16 Wabah Penyakit Yang Lebih Ganas Dari Virus Corona

Dibuat oleh blogunik

Virus corona COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi global sejak Kamis 12 Maret 2020 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit akibat virus Corona tersebut telah melanda di setidaknya 114 negara dan menewaskan lebih dari 5.300 orang. Pernyataan ini tentu mengingatkan sebagian orang mengenai beberapa pandemi wabah penyakit terburuk yang pernah terjadi sepanjang sejarah.

Yup guys, jauh sebelum mewabahnya COVID-19, ada banyak virus mematikan yang pernah mewabah sepanjang sejarah didunia, bahkan menewaskan hingga puluhan juta orang. Nah, berikut beberapa wabah mematikan lainnya yang pernah terjadi sepanjang sejarah. Let’s check it out guys!

1. The Black Death (1346-1353) – total kematian 75-200 juta jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via historytoday.com

Pada tahun 1346 hingga tahun 1353, terjadi wabah paling mengerikan yang tercatat dalam sejarah dunia. Wabah tersebut dikenal dengan sebutan The Black Death, dimana mengakibatkan para korbannya menderita penyakit Pes. Wabah ini menghancurkan tiga benua sekaligus yaitu Asia, Afrika dan Eropa. Wabah ini dibawa oleh kutu yang tinggal pada tikus. Sayangnya tikus-tikus ini menumpang hidup diatas kapal dagang. Dimana seperti yang kita tahu, pada tahun-tahun tersebut, perdagangan dunia sedang berada di titik puncak sehingga memudahkan penyebaran wabah penyakit tersebut.

Gejala penyakit ini antara lain demam yang timbul tiba-tiba, sakit kepala, kedinginan, tubuh lemah, nyeri, dan timbul kelenjar getah bening yang bengkak. Selanjutnya, beberapa bagian tubuh seperti jari tangan, jari kaki dan ujung hidung mengalami kehitaman akibat jaringan yang mati. Inilah mengapa saat wabah ini muncul komunitas dunia menamainya black death. Akibat wabah ini, total kematian yang tercatat diseluruh dunia mencapai lebih dari 200 juta jiwa.

2. Wabah Justinian (541-542 M) – total kematian 25 juta jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via boombastis.com

Jauh sebelum wabah The Black Death, tepatnya pada tahun 541 hingga tahun 542, sebuah wabah yang dikenal dengan nama wabah Justinian menewaskan setengah populasi di Eropa. Wabah ini menyerah Kekaisaran Bizantium dan kota-kota pelabuhan Mediterania. Wabah yang mengakibatkan para korbannya menderita penyakit Pes ini diperkirakan telah membunuh kurang lebih 25 juta jiwa. Hampir 5 ribu orang terbunuh setiap harinya akibat wabah ini. Akibat wabah Justinian ini diperkirakan sebanyak 40% populasi kota meninggal dan lenyap.

3. Wabah Antonine (165 M) – total kematian 5 juta jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via whatdewhat.com

Wabah penyakit mengerikan lainnya yang pernah tercatat dalam sejarah adalah wabah Antonine yang terjadi sekitar 165 M. Penyakit ini juga dikenal sebagai Wabah Galen. Dia adalah pandemi kuno yang memengaruhi Asia Kecil, Mesir, Yunani, dan Italia dan diduga juga sebagai cacar atau campak, meskipun penyebab sebenarnya masih belum diketahui.

Penyakit tak dikenal ini dibawa kembali ke Roma oleh tentara yang kembali dari Mesopotamia sekitar 165 M. Tanpa sadar, mereka telah menyebarkan penyakit yang akhirnya menewaskan lebih dari 5 juta orang dan menghancurkan tentara Romawi.

4. Flu Hong Kong atau H3N2 (1968-1970) – total kematian lebih dari 1 juta jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via scmp.com

Wabah penyakit berikutnya yang menginfeksi orang-orang didunia adalah wabah Flu Hong Kong atau H3N2 yang terjadi pada tahun 1968. Pandemik ini disebut juga sebagai flu kategori 2 atau “Flu Hongkong” karena menginfeksi pertama kali di Hongkong pada tahun 1968. Penyakit ini terjadi karena virus influenza A. Gejala flu ini adalah demam, nyeri otot, lemah dan menggigil.

