Membanggakan! Indonesia Cetak Sejarah Berada di Posisi ke 5 Asian Para Games 2018

Dibuat oleh blogunik

Salah satu ajang olahraga terbesar seAsia yang khusus diperuntukkan untuk para penyandang disabilitas baru saja selesai digelar. Mereka para atlit disabilitas telah berhasil berjuang untuk meraih berbagai medali yang diperebutkan dalam masing – masing cabang olahraga yang dipertandingkan.

Asian Para Games tahun ini yang berlangsung tanggal 6 sampai 13 Oktober 2018 berlangsung di Indonesia. Hingga akhir penutupan Asian Para Games 2018, kontingen Indonesia berhasil meraih posisi ke lima dengan 37 medali emas, 47 medali perak dan 51 medali perunggu. Keberhasilan para atlit kontingen Indonesia ini dalam meraih medali juga diluar ekpetasi dan juga target yang diberikan oleh pemerintah.

Sebelumnya, Pemerintah hanya menargetkan 16 emas saja dalam ajang empat tahunan ini. Namun dengan semangat dan juga kegigihan para atlet, Indonesia mampu meraih medali emas lebih dari dua kali lipat target pemerintah yakni sebanyak 37 medali emas. Sungguh jauh berbeda memang jika dibandingkan dengan jumlah perolehan medali yang diraih oleh kontingen Indonesia di ajang yang sama empat tahun yang lalu.

*Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com

Seperti yang diketahui, saat ajang Asian Para Games empat tahun yang lalu, Indonesia hanya mampu berada di posisi ke 9 dengan koleksi medali 9 emas, 11 perak dan 18 perunggu. Dalam ajang Asian Para Games kali ini, salah satu cabang olahraga yang menjadi unggulan dan merupakan pendulang medali emas terbanyak adalah dari cabang olahraga catur. Cabang olahraga catur sendiri pada ajang Asian Para Games kali ini mampu menyumbang 11 medali emas.

photo via : www.tribunnews.com

Hingga berakhirnya ajang olahraga untuk Atlet disabilitas kali ini, Tiongkok masih tetap berada di puncak klasemen pendulang medali terbanyak yakni dengan 171 emas, 88 perak, dan 59 perunggu. Di posisi kedua diikuti oleh negara Korea Selatan dengan 53 emas, 45 perak, 46 perunggu. Iran berada di posisi ketiga dengan koleksi 51 emas, 42 perak, dan 43 perunggu. Sedangkan Jepang harus puas di urutan keempat dengan koleksi 45 emas, 70 perak, dan 83 perunggu.

Tanpa bermaksud untuk mengurangi peran dari cabang olahrga yang lain, adapun 5 cabang olahraga yang menyumbangkan medali terbanyak dalam ajang Asian Para Games kali ini adalah dari cabang olahraga :

1. Para Catur

Sama seperti cabang pencak silat di ajang asian games, di ajang Asian Para Games, cabang olahraga catur merupakan nomor baru pada ajang 4 tahunan kali ini. Pada dua edisi Asian para Games sebelumnya, olahraga yang lebih dominan menggunakan kemampuan otak init tidak dipertandingkan. Bahkan, nanti saat paralimpiade yang akan dilaksanakan di Tokyo Jepang tahun 2020 nanti, cabang olahraga ini tidak diikutsertakan di dalamnya. Meskipun begitu, para atlet Para Catur Indonesia, mampu bertanding denga amat baik dan bahkan berhasil menjadi penyumbang medali emas terbanyak yakni sebanyak 11 medali emas.

*Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com

2. Para Atletik

Dalam Cabang olahraga yang satu ini, sepertinya kalian pasti sudah tahu, negara mana yang amat mendominasi perolehan medali. Siapa lagi kalau bukan negeri tirai bambu Tiongkok yang mampu mendulang 56 medali emas, 32 perak dan 16 perunggu. Meskipun begitu, Indonesia tuan rumah juga tidak mau kalah dan berhasil mengemas medali sebanyak 6 emas, 12 perak dan juga 10 perunggu. Kusus untuk cabang olahraga Atletik, ini merupakan kali pertamanya Indonesia mampu meraih medali emas dalam event Asian Para Games.

Adalah Sapto Yogo Purnomo yang merupakan atlet yang menjadi primadona untuk kategori T37 putra. Sapto mampu mendulang emas pada dua nomor lari yakni untuk lari 100 meter dan juga lari 200 meter. Selain putra, pelari putri Indonesia juga tampil mengejutkan dalam nomor lari 100 meter putri kategori T13 dan mampu naik keatas podium.

3. Bulu Tangkis

Cabang olahraga yang satu mungkin bisa dibilang merupakan olahraga khas dan juga pendulang medali dalam berbagai event dan juga kejuaraan baik nasional maupun Internasional. Bahkan dalam event Asian Para Games pun, cabang olahraga ini mampu mendulang banyak medali. Tercatat kontingen Indonesia mampu mendulang setidaknya 6 medali emas. Emas pertama dari cabang olahrga bulutangkis diraih dari nomor beregu putra pada kategori SL3–SU5. Di babak final yang diawaki Fredy Setiawan, Dheva Anrimusthi, Hafizh Briliansyah, Prawiranegara, Hary Susanto, Suryo Nugroho berhasil mengalahkan tim Malaysia.

4. Lawn Bowls

Jangankan untuk atlet disabilitas, untuk orang awam Indonesia sendiri mungkin sebagian besar masih kurang tahu dengan keberadaan dari olahraga yang satu ini. Olaharga ini mungkin bisa dibilang agak sedikit mirip dengan olahraga hoki. Meskipun cabang olahraga yang satu ini masih terbilang baru dari para atlet disabilitas Indonesia, namun atlet lawn Bwls Indonesia mampu membuat kejutan dengan menyumbang 5 buah medali emas dari cabang olahraga yang satu ini. Semangat dan juga kemampuan para atlet dalam berusaha memberikan yang terbaik pada bangsa Indonesia meskipun olahraga ini termasuk olah raga baru memang patut untuk diacungi jempol.

*Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com

5. Tenis Meja

Satu lagi cabang olahraga di event Asian Para Games kali ini yang mendulang banyak medali adalah olahraga tenis meja. Meskipun dalam cabang olahraga ini, Indonesia tidak mampu untuk menjadi juara umum, namun dalam cabang olahraga ini, atlet Indonesia mampu meraih 4 emas. Adapun atlet Indonesia David Jacobs membuka keran emas Indonesia melalui nomor tunggal putra kategori TT 10. David Jacobs kembali menambah koleksi emasnya lewat nomor ganda putra bersama Komet Akbar. Sementara dua emas lainnya disumbangkan oleh pasangan Agus Sutanto / Tatok Hardiyanto dan Mohamad Rian Prahasta/Suwarti.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *