Berhentilah Bertanya “Kapan Nikah?” Mentang-mentang Sudah Punya Pasangan

Dibuat oleh blogunik

Menikah adalah hal yang luar biasa ketika kamu sudah menjalaninya. Dengan menikah seolah hidupmu sudah lengkap dan merasa paling beruntung. Ketika kamu sudah menikah dan teman-temanmu masih asyik sendiri, kamu sering bertanya pada mereka dengan pertanyaan “Kamu kapan nyusul aku?”. Terdengar remeh dan menurutmu hanya sekedar candaan. Namun ada baiknya kamu mulai berhenti mempertanyaakan pertanyaan seperti itu pada temanmu. Hal-hal ini akan menyadarkanmu, walaupun kamu sudah menikah, kamu tidak berhak menanyakan “Kapan nyusul?” ke temanmu

1. Buatmu mungkin itu hanya sekedar godaan. Namun jika temanmu seseorang yang sensitif itu akan melukai hatinya

Terkadang kita tidak sadar telah melukai seseorang walaupun tujuannya hanya sekedar bercanda. Begitu juga dengan pertanyaanmu yang seringkali kamu tanya ke temanmu yang masih single atau yang sudah punya pacar namun  tidak tahu kapan akan menikah. Pertanyaan ” Kamu kapan nyusul aku?”, mungkin untukmu dan sebagian orang pertanyaan itu biasa saja. Namun bagaimana dengan mereka yang perasa ? pertanyaanmu mungkin bukanlah terdengar biasa tapi malah melukainya. Mungkin kamu memang sudah mengenalnya cukup lama, namun itu bukan jaminan kalau kamu mengenal temanmu dengan baik. Apa yang kamu lihat tentangnya tidak sama dengan apa yang ada dalam dirinya. Bisa jadi temanmu memiliki pengalaman kisah cinta yang menyakitkan, dicampakan atau bahkan pernah mengalami kegagalan saat akan menuju ke pelaminan.

 

2. Dari pada kamu menanyakan “Kapan nyusul?” ketemanmu mendingan kamu bilang “Semoga kamu cepat menemukan jodoh ya?”


Ada baiknya mulai sekarang kamu stop menanyakan “Kapan nyusul?” ke temanmu yang belum juga menikah. Karena tingkat humor seseorang berbeda-beda, mungkin terdengar lucu di telingamu namun belum tentu buat orang lain. Pertanyaan itu juga bisa menyakiti hati temanmu dan terkesan kamu terlalu ikut campur urusan mereka. Daripada kamu menanyakan hal itu pada temanmu yang mungkin saja belum memiliki pasangan atau belum memiliki modal untuk menikah, sebagai teman yang baik lebih baik kamu mendoakan mereka untuk segera bertemu jodohnya.

Baca Juga Restoran Bawah Laut Yang Mempesona

3. Kamu tidak tahu beban hidupnya, dan tentunya kamu tahu menikah tidaklah semudah membalikan telapak tangan


Setiap orang memiliki jalan kehidupannya masing-masing dan kamu juga pasti tahu itu. Kesiapan seseorang untuk berani mengambil keputusan untuk menikah berbeda dengan kesiapanmu yang kemarin sebelum memutuskan untuk menerima lamaran kekasihmu. Masih banyak faktor lainnya yang harus dipikirkan matang-matang soal pernikahan. Di luar, kamu memang mengenalnya sebagai seseorang yang menyenangkan, tak pernah kesulitan dalam bergaul dan mapan dalam urusan materi. Mungkin karena hal itu kamu tergoda untuk menanyakannya kenapa belum juga menikah. Sebenarnya temanmu juga ingin menikah sepertimu, mungkin karena pasangan yang tak kunjung datang melamar atau terhambat restu orang tua. Tak banyak yang tahu beban apa yang sedang dipikul temanmu untuk memperjuangkan sebuah pernikahan. Dan kamu yang lebih dulu melangkah ke pernikahan pasti paham betul bahwa mempersiapkan pernikahan tidak semudah membalikan telapak tangan.

 

4. Life Goal temanmu berbeda denganmu. Ada banyak hal yang membuatnya lebih memilih sendiri dulu


Tujuan hidup masing-masing orang jelas berbeda. Kalau kamu mungkin ingin menikah di saat usiamu yang masih muda, tapi berbeda dengan temanmu yang lebih memilih untuk menggapai cita-citanya atau ingin membahagiakan orang tuanya terlebih dahulu. Itulah mengapa kamu tak perlu lagi menanyakan kapan temanmu segera melepaskan masa lanjangnya. Karena dengan terus mencecarnya dengan pertanyaan itu berarti kamu tidak bisa menghargainya, sama dengan jika kamu ditanya “Kapan punya momongan?” kamu juga merasa gerah kan ?. Itu semua adalah takdir tuhan yang kita sendiri tidak bisa memperediksinya.

Baca Juga Destinasi Terbaik Untuk Masa Pensiun

5. Kamu seharusnya juga tahu, menikah bukanlah satu-satunya kadar kebahagiaan


Menurut sebagian orang, menikah memang terdengar menyenangkan. Hidup tak lagi sendirian, namun bukan berarti mereka yang belum menikah tak sebahagian kamu. Menikah bukanlah sebuah ukuran kebahagiaan seseorang, karena kebahagiaan orang tersebut berbeda-beda. Tidak usah lagi bertanya kapan menyusulmu menikah, karena mereka sendiri merasa bahagia dengan keadaannya yang sekarang. Jika kamu merasa kebahagiaanmu memang perlu dibagikan, bagikanlah cerita tentang bagaimana indahnya hidup berumah tangga bukannya memburu temanmu dengan pertanyaan kapan menyusul.

Baca Juga Destinasi Menakjubkan Untuk Bulan Madu

6. Pernikahan itu bukanlah siapa cepat dia yang dapat, namun menikah juga perlu kesiapan lahir dan batin


Jika menurutmu menikah adalah hal yang mudah, maka kamu patut bersyukur kepada Tuhan yang telah mempermudah jalanmu. Kamu menemukan seseorang yang sama siapnya denganmu dan memiliki materi yang berkecukupan. Namun kemudahaan itu tak selalu dimiliki oleh orang lain termasuk temanmu. Temanmu mungkin memiliki pekerjaan yang baik dan orangtuanyapun sudah menginginkannya untuk segera menikah, namun apa mau di kata, takdirlah yang belum berpihak padanya. Atau dia sudah memiliki jalan kemudahaan sepertimu namun hati dan pikirannya belum siap untuk memasuki gerbang pernikahan. Kamu sebagai temannya hanya berhak untuk mendukungnya tanpa harus memberikan pertanyaa-pertanyaan yang sebenarnya tidak penting.
Mulai sekarang berhentilah mengurusi kehiduapan orang lain, karena ada hal-hal yang tak seharusnya kamu ketahui dan cukup kamu mendoakan temanmu tanpa harus menyakiti hatinya. Jika kamu diposisi mereka kamu juga pastinya merasa tersinggung kan ?

Save