Berdasarkan catatan laporan tentang pandemik ini, kasus “Flu Hongkong” pertama kali dilaporkan pada 13 Juli 1968. Setelah itu, hanya butuh waktu tiga bulan sampai virus ini menyerang penduduk di Singapura, Vietnam, Filipina, India, Australia, Eropa, hingga Amerika Serikat. Meski tingkat kematiannya relatif rendah (0,5%), pandemik ini mengakibatkan lebih dari satu juta orang meninggal dan separuh di antaranya adalah penduduk Hongkong.

5. SARS (2002-2003) – total kematian mencapai 777 jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via history.com

SARS yang terjadi pada tahun 2002 hingga tahun 2003 juga menjadi salah satu wabah penyakit mengerikan yang tercatat dalam sejarah. SARS atau sindrom pernapasan akut yang parah adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari 7 coronavirus yang dapat menginfeksi manusia.

Pada tahun 2003, wabah yang berasal dari provinsi Guangdong di Cina ini menjadi pandemi global karena dengan cepat menyebar ke total 26 negara dan menginfeksi lebih dari 8.000 orang. Setidaknya Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Eropa (Inggris, Italia, Swedia, Swiss, dan Rusia), hingga Amerika Serikat harus memerangi wabah penyakit mengerikan satu ini. Kematian yang disebabkan oleh kasus ini diperkirakan mencapai 774 jiwa.

6. Flu Babi/H1N1/Swine Flu (2009) – total kematian 575 ribu jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via xinhuanet.com

Pada 2009 terjadi wabah flu babi dengan virus influenza yang dikenal sebagai H1N1 atau swine flu. Virus ini pertama kali terdeteksi di Meksiko dan kemudian menyebar ke seluruh Amerika Utara, Eropa dan Asia. Konon, virus ini merupakan hasil dari virus lama dengan virus flu babi Eurasia. Sekitar 61 juta kasus flu babi telah dilaporkan sepanjang April 2009-2010. Secara global, ada lebih dari 575.000 orang meninggal karena flu babi. Penyakit ini memiliki gejala demam, batuk, sakit kepala, nyeri otot atau persendian yang menjadi ciri khas dari sakit flu.

Namun, terkadang penyakit ini menimbulkan komplikasi parah yang membuat penderitanya gagal bernapas dan berujung pada kematian jika tidak mendapatkan dukungan medis yang tepat. Balita dan manula adalah diantara mereka yang paling rentan dengan virus jenis baru ini.

7. Virus Mers/Flu Unta (2012) – total kematian 525 jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via turkhabersaati.com

Mers merupakan salah satu wabah virus paling mematikan dalam hal tingkat kematian yang terjadi pada tahun 2012. Penyebabnya adalah betacoronavirus yang menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Wabah yang juga disebut dengan flu unta ini ditemukan di Arab Saudi dan kemudian menyebar ke negara-negara Timur Tengah lainnya, sebagian besar memengaruhi Arab Saudi sendiri dan kemudian bermigrasi ke Eropa, AS, dan Asia.

Virus ini menyebabkan demam, batuk, diare, dan sesak napas. Namun terkadang virus ini juga mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan akut, gagal ginjal, dan komplikasi lain yang menyebabkan kematian pada pasien. Meski hanya menginfeksi sekitar 1.329 orang antara September 2012 dan Juni 2015, tapi virus ini memiliki tingkat kematian yang cukup besar dan menewaskan 525 orang.

8. Ebola (2014-2016) – total kematian 11 ribu jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via lifegate.com

Wabah Ebola sebenarnya pertama kali muncul pada tahun 1976 dan mewabah di dua tempat sekaligus di Afrika. Ebola sendiri merupakan nama sungai yang dekat dengan salah satu desa di Republik Demokratik Kongo, tempat penyakit tersebut muncul. Virus ini menyebabkan penyakit akut dan serius, yang bisa berakibat fatal kalau tidak diobati.

