seperti otot dan jaringan lainnya yang mengakibatkan volume cairan di dalam pembuluh darah menjadi membludak. Hasilnya ketika darah tersebut masuk ke dalam ginjal untuk selanjutnya disaring maka jumlah urin yang dihasilkan tentu akan meningkat drastis hingga akhirnya dibuang keluar tubuh dalam bentuk urine atau air kencing.

2. Luka yang lambat sembuh atau sering mengalami infeksi.
Penyakit diabetes melitus menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol. Akibat penyumbatan pembulu darah menyebabkan kurangnya sirkulasi darah di dalam kaki yang menyebabkan proses penyembuhan luka yang buruk. Luka menjadi sukar sembuh, oksigen dan sel darah putih sulit mencapai jaringan, imunitas tubuh menurun, dan terjadi penurunan fungsi sel darah putih dalam melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh.

3. Sering merasa haus.
Jika kadar gula darah dalam tubuh seseorang tinggi, maka glukosa yang tidak bisa dimetabolisme akan ikut terbuang melalui urine. Hal ini menyebabkan urine menjadi lebih kental, sehingga membutuhkan air untuk mengencerkannya. Air yang digunakan ini diambil dari dalam tubuh. Akibatnya tubuh akan mengalami dehidrasi sehingga membutuhkan banyak minum. Jika seseorang banyak minum, maka buang air kecilnya juga akan menjadi lebih sering.

4. Badan Mudah Lemes
Pada penderita diabetes melitus terjadi kekurangan hormon insulin, dimana sel-sel tubuh menjadi kurang peka terhadap hormon insulin sehingga gula tetap ada di dalam darah yang menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Akibat gula tetap ada di dalam darah maka sel-sel tersebut kekurangan gula sebagai sumber energi, hal inilah yang menyebabkan penderita diabetes melitus mudah lelah dan ngantuk.

5. Rasa lapar yang berlebihan
Bagi penderita diabetes melitus, sel-sel tubuh dalam keadaan kurang gula sehingga otak merespon untuk meningkatkan asupan makanan sehingga terjadilah rasa lapar yang berlebihan.

6. Turunnya berat badan
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa pada penderita diabetes melitus sel-sel tubuh menjadi kurang peka terhadap hormon insulin sehingga gula tetap ada di dalam darah dan susah untuk diubah menjadi energi sehingga otak memerintah tubuh untuk memecah lemak dari jaringan otot/daging dalam upaya menyediakan energi untuk sel, karena tak ada glukosa untuk energi. Proses inilah yang menyebabkan pasien diabetes melitus menjadi kurus.

7. Pandangan yang kabur.

Demikian 7 ciri-ciri atau gejala diabetes melitus yang perlu anda ketahui.

Cara mencegah diabetes melitus:

Kencing manis atau gula darah dapat dicegah dengan berbagai cara, salah satunya adalah mengatur asupan gula yang kita konsumsi setiap hari melalui pola idup yang sehat serta rajin berolahraga. Dan berikut adalah beberapa cara pencegahan nya:

1. Kurangi asupan gula pada makanan
Perhatikan makanan yang anda konsumsi, makanan yang tinggi kadar gulanya menjadi faktor utama dari penyakit kencing manis ini. Anda dapat menurunkan gula dalam tubuh dengan tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula. Contoh sederhananya adalah:
– Mengurangi jumlah gula pada minuman seperti teh, kopi yang anda minum.
– Hidari minuman-minuman bersoda.
– Mengganti beras putih yang biasa anda konsumsi dengan beras merah.

2. Konsumsi makanan berserat
Makanan yang mengandung serat akan membuat sistem metabolisme dalam tubuh berjalan lebih lancar sehingga organ pencernaan bisa bekerja secara optimal dan zat-zat penting yang berasal dari makanan bisa digunakan oleh tubuh dengan cepat. Makanan berserat juga bisa menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga organ pencernaan. Dengan cara ini maka resiko diabetes akan menjadi lebih rendah. Beberapa makanan berserat antara lain adalah sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian.

3. Rutin Berolahraga Secara Teratur
Ada banyak olahraga yang membakar kalori yang banyak yang dapat anda lakukan untuk mencegah terjadinya diabetes dan memperkecil risiko tersebut. Usahakan anda berolahraga secara rutin, misalnya seperti berjalan, berlari, bersepeda, berenang dan lain sebagainya. Sediakan waktu setidaknya 30 menit untuk olahraga tiap hari. Hal ini diperlukan agar metabolisme dalam tubuh terjaga dan semakin banyak keringat yang keluar, maka semakin baik bagi tubuh.

4. Pemeriksaan gula darah ke dokter secara berkala
Ada baiknya anda mengunjungi dokter anda secara berkala untuk melakukan pengecekan darah agar anda tahu kondisi gula darah anda dan dapat mengambil langkah pencegahan sedini mungkin apabuila diperlukan.

Catatan: perlu diperhatikan juga bagi penderita penyakit kencing manis untuk tidak terlalu menjalani diet rendah kalori secara berlebihan karena apabila terjadi penurunan kadar gula darah secara drastis bahaya bisa mengakibatkan syok hipoglikemik. Kondisi ini menyebabkan penderita bisa hingga mengalami penurunan kesadaran.