Di tahun 2014-2016 wabah ini kembali muncul di Afrika Barat dan menjadi wabah terbesar sejak virus tersebut pertama kali ditemukan. Ada lebih dari 11.000 orang meninggal akibat wabah Ebola tersebut. Virus ini sempat meluas ke luar Afrika, menyebar ke AS, Italia, Inggris, dan Spanyol. Meski begitu semuanya berhasil mencegah epidemi lokal dan menyembuhkan semua yang terkena dampaknya.

Para ilmuwan percaya bahwa virus itu berasal dari hewan, terutama kelelawar. Hewan ini membawa virus dapat menularkannya ke hewan lain, seperti primata dan menyebarkannya ke populasi manusia. Paparan dan penularan dari manusia ke manusia juga dimungkinkan melalui kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi. Gejala virus Ebola bisa tiba-tiba termasuk demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, muntah, diare, gangguan fungsi ginjal dan hati, dan pendarahan internal dan eksternal.

9. Flu Asia (1956-1958) – total kematian 2 juta jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via archyde.com

Flu Asia adalah wabah pandemik influenza A subtipe H2N2, yang berasal dari Tiongkok pada tahun 1956 dan berlangsung hingga 1958. Dalam masa dua tahun, Flu Asia menyebar dari provinsi Guizhou ke Singapura, Hong Kong, dan Amerika Serikat. WHO menyebutkan penghitungan akhir jumlah total yang tewas karena wabah ini yaitu sekitar 2 juta kematian. Orang-orang yang terjangkiti flu Asia mengalami demam, batuk, menggigil, lemas dan kehilangan nafsu makan.

10. Flu Spanyol (1918-1919) – total kematian 50 juta jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via kompas.com

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), flu Spanyol merupakan pandemi penyakit influenza mematikan yang meluas dalam kurun waktu 1918 hingga 1919. CDC memperkirakan, sekitar 500 juta individu atau sepertiga dari populasi dunia terinfeksi virus ini dan menyebabkan sedikitnya 50 juta kematian di seluruh dunia.

Beberapa kasus yang pertama kali terdeteksi adalah tentara di Camp Funston di Fort Riley, Kansas. Pada Oktober 1918, flu itu sudah membunuh sekitar 195.000 orang Amerika. Bahkan pandemi ini menurunkan harapan hidup rata-rata di AS lebih dari 12 tahun.

Gejala yang paling terlihat dari orang yang terinfeksi virus ini adalah kerusakan organ paru-paru yang berlangsung cepat. Paru-paru dari para korban berisi cairan dan mengalami radang yang parah. Meski dinamakan flu Spanyol, virus penyebab pandemi ini tidak datang dari negara tersebut. Bahkan, orang-orang Spanyol menyebut penyakit ini dengan “Flu Prancis”.

11. Wabah Athena (430 SM) – total kematian 30 ribu jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via msn.com

Di tahun 430 sebelum masehi, wabah Athena terjadi di Yunani saat perang Peloponnesia. Para sejarawan memperkirakan ini adalah wabah tifus, cacar dan campak. Namun, ada yang menganggap bahwa ini wabah pes. Total kematian yang disebabkan oleh wabah Athena adalah 30.000 jiwa. Bukan hanya Athena, Sparta dan sebagian Mediterania timur juga terserang penyakit ini. Akibat wabah ini, jumlah penduduk Athena berkurang drastis dan sebagian penduduk mengungsi ke wilayah lain.

12. Pandemik Kolera Ketiga (1852-1860 M) – total kematian 1 juta jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via blogs.insanmedika.co.id

Pada tahun 1852-1860, pandemik kolera ketiga menginfeksi sebagian negara didunia. Pandemik kolera ini terjadi hingga tiga gelombang dan ketiganya bermula dari India. Awalnya, wabah ini menyebar dari delta Sungai Gangga, lalu merambah ke hampir seluruh Asia, Eropa, Afrika dan Amerika Utara. Akibatnya, sekitar satu juta orang tewas akibat pandemik kolera yang terjadi pada tahun 1852-1860 ini.

Seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama John Snow menemukan penyebab mewabahnya kolera. Yakni karena air yang telah terkontaminasi oleh penyakit ini. Namun, di saat yang sama, ada 23.000 orang yang tewas akibat pandemik kolera di Inggris. Lalu, John Snow meninggal di tahun 1858, saat pandemik kolera masih berlangsung.

13. Pandemik Kolera Keenam (1899–1923) – total kematian 800 ribu jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via sewerhistory.org

Pandemik kolera tidak berhenti di tahun 1860, pasalnya di tahun 1899 hingga 1923 pandemik satu ini kembali menyerang populasi manusia didunia. Lagi-lagi, pandemik ini dimulai dari India lalu menyebar ke Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa Timur hingga Rusia. Konon, penyebarannya dimulai dari Punjab, India ke Afganistan dan ke negara-negara lain.

Sementara, di Amerika Serikat, wabah kolera terakhir terjadi pada tahun 1910-1911. Ini disebabkan oleh kapal uap yang membawa orang yang telah terinfeksi kolera dari Napoli, Italia ke New York, Amerika Serikat. Akhirnya, diputuskan untuk mengisolasi orang yang sakit ke Pulau Swinburne sebagai bentuk karantina.

14. Pandemik Flu (1918-1920) – total kematian 20-50 juta jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via cdc.gov

Ditahun 1889 hingga 1890, pandemik flu hanya menewaskan 1 juta orang, namun di tahun 1918 hingga 1920, pandemik flu yang kembali merajalela dan menewaskan sekitar 20-50 juta orang. Pandemik influenza ini menginfeksi lebih dari sepertiga populasi di dunia. Menurut laman MPH Online, ada 10-20% kematian pada 500 juta orang yang terinfeksi.

Pandemik flu yang terjadi pada tahun 1918-1920 ini merenggut banyak korban karena langsung menyerang orang dewasa yang kuat dan sehat. Padahal pandemik flu biasanya selalu membunuh orang tua atau pasien dengan daya tahan tubuh lemah. Tapi dalam kasus pandemik flu tahun 1918-1920 ini, keadaannya terbalik. Orang tua dan anak-anak justru banyak yang bertahan hidup.

15. Flu Rusia (1889-1890) – total kematian 1 juta jiwa

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via circulatingnow.nlm.nih.gov

Flu Rusia yang terjadi pada tahun 1889-1890 juga merupakan salah satu wabah penyakit paling mematikan yang tercatat dalam sejarah. Awalnya, penyakit ini disebut dengan “Flu Asia” atau “Flu Rusia”. Jenis ini dianggap sebagai wabah subtipe virus Influenza A H2N2, meskipun penemuan baru-baru ini menunjukkan bahwa penyebabnya menjadi subtipe virus Influenza A H3N8.

Kasus-kasus pertama terjadi pada Mei 1889 di tiga lokasi terpisah dan jauh antara lain Bukhara di Asia Tengah (Turkestan), Athabasca di barat laut Kanada, dan Greenland. Pertumbuhan populasi yang cepat pada abad ke-19, khususnya di daerah perkotaan membantu penyebaran flu dan akhirnya jadi wabah ke seluruh dunia. Pandemik Flu 1889-1890 telah merenggut nyawa lebih dari satu juta orang.

16. HIV/AIDS (1976 hingga sekarang) – total kematian 36 juta jiwa, kemungkinan akan bertambah terus

Wabah-Penyakit-Yang-Lebih-Ganas-Dari-Virus-Corona

photo via id.wikipedia.org

Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyebabkan AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini pertama kali terindetifikasi di Kongo pada tahun 1976 dan ditetapkan sebagai pandemik global karena telah menewaskan 36 juta orang sejak tahun 1981.

Saat ini ada 75 juta orang yang hidup dengan HIV. Secara global, menurut WHO, sebanyak 37,9 juta orang hidup dengan HIV pada akhir 2018. Diperkirakan 0,8 persen orang dewasa berusia 15-49 tahun di seluruh dunia hidup dengan HIV.

Nah itulah beberapa wabah penyakit mematikan yang tercatat dalam sejarah dan disebut lebih mematikan dibanding COVID-19 atau virus corona. Bagaimana menurut kalian guys?


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *